Senin, 02 Februari 2015

JANJI KITA KEPADA ALLAH



JANJI KITA KEPADA ALLAH

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sebagai seorang hamba sungguh sangatlah banyak janji yang telah kita ikrarkan kepada Allah. Baik janji untuk taat dalam pengabdian kepada-Nya maupun dalam bentuk persaksian  bahwa Allah adalah Rabb yang menciptakan kita dan   kepada-Nya saja setiap hamba menyembah dan minta pertolongan. 

Diantara janji kita kepada Allah adalah :

Pertama : Pada waktu sebelum kita bernama manusia kita telah benar benar berjanji dan bersaksi bahwa Rabb kita adalah adalah Allah Ta’ala. Ini adalah sebagaimana disebutkan dalam firman Allah : “Dan( ingatlah) ketika Rabbmu mengeluarkan dari sulbi  (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka, dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman) : Bukankah Aku ini Rabb-mu ?. Mereka menjawab : Benar (Engkau Rabb kami), kami bersaksi” (Q.S al A’raaf 172). 
  
Kedua : Sebagai muslim kita telah berulang ulang mengucapkan syahadat baik dalam shalat maupun diluar shalat. Sungguh syahadat adalah persaksian kita terhadap Allah dan persaksian kita Rasul-Nya. Konsekwensinya adalah janji kita untuk taat kepada Allah secara ikhlas dan untuk mengikuti apa yang telah diajarkan Rasulullah dalam aqidah, ibadah, akhlak dan muamalah.

Ketiga : Didalam shalat baik shalat fardhu maupun shalat sunat kita selalu membaca surat al Fatihah sebagai syarat sahnya shalat kita. Pada surat al Fatihah terdapat janji kita kepada Allah yaitu : “Iyyaaka na’budhu wa iyyaaka nasta’iin”  Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.  Ini juga merupakan janji kita yang sangat jelas dan tegas bahwa kita akan taat kepada Allah.

Keempat : Satu doa yang sering kita ucapkan baik dalam shalat maupun diluar shalat adalah : “Qul innash shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillahi rabbil ‘alamiin” Katakanlah (wahai Muhammad); Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Rabb seluruh alam. (Q.S al An’am 162). Sungguh ini juga janji kita untuk taat kepada Allah.

Ketahuilah saudaraku bahwa Allah telah memerintahkan kita untuk memelihara dan menepati janji, diantaranya adalah :

Allah berfirman :  “Yaa aiyuhal ladziina aamanuu aufu bil ‘uquud”  Wahai orang orang yang beriman, penuhilah janji janji. (Q.S al Maidah 1)

Allah berfirman : “Wa aufuu bil ‘ahdi, innal ‘ahda kaana mas-uulaa”   Dan penuhilah janji karena janji itu pasti diminta pertanggung- jawabannya. (Q.S al Isra’ 34)

Satu hal yang perlu menjadi perhatian kita pula adalah apa yang diperingatkan Rasulullah kepada umatnya bahwa mengingkari janji adalah salah satu tanda orang munafik. Rasulullah bersabda : “Ayatul munafiqi tsalats, Idzaa haddatsa kadzaba, wa idzaa wa’ada akhlafa wa idzaa tumina khaana” Tanda tanda orang munafik  ada tiga (1) Apabila berbicara ia berdusta (2) Apabila berjanji ia mengingkari (3) Apabila diberi amanat ia berkhianat" (H.R Imam Muslim)

Sungguh orang orang munafik adalah manusia yang bernilai buruk dimata Allah dan akan ditempatkan di neraka yang paling bawah.
Allah berfirman : “Innal munaafiqiina fiddarkil asfali minannaar. Walan tajida lahum nashiiraa”.  Sungguh orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. (Q.S an Nisa’ 145). Na’udzubillahi min dzaalik.

Orang munafik itu akan berada dalam kegelapan. Allah berfirman : “Matsaluhum kamatsalil ladziis tauqada naaraa, falammaa adhaa-atmaa haulahuu dzahaballahu binuurihim wa tarakahum fii zhulumaatin laa yubshirun”   Perumpamaan mereka (orang munafik) seperti orang orang yang menyalakan api. Setelah menerangi sekelilingnya, Allah melenyapkan cahaya (yang menyinari) mereka dan membiarkan mereka dalam kegelapan dan tidak dapat melihat. (Q.S al Baqarah 17). Na’udzubillahi min dzaalik.

Ada pertanyaan yang seharusnya selalu menjadi perhatian yang sungguh sungguh dari kita semua adalah :

Pertama : Seberapa banyak kita telah memenuhi janji janji kita kepada Allah dengan ikhlas. 

Kedua : Dengan cara apa kita telah memenuhi janji janji kita untuk taat kepada Allah dalam bentuk ibadah. Apakah sudah sebagaimana yang diajarkan dan dicontohkan oleh Rasul-Nya.

Oleh sebab itu maka  adalah sangat baik jika setiap saat kita melakukan muhasabah yaitu memeriksa diri apakah kita telah menepati janji janji kita kepada Allah. Kalau masih terasa ada yang kurang maka segerahlah sempurnakan atau perbaiki yaitu untuk mendekatkan diri dan mencari ridha-Nya. 

Semoga Allah menerima dan meridhai amal amal yang kita lakukan untuk memenuhi janji janji kita kepada Allah.
Wallahu A’lam. (195)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar