Sabtu, 28 Februari 2015

MELAKSANAKAN SHALAT PADA WAKTUNYA



MELAKSANAKAN SHALAT PADA WAKTUNYA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Allah telah memerintahkan kita mengerjakan shalat pada waktu yang telah ditentukan. Allah berfirman : Aqimish shalaata liduluuki  syamsyi ilaa ghasaqil laili wa qur aanal fajri inna qur-anal fajri kaana masyhuudaa” Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) shubuh. Sesungguhnya shalat shubuh itu disaksikan (oleh malaikat) Q.S al Isra’ 78. 

Syaikh as Sa’di berkata : Allah memerintahkan Nabinya, Muhammad salallahu ‘alaihi wasallam untuk menegakkan shalat dengan sempurna baik secara fisik maupun bathin pada waktu waktunya, dari sesudah matahari tergelincir. Masuk pada waktu itu adalah shalat zuhur dan ashar, sampai gelap malam, yaitu hingga gelap. Masuk dalam waktu ini adalah shalat magrib dan isya dan (dirikanlah pula shalat) fajar, yaitu shalat shubuh.

Allah berfirman : “ Innash shalata kaanat ‘alal mu’minina kitaaban mauquutaa” Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang  orang yang beriman. (Q.S an Nisa’ 103)

Allah subhanahu wa Ta’ala telah memerintahkan kita untuk menjaga shalat pada waktu waktunya sebagaimana firman-Nya : “Haafizhuu ‘alash shalawaati washshalawaatil wusthaa” Peliharalah semua shalatmu dan peliharalah shalat wustha. (Q.S al Baqarah 238)
Dan waktu waktu shalat wajib telah diajarkan Malaikat Jibril secara rinci kepada Rasulullah dan Rasulullah juga sudah memberikan contoh dan telah mengajarkan para sahabat tentang waktu waktu shalat wajib mulai dari shalat shubuh sampai shalat isya.

Rasulullah salallahu ‘alaihi wasallam sangat menekankan kepada kita untuk melaksanakan shalat pada waktunya. Ini antara lain dijelaskan beliau pada saat menjawab pertanyaan Ibnu Mas’ud. “Aiyul a’maali ahabbu ilallahi ? Qaala  ashshalaatu ‘alaa waqtihaa, qultu, tsumma aiyun, Qaala tsumma birrul waalidaini, Qultu, tsumma aiyun, Qaala, tsumma jihaadu fii sabiilillah” Amalan apakah yang paling dicintai Allah ? Rasulullah menjawab, mengerjakan shalat pada waktunya. Aku bertanya, Kemudian apa. Beliau menjawab, kemudian berbakti kepada kedua orang tua. Aku bertanya, kemudian apa. Beliau menjawab, kemudian jihad di jalan Allah. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim, dari Ibnu Mas’ud).   
  
Selain itu, dalam hadits dari Ummu Farwah disebutkan bahwa Rasulullah pernah ditanya : “Aiyul a’maali afdhalu ? Qaala, ash shalatu fii auwali waqtihaa” Amalan apakah yang paling baik ? Rasulullah menjawab, mengerjakan shalat di awal waktunya (H.R Abu Dawud, at Tirmidzi, al Hakim, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Saudaraku, bersungguh sungguhlah menjaga  waktu shalat shalat fardhu. Jangan lalai. Rasulullah telah memberikan kabar gembira kepada seorang hamba yang menjaga shalat shalatnya. Beliau bersabda : “Man haafazha ‘alash shalawaatil khamsi, rukuu ‘ihinna, wa sujudihinna, wa mawaaqitihinna, wa’alima annahunna haqqun min ‘indillahi, dakhalal jannah, au qaala : wa jabat lahul jannatu, au qaala : haruma ‘alan naar” Barangsiapa menjaga shalat lima waktu, ruku’nya, sujudnya (dengan thuma’ninah), pada waktu waktunya, kemudian dia mengetahui bahwa perintah ini benar benar datang dari Allah, maka ia akan masuk surga, atau beliau bersabda : wajib atasnya surga, atau beliau bersabda : Ia diharamkan masuk neraka. (H.R Imam Ahmad, dihasankan oleh Syaikh al Albani). 

Ketahuilah saudaraku, bahwa  seorang muslim haruslah berusaha sekuatnya untuk melaksanakan shalat pada awal waktunya. Oleh karena itu maka panggilan adzan haruslah menyentuh hatinya untuk bersegera melaksanakan shalat yang diwajibkan. Sekiranya hati seseorang tidak atau belum tersentuh dengan panggilan adzan maka  sangatlah dianjurkan   untuk  bertanya kepada dirinya tentang seberapa baik keimanannya. 

Wallahu A’lam. (221)

    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar