Jumat, 19 Juli 2019

PERKARA YANG DIANJURKAN KETIKA BERDOA


PERKARA YANG DIANJURKAN KETIKA BERDOA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Setiap saat kita berdoa memohon kebaikan kepada Allah Ta’ala. Dan Allah Ta’ala memang menyuruh kita untuk selalu berdoa dan memohon kepada-Nya. Bahkan Allah Ta’ala berjanji akan mengbulkannya. Allah Ta’ala berfirman :

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ

Dan Rabbmu berfirman  : Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Aku perkenankan bagimu. (Q.S al Mu’min 60).

Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda :

إِذَا تَمَنَّى أَحَدُكُم فَلْيُكثِر ، فَإِنَّمَا يَسأَلُ رَبَّهُ عَزَّ وَجَلَّ

Barangsiapa yang mengangankan sesuatu (kepada Allah), maka perbanyaklah angan-angan tersebut. Karena ia sedang meminta kepada Allah Azza wa Jalla. (H.R Ibnu Hibban, dishahihkan Al Albani dalam Shahih al Jami’ no. 437).

Ketahuilah bahwa ada beberapa perkara yang sangat dianjurkan dalam berdoa, diantaranya adalah :

Pertama : Berdoalah untuk perkara kecil bukan hanya untuk perkara besar.

Kebanyakan saudara saudara kita  berdoa untuk perkara perkara besar. Minta diberikan kesehatan, diberi kekuatan untuk banyak beribadah, diberi rizki yang banyak, diberi anak anak shalih dan shalihah dan sebagainya. Ini semuanya tentu baik.

Namun demikian ketahuilah bahwa berdoa untuk perkara perkara kecil juga disyariatkan. Jadi ketika berdoa sangat dianjurkan pula untuk meminta perkara perkara yang dianggap kecil atau remeh.

Dalam sebuah hadits qudsi, Allah Ta’ala berfirman:

يا عبادي ! كلكم جائعٌ إلا من أطعمتُه . فاستطعموني أُطعمكم . يا عبادي ! كلكم عارٍ إلا من كسوتُه . فاستكسوني أكْسُكُم

Wahai hamba-Ku, kalian semua kelaparan, kecuali orang yang aku berikan makan. Maka mintalah makan kepadaku, niscaya aku akan berikan. Wahai hamba-Ku, kalian semua tidak berpakaian, kecuali yang aku berikan pakaian, Maka mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya akan aku berikan. (H.R Imam Muslim no. 2577).

Perhatikanlah zhahir hadits ini, urusan makan dan pakaian, Allah perintahkan kita untuk meminta kepada-Nya.

Aisyah radhiallahu  ‘anha juga mengatakan:

سَلُوا اللَّهَ كُلَّ شَيءٍ حَتَّى الشِّسعَ

Mintalah kepada Allah bahkan meminta tali sendal sekalipun. (H.R al Baihaqi  al Albani berkata : “mauquf jayyid” dalam Silsilah adh Dha’ifah).

Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan : Dahulu para salaf meminta kepada Allah dalam shalatnya, semua kebutuhannya sampai-sampai garam untuk adonannya dan tali kekang untuk kambingnya. (Jami’ul Ulum wal Hikam).

Oleh karena itu  perbanyaklah doa kepada Allah, bahkan perkara yang kecil-kecil karena semua itu semakin menunjukkan kefaqiran kita di hadapan Allah Ta’ala.

Kedua : Berdoalah dalam keadaan sempit dan bukan hanya dalam keadaan lapang.

Seharusnya seorang hamba berdoa pada setiap waktu dan pada setiap keadaannya. Berdoalah pada keadaan susah dan pada keadaan senang. Pada keadaan sempit dan pada keadaan lapang. Pada keadaan sakit atau pada keadaan  sehat.

Jika memperhatikan keadaan sebagian manusia  di zaman ini ternyata  mereka banyak berdoa pada saat mengalami kesempitan atau kesusahan. Pada saat seseorang diberhentikan dari pekerjaan misalnya, maka sebagai pengangguran biasanya dia akan banyak berdoa. Begitu pula ketika seorang pengusaha mengalami kegagalan dalam bisnisnya.

Mereka memohon kebaikan dan karunia Allah. Pada saat sakit dia akan banyak berdoa untuk memperoleh kesembuhan. Ini tentu sesuatu yang baik dan sangat dianjurkan karena seorang hamba disuruh untuk  meminta pertolongan kepada Allah Ta’ala.

Tapi ketahuilah saudaraku, bahwa para ulama mengingatkan kita agar banyak banyak pula berdoa pada keadaan lapang, pada keadaan senang, pada keadaan sehat dan yang lainnya. Syaikh Abdul ‘Aziz as Sayyid Nada berkata : Hendaknya seseorang memperbanyak berdoa pada saat saat lapang agar Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabulkan permintaannya pada saat saat sempit. (Kitab Ensiklpedi Adab Islam)

Tentulah tidak pas jika seorang hamba hanya mengingat Allah dan berdoa pada saat susah saja.  Pada saat senang, lupa mengingat Allah. Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَسْتَجِبَ اللَّهُ لَهُ عِنْدَ الشَّدَائِدِ وَالْكَرْبِ فَيَكْثُرُ الدَّعَاءَ فِى الرَّخَاءِ

Barangsiapa yang suka Allah mengabulkan doanya pada saat saat sempit dan kesulitan, hendalah dia banyak berdoa pada saat saat lapang. (H.R Imam at Tirmidzi dan al Hakim).

Jadi jika seorang hamba biasa ber-tadharru’ (memohon dan merendahkan diri kepada Allah) pada saat saat lapang, niscaya permohonannya akan dikabulkan pada saat saat sulit.

Ketiga : Berdoalah untuk akhirat bukan hanya untuk dunia.

Sebagian manusia di zaman ini banyak berdoa untuk kebaikan dunianya. Diantaranya minta dinaikkan jabatan, pangkat dan dinaikkan gaji. Minta anaknya pintar dalam pelajaran di sekolahnya. Minta agar kebun dan peternakannya memberi hasil yang berlimpah. Ini tentu bukanlah sesuatu yang salah berat.

Tapi seharusnya seorang hamba dalam berdoa hendaklah banyak memohon kebaikan sebagai bekal di akhirat kelak dan memang akhirat itu lebih utama dan lebih baik. Allah Ta’ala telah mengingatkan dalam firman-Nya :

وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُالْآَخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya ? (Q.S al An’aam 32).

 Allah Ta’ala berfirman :

وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَىٰ

Dan sungguh yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan. (Q.S adh Dhuha 4).  

Sungguh beliau Salallahu ‘alaihi Wasallam selalu membaca doa memohon kebaikan di dunia dan di akhirat.  Anas bin Malik radhiyallahu anhu, menceritakan bahwa upaya untuk bisa meraih kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, sangat menjadi perhatian yang sungguh sungguh dalam doa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam . Beliau paling sering mengucapkan doa :

عَنْ أَنَسٍ قَالَ كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :  اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Dari Anas radhiyallahu anhu , ia berkata bahwa doa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang paling sering diucapkan beliau  adalah : “ Ya Allah, Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka”. (H.R Imam Bukhari no. 6389 dan Imam Muslim no. 2690).

Perhatikanlah,  doa ini  menunjukkan untuk dunia ada  satu permohonan saja yaitu KEBAIKAN DI DUNIA sedangkan untuk akhirat ada dua permohonan yaitu : (1) KEBAIKAN DI AKHIRAT dan (2) MOHON DIPELIHARA DARI API NERAKA. Ini menunjukkan bahwa berdoa untuk akhirat lebih utama. 
Ketahuilah bahwa doa ini  Allah Ta'ala yang mengajarkannya  yaitu sebagaimana firman-Nya dalam surat al Baqarah ayat 201.
 
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.692). 

2 komentar:

  1. Assalamualaikum pak haji....semoga pak haji senantiasa sehat dan dalam lindunganNya...aamiin

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum pak haji....semoga pak haji senantiasa dalam lindunganNya...aamiin

    BalasHapus