Senin, 20 Februari 2023

KETIKA DIDATANGI SESUATU YANG DISUKAI DAN YANG DIBENCI

 

KETIKA DIDATANGI SESUATU YANG DISUKAI DAN YANG DIBENCI

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Dalam menjalani kehidupan manusia akan didatangi sesuatu yang disukai dan juga sesuatu yang dibenci. Ada saatnya didatangi rizki yang banyak tetapi ada pula saatnya kehilangan rizki dan yang lainnya. Ada saatnya sehat tetapi ada pula saatnya didatangi sakit. Terhadap dua keadaan yang selalu akan mendatanginya maka seseorang haruslah berserah diri kepada ketetapan Allah Ta'ala dan menerima dengan lapang dada. Allah Ta'ala berfirman : 

قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

Katakanlah (Muhammad) : Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah bertawakallah orang orang yang beriman. (Q.S at Taubah 51).

Ketahuilah bahwa ketika mendapati kebaikan belum tentu berujung pada kebaikan. Begitupun sebaliknya. Perhatikanlah firman Allah Ta’ala berikut ini : 

وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui. (Q.S al Baqarah 216).

Imam Ibnul Qayim al Jauziyah berkata : Didalam ayat ini terkandung banyak hikmah, diantaranya : (1) Apabila seorang hamba mengetahui bahwa sesuatu yang dibencinya terkadang justru mendatangkan sesuatu yang dicintaInya. (2) Sesuatu yang dicintainya terkadang mendatangkan sesuatu yang dibencinya.

Maka seseorang TIDAK AKAN MERASA AMAN  dari bahaya pada saat dianugerahi kebahagiaan dan TIDAK AKAN PUTUS ASA untuk memperoleh kebahagiaan ketika dirinya ditimpa kesulitan. Seorang  hamba yang bersikap demikian karena dia tidak mengetahui KESUDAHAN DIBALIK SEMUA ITU. Sungguh hanya Allah Yang Maha Mengetahui sebagaimana Dia mengetahuil hal hal lainnya yang tidaklah diketahui oleh hamba hamba-Nya.

Selanjutnya beliau memberi nasehat bahwa : Tidak ada sesuatu YANG LEBIH BERMANFAAT bagi seorang hamba daripada melaksanakan perintah Allah Ta’ala meskipun hal itu (terkadang) terasa berat bagi dirinya. Ketahuilah bahwa buah dari semua pelaksanaan perintah atau kewajiban pasti berupa kebaikan, kebahagiaan, kenikmatan dan kegembiraan.

Begitu pula sebaliknya, tidak ada YANG LEBIH MEMBAHAYAKAN seorang hamba daripada melanggar larangan Alah Ta’ala meskipun inilah yang disenangi dan disukai hawa nafsunya. Sebab, akibat semua pelanggaran adalah kepedihan, kesedihan, keburukan dan musibah. (Fawaidul Fawaid).

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as Sa’di berkata : Ayat dalam surat al Baqarah 216 ini adalah umum lagi luas. Bahwa perbuatan perbuatan baik yang dibenci oleh jiwa manusia karena ada kesulitan padanya, itu adalah baik tanpa diragukan lagi. Dan perbuatan perbuatan buruk yang disenangi oleh jiwa manusia karena apa yang diperkirakan olehnya bahwa padanya ada keenakan dan kenikmatan ternyata (berakibat) buruk tanpa diragukan lagi. (Tafsir Taisir Karimir Rahman) 

Ketahuilah ada satu atsar dari Umar bin Khaththab yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dunya, beliau berkata : “Aku tidak peduli di atas kondisi apa keberadaanku, diatas hal yang aku sukai atau yang aku benci,  karena aku tidak tahu kebaikan itu ada pada yang aku sukai atau pada yang aku benci...”

Oleh karena itu hamba hamba Allah jangan terlalu bersedih dengan sesuatu yang engkau benci dan jangan pula terlalu bergembira dengan sesuatu yang engkau sukai. Wallahu A'lam. (2.921)

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar