Senin, 26 Februari 2024

TIDAK ADA AMALAN KHUSUS MENYAMBUT RAMADHAN ??.

 

TIDAK ADA AMALAN KHUSUS MENYAMBUT RAMADHAN ??.

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Di zaman ini sebagian manusia melakukan berbagai kegiatan atau amalan menyambut bulan Ramadhan. Dua diantaranya adalah :

Pertama : Mengkhususkan Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan.

Ziarah kubur memang dianjurkan yaitu sebagaimana disebutkan sabda Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam :

نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ اْلقُبُوْرِ فَزُوْرُوْهَا

Dahulu aku telah melarang kalian berziarah ke kubur. Namun sekarang, berziarahlah kalian ke sana. (H.R Imam Muslim).

Dari zhahir hadits ini dapat diambil pelajaran bahwa melakukan ziarah kubur memang dianjurkan TETAPI TIDAK DITETAPKAN PADA WAKTU KHUSUS DAN LEBIH UTAMA. Jadi tidaklah tepat keyakinan bahwa menjelang bulan Ramadhan adalah waktu utama untuk menziarahi kubur orang tua atau kerabat dan yang lainnya.

Namun masalahnya adalah jika seseorang mengkhususkan ziarah kubur pada waktu tertentu dan meyakini bahwa menjelang Ramadhan adalah waktu utama untuk nyadran atau nyekar maka ini termasuk suatu kekeliruan karena tidak ada dasar dari ajaran Islam yang menuntunkan hal ini.

Lalu bolehkan ziarah kubur beberapa hari sebelum Ramadhan ?. Ya, tentu boleh karena ziarah kubur bisa dilakukan kapan saja. Tetapi jangan dianggap bahwa jika melakukan ziarah kubur sebelum Ramadhan sebagai suatu kemestian dan memiliki nilai lebih utama.

Kedua : Melakukan Mandi Besar atau padusan  untuk menyambut Ramadhan

Sebagian orang  menyambut bulan Ramadhan dengan padusan atau mandi besar  terlebih dahulu. Di salah satu daerah di Sumatra disebut balimau kasai. Sungguh,  perkara ini tidak ada tuntunannya sama sekali dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dan lebih tercela lagi mandi besar atau padusan ini   ada  yang melakukannya dengan campur baur laki-laki dan perempuan dalam satu tempat pemandian umum sehingga setiap orang bisa melihat aurat satu sama lain bahkan lain jenis. Ini sungguh merupakan kesalahan yang besar karena tidak mengindahkan syari'at Islam. Ini berarti menyambut  Ramadhan disambut dengan perbuatan yang bisa mendatangkan murka Allah Ta'ala.

Syaikh Abdul Aziz bin Baz pernah ditanya : Apakah ada amalan-amalan khusus yang disyariatkan untuk menyambut bulan Ramadhan ?. Syaikh  rahimahullah menjawab: Aku tidak mengetahui ada amalan tertentu (khusus, peny.) untuk menyambut bulan Ramadhan selain seorang Muslim menyambutnya dengan bergembira, senang dan penuh suka cita, serta bersyukur kepada Allah karena bisa  berjumpa kembali dengan bulan Ramadhan.

Semoga Allah memberi taufik dan menjadikan kita termasuk orang yang menghidupkan Ramadhan dengan berlomba-lomba dalam melakukan amalan shalih. (Majmu' Fatawa, Syaikh bin Baz).

Wallahu A'lam. (3.244)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar