Minggu, 28 Juli 2019

BANYAK MENGINGAT MATI ADALAH TANDA ORANG CERDAS


BANYAK MENGINGAT MATI ADALAH TANDA ORANG CERDAS

Oleh : Azwir B. Chaniago

Manusia yang berakal sehat  paham betul bahwa semua manusia akan mati termasuk dirinya. Cuma saja sebagian dari mereka memiliki kelakuan  seolah olah akan hidup selamanya. Perhatikanlah bahwa saat ini masih sangat banyak manusia tengelam dalam dosa dan maksiat. Ada pula yang tak menjaga iman dan amal shalihnya. 

Ketahuilah bahwa  Allah Ta’ala telah mengingatkan agar manusia berbekal, sebagaimana firman-Nya :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Wahai orang orang yang beriman. Bertakwalah kepada Allah dan hendaknya setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (Q.S al Hasyr 18).

Sungguh Rasulullah Salallahu’alaihi Wasallam telah mengingatkan kita agar memperbanyak mengingat pemutus kelezatan. Beliau bersabda :

عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “أكثروا ذكر هاذم اللذات: الموت، فإنه لم يذكره في ضيق من العيش إلا وسعه عليه، ولا ذكره في سعة إلا ضيقها 

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Perbanyaklah mengingat pemutuskan kelezatan, yaitu kematian, karena sesungguhnya tidaklah seseorang mengingatnya ketika dalam keadaan kesempitan hidup, melainkan dia akan melapangkannya, dan tidaklah seseorang mengingatnya ketika dalam keadaan lapang, melainkan dia tidak akan tertipu dengan dunia.  (H.R Ibnu Hibban, dihasankan oleh Syaikh al Albani)  

Ketahuilah bahwa Allah Ta’ala tidak akan menangguhkan waktu kematian WALAUPUN SESAAT, yaitu sebagaimana firman-Nya : 

وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا ۚ وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila. datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S al Munafiqun 11).

Oleh karena itu jadilah orang beriman yang cerdas yaitu banyak mengingat kematian. Rasulullah Salallahu ‘alahi Wasallam bersabda :

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رضي الله عنهما أَنَّهُ قَالَ: كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- ثُمَّ قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ: «أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا» قَالَ فَأَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ: «أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ»

Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma bercerita : Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu datang seorang lelaki dari kaum Anshar mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam lalu bertanya :  Wahai Rasulullah, orang beriman manakah yang paling baik ?.  Beliau menjawab : Yang paling baik akhlaknya.

Orang ini bertanya lagi :  Lalu orang beriman manakah yang paling berakal (cerdas) ?. Beliau menjawab : Yang paling banyak mengingat kematian dan paling baik persiapannya (untuk hidup)  setelah kematian, merekalah yang berakal. (H.R Ibnu Majah).

Nah, kalau kita ambil PEMAHAMAN SEBALIKNYA dari hadits ini adalah bahwa  ORANG BODOH adalah yang tak mengingat mati dan TAK MEMPERSIAPKAN BEKAL. Pada hal ketika orang bodoh ini mau keluar rumah untuk setengah hari saja  dia selalu mempersiapkan berbagai hal seperti sarapan pagi dulu, bahan bakar yang cukup untuk kendaraan serta uang yang cukup untuk kebutuhan diperjalanan dan yang lainnya.    

Semoga Allah Ta’ala menjadikan kita orang yang cerdas, berakal yaitu senantiasa mengingat kematian dan  berbekal untuk hidup setelah mati. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.702)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar