Jumat, 06 Februari 2015

KEUTAMAAN MENDIRIKAN SHALAT



KEUTAMAAN MENDIRIKAN SHALAT

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh Allah telah mewajibkan seluruh umat Islam untuk menegakkan shalat fardhu  lima waktu sehari semalam. Dan ketahuilah bahwa segala sesuatu yang Allah perintahkan pastilah memiliki manfaat yang sangat banyak bagi yang melakukannya dengan sungguh sungguh. Diantara keutamaan dan manfaat shalat adalah : 

Pertama : Sebagai tanda patuhnya seorang hamba kepada Allah Ta’ala.
Allah berfirman : Aqimish shalaata liduluuki  syamsyi ilaa ghasaqil laili wa qur aanal fajri inna qur-anal fajri kaana masyhuudaa” Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) shubuh. Sesungguhnya shalat shubuh itu disaksikan (oleh malaikat) Q.S al Isra’ 78.

Syaikh as Sa’di berkata : Allah memerintahkan Nabinya, Muhammad salallahu ‘alaihi wasallam untuk menegakkan shalat dengan sempurna baik secara fisik maupun bathin pada waktu waktunya, dari sesudah matahari tergelincir. Masuk pada waktu itu adalah shalat zuhur dan ashar, sampai gelap malam, yaitu hingga gelap. Masuk dalam waktu ini adalah shalat magrib dan isya dan (dirikanlah pula shalat) fajar, yaitu shalat shubuh.    
   
Kedua : Mencegah perbuatan keji dan mungkar.
Allah berfirman : “Wa aqimish shalaata, innash shalaata tanhaa ‘anil fahsyaa-i wal mungkar.” Dan tegakkanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan perbuatan) keji dan mungkar. (Q.S al Ankabut 45). 

Dalam Kitab Tafsir ath Thabari disebutkan bahwa Ibnu Abbas berkata : Barangsiapa yang shalatnya tidak dapat memerintahkan kepada yang ma’ruf dan tidak bisa mencegah dari yang mungkar, maka tidaklah shalat melainkan menjadikan bertambah jauh kepada Allah.

Imam Ibnu Katsir berkata tentang ayat ini : Dalam shalat terkandung dua perkara yaitu meninggalkan perbuatan keji dan perbuatan mungkar. Sesungguhnya menekuni shalat akan membawa untuk meninggalkan perbuatan tersebut. (Kitab Tafsir Ibnu Katsir).

Syaikh as Sa’di berkata : ”Perbuatan keji adalah segala dosa yang tergolong besar dan terhitung keji, berupa segala bentuk maksiat yang dikehendaki oleh nafsu. Sedangkan mungkar adalah setiap maksiat yang diingkari oleh akal sehat dan fitrah.   
  
Dan sisi keberadaan shalat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar adalah bahwa seorang hamba yang menegakkan shalat, menunaikan rukun rukun, syarat syarat dan ke khusyu’annya, maka hatinya akan bersinar, jiwanya menjadi suci, imannya bertambah dan kemauannya pada keburukan berkurang atau habis. Secara pasti, konsisten atau istiqamah pada shalat dan memeliharanya seperti itu akan mencegah perbuatan keji dan mungkar. Demikianlah di antara tujuan shalat dan buahnya. 

Dan di sisi lain shalat juga mempunyai tujuan yang lebih besar daripada itu dan lebih agung yaitu apa yang terkandung didalam shalat itu sendiri yaitu berupa dzikrullah, mengingat Allah dengan hati, lisan dan badan. Hal itu karena sesungguhnya Allah menciptakan manusia agar beribadah kepada-Nya dan ibadah yang paling utama yang mereka kerjakan adalah shalat. Dan didalam shalat juga terdapat penghambaan seluruh anggota tubuh yang tidak terdapat dalam ibadah yang lain. (Kitab Tafsir Karimur Rahman) 

Ketiga : Salah satu sarana untuk minta pertolongan kepada Allah.
Jika menghadapi masalah besar maka Rasulullah melakukan shalat sunat. Ini adalah sebagaimana kesaksian para sahabat.
Diriwayatkan dari Hudzaifah bin Yaman : “Pada malam perang Ahzab, saya menemui Rasulullah dan senantiasa beliau shalat dan menutup tubuhnya dengan jubah. Hudzaifah juga berkata : “Inna nabiyyu salallahu ‘alaihi wasalam idzaa hazabahu amrun shalla”  Nabi salallahu ‘alaihi wasallam apabila dirundung masalah  maka beliau mengerjakan shalat”. (H.R Imam Abu Dawud, dihasankan oleh Syaikh al Albani)

Ali bin Abi Thalib berkata : “Pada malam (sebelum) perang Badar, semua kami tertidur kecuali Rasulullah. Beliau shalat dan berdoa sampai subuh”. 

Imam Ibnu Katsir antara lain menceritakan tentang Nabi Ibrahim dan istrinya Sarah yang menghadapi kesulitan besar lalu berwudhu’ dan shalat meminta pertolongan kepada Allah. Dikisahkan bahwa pada suatu waktu Nabi Ibrahim dalam suatu safar bersama istrinya Sarah melewati negeri seorang penguasa zhalim. Raja negeri itu memerintahkan pembantunya untuk mengambil Sarah yang sangat cantik itu dan dibawa ke istana.
Lalu raja mendekati Sarah. Sarah berpaling dan dia berwudhu’ lalu mengerjakan shalat dan berdoa : Ya Allah jika engkau mengetahui bahwa aku beriman kepada-Mu dan kepada Rasul-Mu dan aku senantiasa memelihara kehormatanku kecuali kepada suamiku, maka janganlah Engkau memberikan kepada orang kafir (untuk menjamahku).

Tiba tiba raja itu pingsan dan terkulai kedua kakinya.  Kemudian raja bangun kembali.   Setelah tiga atau empat kali ingin menjamah Sarah ternyata raja tidak mampu. Raja selalu pingsan dan terkulai kakinya. Lalu raja memanggil pembantunya dan berkata : Kalian tidak membawakan   untukku kecuali syaithan (bukan manusia). Kemudian Sarah dikembalikan kepada suaminya Ibrahim. Selain itu  raja memberinya hadiah seorang pembantu yaitu Hajar.

Sementara Sarah dibawa oleh pembantu raja ke istana maka Nabi Ibrahim senantiasa mengerjakan shalat dan berdoa agar Allah menjaga Sarah.

Akhirnya keduanya selamat dari orang yang akan mencederainya.  (Dari Kitab Qishashul Anbiyaa, dengan diringkas).

Sungguh Allah telah berfirman : “Wasta’iinuu bish shabri wasshalah” Dan jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu (Q.S al Baqarah 45).

Keempat : Penghapus dosa dan kesalahan.
Sungguh ibadah shalat akan memberikan pahala yang besar bagi yang melakukannya. Selain itu ibadah shalat juga akan merupakan penghapus dosa. Dari ‘Utsman, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah bersabda : “Bagaimana pendapat kalian jika di halaman rumah salah seorang dari kalian terdapat sungai yang mengalir. Kemudian setiap harinya ia mandi lima kali di sana. Apakah (masih) ada kotoran yang tersisa di badannya ?. Para sahabat menjawab : Tidak tersisa sama sekali. Beliau bersabda : Sesungguhnya shalat lima waktu dapat menghapus dosa dosa sebagaimana air dapat menghilangkan kotoran (Lihat Silsilah Hadits Shahih, Syaikh al Albani No. 1614)  

Kelima : Cahaya dan keselamatan di ahirat
Rasulullah bersabda : “Barangsiapa yang menjaga shalat maka baginya cahaya, dalil dan keselamatan pada hari kiamat. Dan barang siapa yang tidak menjaganya maka dia tidak memiliki cahaya, dalil dan keselamatan. Dia pada hari kiamat akan berkumpul bersama Qarun, Fir’aun, Haman dan Ubay bin Khalaf” (H.R Imam Ahmad).

Hadits ini menjelaskan kepada kita tentang keutamaan shalat yang akan memberikan cahaya dan keselamatan pada hari kiamat, sehingga kita tidak dikumpulkan bersama manusia manusia yang sangat ingkar kepada Allah. 

Keenam : Menghapus kesalahan dan meninggikan derajat.
Rasulullah bersabda : “Barangsiapa yang bersuci dari rumahnya kemudian berangkat ke rumah Allah untuk menunaikan kewajiban yang Allah wajibkan, maka kedua langkah kakinya menghapuskan kesalahan dan yang lainnya meninggikan derajat” (H.R Imam Muslim)

Imam Ibnul Qayyim berkata : Sesungguhnya shalat itu bisa menghapus keburukan bagi orang yang menunaikan hak hak shalat, dia menyempurnakan kekhusyu’an shalat. Dan dia berdiri dihadapan Allah dengan hati yang hadir dan berfikir. Orang semacam ini jika selesai shalat akan menjumpai semangat dan kelapangan hati setelah shalat. 

Selain itu ada satu lagi manfaat shalat yang tidak begitu terlihat yaitu manfaat bagi kesehatan. Didalam shalat terdapat gerakan gerakan yang baik untuk melatih anggota tubuh sehingga menjadi lebih terpelihara. Ini ada pada dua sisi :

1.     Apa apa yang ada didalam shalat serta  sarana menuju shalat, berjalan pergi dan pulang ke masjid, gerakan bangun, duduk, ruku’ dan sujud yang dilakukan berulang ulang. Demikian pula gerakan wudhu’ yang berulang ulang yang semua pergerakan ini bermanfaat bagi kebugaran tubuh.

2.     Bahwa maksud yang paling utama dalam shalat adalah menghadirkan hati, bermunajat kepada Allah dengan tunduk dan berdoa kepada-Nya. Dan hal ini tanpa keraguan akan menyebabkan hati bersinar, melapangkan dada dan membuat jiwa bertambah lapang. Dan telah diketahui oleh seluruh dokter bahwa usaha untuk menyenangkan hati, membuat jiwa senang adalah termasuk cara yang sangat baik untuk meraih kesehatan yang dapat mencegah penyakit, meringankan beban penyakit yang dirasa. Hal ini terbukti mujarab, terutama dalam shalat malam. (Syaikh Abdrurrahman as Sa’di)

Rasulullan bersabda : “Apabila seorang hamba bangun malam, kemudian berdzikir kepada Allah, terlepaslah satu ikatan. Apabila ia berwudhu’ terlepaslah satu ikatan lagi. Jika dia shalat maka akan terlepas seluruh ikatan. Maka pagi hari jiwanya akan semangat dan baik. Jika tidak bangun jadilah jiwanya buruk dan malas.  (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Semoga Allah memberi kita semua kekuatan untuk selalu menjaga shalat shalat kita baik yang wajib maupun yang sunat.

Wallahu A’lam  (201)
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar