Selasa, 21 Februari 2023

JURU DAKWAH HANYA MENYAMPAIKAN BUKAN MENGHARUSKAN MENERIMA

 

JURU DAKWAH HANYA MENYAMPAIKAN BUKAN MENGHARUSKAN MENERIMA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Tentang makna dakwah ada dijelaskan Imam Ibnul Qayyim yaitu : Bahwa berdakwah adalah mengajak manusia agar beriman kepada AllahTa'ala  dan segala yang dibawa oleh Rasul-Nya dengan membenarkan apa yang diberitakan dan mengikuti apa yang diperintahkan.  (Madarijus Saalikin).

Allah Ta'ala memuji hamba hamba-Nya yang berdakwah sebagaimana firman-Nya :

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّن دَعَآ إِلَى ٱللَّهِ وَعَمِلَ صَٰلِحًا وَقَالَ إِنَّنِى مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ

Dan siapakah yang yang lebih baik perkataannya daripada orang orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan amal shalih dan berkata, sungguh aku termasuk orang orang muslim.  (Q.S Fussilat 33).

Ketahuilah bahwa jika Allah Ta'ala memuji  maka itulah  pujian tertinggi karena datang dari Allah Ta’ala kepada makhluk-Nya. Oleh karena itu maka seorang yang berdakwah ikhlas karena  Allah Ta’ala akan selalu bersemangat dan tak pernah merasa lelah meskipun sangatlah banyak tantangan  yang dihadapinya.

Sungguh, di zaman ini sangatlah banyak kesempatan untuk berdakwah. Baik dengan lisan, tulisan dan juga dengan memberi contoh atau teladan  yang baik. Berdakwah haruslah terus menerus sesuai kemampuan. Jangan merasa bosan, teruslah beri peringatan. Allah Ta'ala berfirman : 

وَذَكِّرْ فَإِنَّ ٱلذِّكْرَىٰ تَنفَعُ ٱلْمُؤْمِنِينَ

Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. (Q.S adz Dzariyat 55).

Nah, ketika berdakwah dengan lisan banyak orang yang tak perhatian. Ada yang mendengar dakwah dengan mencari tempat  duduk paling belakang  sambil ngantuk. Ada pula yang tidak lepas dari urusan dengan handphonenyaselama kajian berjalan. Ketika menerima sharing di medsos tentang dakwah banyak pula yang malas membacanya. Membaca judulnya baru separo langsung  didelete.

Lalu dengan keadaan yang demikian maka juru dakwah haruslah yakin bahwa masih ada saudara saudara kita yang mengikuti dengan sungguh sungguh bahkan mengamalkan dan re sharing atau mengajarkan lagi kepada orang lain. 

Ketahuilah bahwa hakikat berdakwah adalah menyampaikan. Ada yang  menerima atau tidak menerima bahkan ada yang meremehkan bukanlah perkara yang menjadi beban bagi juru dakwah. Ketika seorang juru dakwah bisa menyampaikan kebenaran maka itu sudah cukup karena dia akan menjadi orang yang beruntung. Allah Ta'ala berfirman : 

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang orang yang beruntung. (Q.S Ali Imran 104).

Sungguh Allah Ta'ala berfirman :

وَمَا عَلَيْنَا إِلَّا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ

Dan kewajiban kami tidak lain HANYALAH MENYAMPAIKAN (perintah Allah) dengan jelas. (Q.S Yasin 17)

Syaikh Abdurrahman as Sa’di berkata : Tugas kami hanyalah menyampaikan dengan ilmu yang jelas, kami lakukan dan kami jelaskan bagi kalian. Apabila kalian mendapat hidayah, maka itulah keberuntungan dan taufik bagi kalian. Apabila kalian tetap tersesat, maka tidak ada kewajiban bagi kami lagi.  (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A'lam. (2.923).   

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar