Sabtu, 28 Februari 2015

PELAJARAN DARI GERHANA



PELAJARAN DARI GERHANA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Gerhana matahari dan gerhana bulan akan didatangkan Allah kepada manusia kapan saja Allah berkehendak. Perhatikanlah bahwa berdasarkan hadits yang shahih, pada zaman Rasulullahpun pernah terjadi gerhana matahari.

Sahabat Mughirah bin Syu’bah berkata : Gerhana matahari pernah terjadi di masa Rasulullah. Kejadiannya bertepatan dengan meninggalnya putra beliau yang bernama Ibrahim. Manusia ada yang berkata bahwa  gerhana matahari ini terjadi karena meninggalnya Ibrahim. Maka Rasulullah bersabda : “Innasy syamsa wal qamara  aayataan min aayaatillah, laa  yankasifaani limauti ahadin wa laa lihayatihi, fa idzaa ra-aitumuu humaa fad’ullahu washalluu, hatta   yanjaliya” Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda tanda kebesaran Allah. Terjadinya gerhana matahari dan bulan bukan karena kematian seseorang atau karena hidupnya seseorang. Apabila kalian melihat gerhana keduanya, maka berdoalah kepada Allah dan shalatlah hingga gerhana tersebut hilang. (H.R Imam Bukhari).

Menurut perhitungan dan perkiraan para pakar,  tahun 2015 ini akan terjadi dua kali gerhana bulan yaitu tanggal 4 April 2015 dan 28 September 2015. Gerhana matahari akan terjadi pada tanggal 9 Maret 2016. Allahu A’lam.

Sungguh tidaklah Allah menjadikan sesuatu kecuali di situ terkandung hikmah yang banyak. Tidaklah Allah menjadikan sesuatu dengan sia sia. Allah berfirman : “Rabbanaa maa khalaqta haadza baatilan, subhaanaka faqinaa ‘adzaban naar”  Ya Rabb kami, tidaklah engkau menciptakan  semua ini dengan sia sia, Mahasuci Engkau dan lindungilah kami dari adzab neraka. (Q.S Ali Imran 191)

Peristiwa gerhana matahari ataupun gerhana bulan tentulah  memiliki  hikmah dan pelajaran yang sangat banyak bagi orang orang yang berfikir. Mungkin sebagian hikmah itu bisa diketahui dan sebagian yang lain tidak kita ketahui. Diantara hikmah dan pelajaran yang bisa diambil dari peristiwa gerhana adalah :

Pertama : Gerhana bukanlah peristiwa alam biasa.
Yang perlu dipahami adalah bahwa gerhana matahari ataupun gerhana bulan bukanlah fenomena alam biasa seperti anggapan sebagian manusia. Ketahuilah andaikata gerhana adalah fenomena alam biasa tentu Rasulullah tidaklah akan memberikan perhatian khusus terhadap gerhana. Sungguh pada saat terjadi gerhana matahari di zaman beliau maka beliau shalat dua rakaat bersama sahabat. Selain  itu dalam beberapa hadits beliau menyuruh kita untuk banyak  melakukan amal shalih pada saat terjadi gerhana. Diantaranya adalah shalat gerhana, banyak berdoa, beristighfar, bertakbir dan bersedekah.

Kedua : Gerhana adalah bukti kekuasaan Allah atas makhluknya.
Seorang hamba wajiblah meyakini dengan sebenar benarnya yakin bahwa hanya Allah pencipta dan pemilik alam semesta ini. Allah berfirman : “Lillahi maa fis samaawaati wamaa fil ardhi” Milik Allah-lah (segala) apa yang ada di langit dan di bumi (Q.S al Baqarah 284) 

Dialah yang berhak dan mampu mengatur semuanya. Dialah yang mempergilirkan siang dan malam, mengatur perjalanan dan pergerakan benda benda angkasa mulai dari yang paling kecil sampai yang paling besar. Dialah yang mendatangkan gerhana kapanpun Dia berkehendak. Semua makhluk tunduk kepadanya.

Allah berfirman : “Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar benar ada tanda tanda (kekuasaan) Allah bagi kaum yang memahami (nya) Q.S an Nahl 12)  
   
Ketiga : Gerhana bukanlah karena kematian atau kehidupan seseorang.
Rasulullah memberikan pelajaran kepada kita bahwa peristiwa gerhana bukanlah tersebab hidup atau matinya seseorang. Beliau bersabda : “Innasy syamsa wal qamara  aayataan min aayaatillah, laa  yankasifaani limauti ahadin wa laa lihayatihi”. Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda tanda kebesaran Allah. Terjadinya gerhana matahari dan bulan bukan karena kematian seseorang atau karena hidupnya seseorang. (H.R Imam Bukhari).

Keempat : Gerhana sebagai peringatan bagi hamba hamba-Nya
Sungguh terjadinya gerhana memberikan pelajaran dan sekali gus peringatan bagi manusia agar mereka takut dan segera bertaubat dari dosa dosa yang mereka lakukan. Dengan peristiwa gerhana itu pula manusia disuruh   melakukan berbagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, diantaranya adalah melakukan shalat gerhana. 
  
Kelima : Gerhana adalah tanda kiamat sudah dekat. 
 Sungguh peristiwa gerhana adalah merupakan peringatan bagi manusia tentang semakin dekatnya kedatangan hari kiamat. Apalagi pada zaman kita ini peristiwa gerhana sudah semakin sering. Bisa terjadi setiap tahun bahkan ada yang lebih dari satu kali dalam setahun. Bandingkanlah dengan peristiwa gerhana yang terjadi 14 abad yang lalu. Di masa Rasulullah berada di Madinah selama 10 tahun hanya terjadi satu kali gerhana matahari. Apakah ini tidak menjadi perhatian bagi orang orang yang berfikir ?  

Allah berfirman : Ia berkata : Bilakah hari Kiamat itu ? Maka apabila mata terbelalak (ketakutan). Dan apabila bulan telah hilang cahayanya, dan matahari dan bulan dikumpulkan. Pada hari itu manusia berkata : Kemana tempat berlari ?. Tidak ada tempat berlindung. Hanya kepada Rabbmu sajalah pada hari itu tempat kembali”. (Q.S al Qiyamah 12)

Sungguh peristiwa gerhana matahari ataupun gerhana bulan bukanlah sekedar fenomena alam biasa. Oleh karenanya hendaklah kita bisa mengambil pelajaran darinya.

Wallahu A’lam.   (222)

3 komentar:

  1. Sungguh luar biasa. Semoga kita dilindungi oleh sang pencipta.

    BalasHapus
  2. Subhaanallah..smg kita termasuk org yg mempunyai rasa khauf dan roja' pd Allah SWT Aamiin

    BalasHapus
  3. Subhaanallah..smg kita termasuk org yg mempunyai rasa khauf dan roja' pd Allah SWT Aamiin

    BalasHapus