Sabtu, 10 Februari 2024

AMAL SHALIH HAKIKATNYA UNTUK DIRI YANG MELAKUKAN

 

AMAL SHALIH HAKIKATNYA UNTUK DIRI YANG MELAKUKAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, orang orang beriman diperintahkan Allah Ta'ala untuk melakukan ibadah atau amal shalih ketika berada di dunia. Tetapi ketahuilah bahwa HAKIKATNYA SEMUA AMAL SHALIH YANG DILAKUKAN ORANG BERIMAN adalah untuk kemashlahatan dirinya.

Allah Ta'ala tidak  mengambil manfaat apapun dari amal shalih orang beriman. Sungguh Allah Ta'ala Maha Terpuji dan Mahakaya. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa Allah Ta'ala tidak butuh amal shalih kita tetapi sejatinya kitalah yang butuh untuk  beramal.

Sungguh sangat banyak penjelasan dari al Qur an tentang perkara ini, diantaranya :

Pertama : Dalam surat al Isra' 7. Allah Ta’ala berfirman : 

إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ

Jika kamu bebuat baik (itu berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.

Kedua : Dalam surat Fussilat 46. Allah Ta'ala berfirman :

مَّنْ عَمِلَ صَٰلِحًا فَلِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَنْ أَسَآءَ فَعَلَيْهَا ۗ وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّٰمٍ لِّلْعَبِيدِ

Barangsiapa yang mengerjakan amal yang shalh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hamba-Nya.

Ketiga : Dalam surat an Namal 40. Allah Ta'ala berfirman :

وَمَن شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّى غَنِىٌّ كَرِيمٌ

Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Rabb-ku Maha Kaya lagi Maha Mulia.

Selain itu, ketahuilah bahwa balasan dari amal shalih atau perbuatan baik seorang hamba akan dilipat gandakan. Sungguh Allah Ta’ala berfirman :

مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

Barangsiapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rizki) dan kepada-Nya kamu dikembalikan. (Q.S al Baqarah 245)

Diriwayatkan dari Umar bin Khaththab  bahwa (salah satu makna)  yang dimaksud dengan pinjaman yang baik adalah BERINFAK DI JALAN ALLAH. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir).

Dalam satu hadits  dari jalan Abu Mas’ud, dia berkata :    Seorang laki-laki datang dengan membawa (seekor) unta yang  di hidungnya yang telah diberi tali kekang. Laki-laki itu berkata (kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam) : Unta ini saya sedekahkan di jalan Allah. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam : 

لَكَ بِهِا يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَبْعُ مِائَةِ نَاقَةٍ كُلُّهَا مَخْطُومَةٌ

Dengan sedekahmu ini maka pada hari kiamat kamu akan mendapatkan 700 ekor unta, semuanya telah diberi tali kekang pada hidungnya. (H.R. Imam Muslim,  an Nasai  dan Imam Ahmad).

Wallahu A'lam. (3.225).

 

 

 

 

 

 

 

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar