Rabu, 04 Februari 2015

JANGAN LALAI DALAM BERAMAL



JANGAN LALAI DALAM BERAMAL

Oleh : Azwir B. Chaniago

Banyak manusia yang telah belajar dan memiliki ilmu tentang  amal shalih yang bermanfaat bahkan diwajibkan atas dirinya. Tapi sebagian mereka ternyata masih berat untuk melaksanakannya. Masih sering lalai dalam beramal atau beribadah kepada Allah Ta’ala. Padahal buah dari ilmu adalah amal. Bahkan salah satu tanda ilmu yang bermanfaat adalah mengamalkannya. Ketahuilah bahwa yang akan  ditimbang di akhirat kelak adalah amal bukan ilmu.

Salah satu contoh, berapa banyak orang yang telah mengetahui dengan sebenar benarnya bahwa shalat lima waktu diwajibkan Allah Ta’ala atas setiap muslim yang baligh dan berakal. Mereka juga mengetahui balasan yang baik yang akan diterimanya jika melakukan shalat dengan ikhlas dan sesuai yang diajarkan Rasulullah. Bahkan mereka juga mengetahui ancaman atau keburukan bagi dirinya jika melalaikan kewajiban shalat. Tapi kenyataannya masih banyak yang belum mau mengerjakannya ataupun kalau mengerjakan tapi belum istiqamah.

Kenapa belum mau mengerjakan shalat. Paling tidak ada empat sebab :

Pertama : Iman yang belum kokoh.

Kedua : Mengikuti hawa nafsu yang cenderung kepada keburukan.

Ketiga : Digelincirkan oleh syaithan yang memang senantiasa menggoda manusia untuk lalai dalam beramal.

Keempat : Pergaulan dan lingkungan yang buruk.

Ketahuilah bahwa jika seorang hamba mau mengamalkan apa yang telah diketahuinya (dia memiliki ilmunya) maka itu akan meningkatkan imannya. Allah berfirman : “Walauannahum fa’aluu maa yuu’azhuuna bihii lakaana khairal lahum wa asyadda tatsbiitaa” Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka) Q.S an Nisa’ 66.  

Bagi seseorang yang masih berat melaksanakan shalat ataupun malas melakukan amal amal shalih lainnya baik yang wajib maupun yang sunat,  maka sangat dianjurkan :

Pertama : Banyak berdoa.
Sungguh seorang hamba tidak akan mampu melakukan suatu amal yang ringan apalagi yang kecuali dengan pertolongan AllahSubhanahu wa Ta’ala. Oleh sebab itu sangatlah dianjurkan untuk memohon pertolongan Allah dengan banyak berdoa  agar diberi kekuatan untuk melaksanakan amal shalih yang diperintahkan-Nya. 
   
Diantara doa yang diajarkan oleh Rasulullah adalah : “Allahumma a’inniala  dzikrika  wa syukrika wa husniibadatika” Ya Allah aku mohon pertolongan agar aku selalu ingat kepada engkau, agar aku selalu bersyukur kepada engkau dan agar aku beribadah kepada engkau dengan baik. (H.R Imam Ahmad dan Abu Dawud).

Juga doa yang diajarkan Rasulullah : “Allahhumma inni as-aalukats tsabaata fil amri, wal ‘azimata ‘alar rusydi” Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ketetapan dalam suatu perkara dan keinginan kuat untuk mendapatkan petunjuk (H.R Imam Thabrani, dishahihkan oleh Syaikh al Albani)

Kedua : Mewaspadai penghalang untuk beramal shalih.
Memang seseorang sering di hadang oleh berbagai kesibukan dunia sehingga melalaikannya untuk beramal.  Seorang muslim yang berakal tentu tidak akan mengutamakan kepentingan dunia karena akhirat jauh lebih baik dan  kekal dibanding dunia yang hanya sementara. Jangan tertipu dengan dunia dan segala perhiasannya.

Ketiga : Bertekad untuk bersegera memohon ampun.
Janganlah sekali kali menunda untuk beramal. Bersegeralah meraih ampunan Allah dan surga yang disediakan Allah hanya untuk orang orang yang bertakwa. Allah berfirman :  “Wa saari’uu ilaa maghfiratin man rabbikum wajannatin ‘ardhuhas samaawaatu wal ardhu u’iddat lilmuttaqin” Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabb-mu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang orang yang bertakwa (Q.S Ali Imran 133).

Semoga Allah memberi kekuatan kepada kita semua untuk selalu bersegera dalam melakukan amal shalih. Insya Allah bermanfaat.

Wallahu A’lam.  (196)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar