Kamis, 04 Juli 2019

AMALAN SUNNAH BERNILAI KALAU AMALAN WAJIB DITUNAIKAN


AMALAN SUNNAH BERNILAI KALAU
AMALAN WAJIB DITUNAIKAN

Dalam syariat, umatnya diminta untuk melakukan berbagai amalan sebagai cara mendekatkan diri kepada-Nya. Amalan itu ada yang wajib dan ada pula yang sunnah atau tidak wajib. 

Kita mengetahui bahwa ada shalat wajib lima kali sehari dan ada shalat sunnah sangatlah banyak jenisnya. Puasa wajib adalah sebulan penuh di bulan Ramadhan dan ada puasa sunnah yang juga banyak jenisnya. Berzakat adalah wajib dan disyariatkan pula ada infak dan sedekah.  Diantara keutamaan amalan sunnah adalah :

Pertama :  Mendatangkan kecintaan Allah Ta’ala.

Sebagai hamba  Allah, sungguh kita sangat mendambakan kecintaan Allah Ta’ala. Diantara cara untuk mendapatkannya adalah dengan mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala melalui amalan amalan sunnah. Allah berfirman dalam sebuah hadits qudsi : 

وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِيْ بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِيْ يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ.

Dan tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu yang paling Aku cintai daripada kewajiban yang Aku bebankan kepadanya.  Dan senantiasa  (terus menerus, istiqamah) hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan AMALAN AMALAN SUNNAH hingga Aku mencintainya. (H.R  Imam Bukhari).


Kedua : Menutup kekurangan amalan wajib.

Perhatikanlah, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمُ الصَّلاَةُ قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلاَئِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِى صَلاَةِ عَبْدِى أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِى مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِى فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ

Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihisab pada manusia di hari kiamat nanti adalah shalat. Allah ‘azza wa jalla berkata kepada malaikat-Nya dan Dia-lah yang lebih tahu, “Lihatlah pada shalat hamba-Ku. Apakah shalatnya sempurna ataukah tidak? Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna.

Namun jika dalam shalatnya ada sedikit kekurangan, maka Allah berfirman: Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah. Jika hamba-Ku memiliki amalan sunnah, Allah berfirman: sempurnakanlah kekurangan yang  ada pada amalan wajib dengan amalan sunnahnya. Kemudian amalan lainnya akan diperlakukan seperti ini. (H.R  Abu Daud no. 864, Ibnu Majah no. 1426, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani).

Namun demikian meskipun  amalan sunnah memang mendatangkan banyak kebaikan bagi yang mengamalkannya tapi ketahuilah bahwa AMALAN SUNNAH TAK BERNILAI  JIKA AMALAN WAJIB DIABAIKAN.

Abu Bakar ash Shiddiq pernah berwasiat kepada Umar bin Khaththab : Sesungguhnya Allah tidak akan menerima ibadah sunnah kecuali apabila amalan wajib telah ditunaikan.

Syakhul Islam Ibnu Taimiyah berkata : Oleh karena itu wajib bertaqarrub kepada Allah dengan amalan amalan yang fardhu  sebelum menjalankan amalan yang sunnah. Mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan amalan yang sunnah terhitung sebagai ibadah jika amalan yang fardhu sudah dikerjakan. (Majmu’ al Fatawa).

Jadi seorang beriman haruslah sepenuhnya melakukan amalan wajib sebelum melakukan amalan amalan sunnah agar amalan sunnahnya bernilai di sisi Allah Ta’ala. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu a’lam (1.680)




1 komentar: