Jumat, 27 Februari 2015

UJIAN PASTI DATANG



UJIAN  DARI ALLAH PASTI DATANG

Oleh Azwir B. Chaniago

Muqaddimah.
Sungguh ujian berupa musibah penderitaan, penyakit dan yang lainnya akan senantiasa mengiringi gerak kehidupan manusia. Ujian itu bisa datang pada diri, harta, keluarga dan yang lainnya. Semua itu akan senantiasa dirasakan manusia  supaya penghambaan manusia kepada Allah benar benar terwujud.  Itu adalah sunatullah, ketetapan Allah yang pasti terjadi dan berlaku pada setiap diri hambaNya.

Ujian dan cobaan pasti akan mendatangi manusia.
Banyak ayat al Qur an dan as Sunnah yang  telah menjelaskan tentang hal ini, diantaranya adalah : Allah berfirman : “Ahasiban naasu an yutrakuu an yaquuluu aamannaa wa hum laa yuftanuun”  Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan dengan hanya mengatakan : “Kami telah beriman”, dan mereka tidak diuji ?  (Q.S al Ankabuut 2)

Rasulullah bersabda :  “Matsalul mu’mini kamatsaliz zar’i, laatazaalur riihu tamiiluhu, walaa yazaalul mu’minu yushiibuhul bala’. Perumpamaan seorang mu’min tak ubahnya seperti tanaman, angin akan selalu meniupnya, ia akan selalu mendapat cobaan (H.R Imam Muslim).

Dalam surat Ali Imran ayat 186, Allah Subhanahu wa Ta’ala juga mengingatkan manusia terutama orang orang beriman tentang adanya ujian atau cobaan yang akan mendatangi mereka. Allah berfirman : “Latublawunna fii amwaalikum wa anfusikum wa latasma’unna minal ladziina uutul kitaaba min qablikum wa minal ladziina asyrakuu adzan katsiran. Wain tashbiruu wa tattaquu fainna dzaalika min ‘azmil umuur”. Kamu pasti akan diuji dengan hartamu dan dirimu. Dan pasti kamu akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari orang orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang orang musyrik. Jika kamu bersabar dan bertakwa maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut) diutamakan.

Dalam Kitab Tafsir Karimir Rahman, Syaikh as Sa’di menjelaskan tentang ayat ini bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan dan mengarahkan pembicaraan kepada kaum mukminin bahwasanya :

Pertama : Mereka akan diuji pada harta mereka berupa infak yang wajib (seperti zakat, pen.) dan sunnah (seperti sedekah, pen.) dan berupa kemungkinan habis di jalan Allah.

Kedua : Diuji pada diri mereka berupa pembebanan dengan berbagai beban yang berat    di atas sebagian besar manusia lain. Seperti jihad di jalan Allah dan kemungkinan adanya kelelahan, pembunuhan dan tertawan atau terluka. Atau penyakit yang menimpa pada dirinya atau pada orang yang dicintainya.

Ketiga : Pastilah kalian akan mendengar dari orang orang ahlul kitab dan orang orang musyrikin, adzan kasyiran, yaitu gangguan yang banyak berupa (berbagai) tuduhan pada diri kalian dan pada agama kalian serta kitab kalian.

Kabar tentang ujian memiliki hikmah dan faedah.
Syaikh as Sa’di berkata : Bahwa kabar dari Allah kepada hamba hambaNya yang beriman tentang adanya ujian tersebut menyimpan beberapa faedah, di antaranya adalah :

Pertama : Bahwa hikmah Allah yang mengharuskan adanya ujian tersebut agar terlihatlah seorang mukmin yang benar dari yang selainnya.

Kedua : Bahwa Allah menakdirkan atas mereka perkara perkara tersebut disebabkan (1) Allah menghendaki bagi mereka kebaikan. (2) Agar derajat mereka semakin tinggi (3) Agar gugur kesalahan kesalahan mereka.  (4) Agar iman mereka bertambah dan keyakinan mereka semakin sempurna. Apabila Allah mengabarkan hal demikian kepada mereka maka hal itu pasti akan terjadi sebagaimana yang dikabarkan-Nya.

Allah berfirman : Qaaluu haadzaa maa wa ‘adanalallahu wa rasuuluhu, wa sadaqallahu , wamaa zaadahum illaa imaanan wa tasliimaa” Mereka berkata : Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita. Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan (Q.S al Ahzab 22)   

Ketiga : Bahwa Allah mengabarkan kepada mereka tentang  hal  (akan adanya ujian) itu agar jiwa mereka tegar menghadapi keadaan tersebut dan bersabar atasnya apabila terjadi. Karena mereka telah bersiap siap menghadapi kejadian tersebut maka mudahlah bagi mereka untuk memikulnya dan ringan bagi mereka pengorbanan biayanya dan mereka bersandar kepada sabar dan takwa. (Tafsir Karimir Rahman).

Ketahuilah saudaraku bahwa semua keadaan yang diturunkan Allah  kepada seorang hamba, termasuk ujian dan cobaan dan yang lainnya, pastilah  memiliki hikmah yang sempurna. Bukan sesuatu yang sia sia. Allah berfirman : “Rabbanaa maa khalaqta haadzaa baatilan, subhaanaka faqinaa ‘adzaban naar”.“Ya Rabb kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini dengan sia sia. Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari adzab neraka” (Q.S Ali Imran 191)

Semoga Allah memberikan kepada kita kesabaran dan ketakwaan atas segala ujian dan cobaan yang pada satu saat pasti akan mendatangi kita.

Wallahu A’lam. (219)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar