Rabu, 21 Februari 2024

MAKSIAT TERSEBAB DOSA DAN MEMBUAT HILANGNYA NIKMAT

 

MAKSIAT TERSEBAB DOSA DAN MEMBUAT HILANGNYA  NIKMAT

Disusun leh : Azwir B. Chaniago

Imam  Ibnu Qayyim al Jauziyah rahimahullah mengatakan : Di antara akibat dari berbuat dosa adalah menghilangkan nikmat dan akibat dosa adalah mendatangkan bencana (musibah). Oleh karena itu, hilangnya suatu nikmat dari seorang hamba adalah karena dosa. Begitu pula datangnya berbagai musibah juga disebabkan oleh dosa. (Al Jawabul Kaafi)

Ketahuilah bahwa ALLAH TA’ALA TELAH MENJELASKAN bahwa penyebab  datangnya musibah adalah dosa dosa manusia, Allah Ta’ala berfirman : 

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Q.S. ar Rum  41.

Syaikh as Sa’di berkata : Kerusakan penghidupan dan berkurangnya serta terjadi bencana seperti sakit dan musibah lainnya karena perbuatan dosa manusia. Agar mereka sadar bahwa dia disegerakan hukumannya di dunia agar mereka memperbaiki diri. (Tafsir Taisir Karimir Rahman)    

 Allah Ta’ala  berfirman :

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ    

Dan musibah apa saja yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan kesalahanmu). Q.S asy Syuura 30.

Sungguh, maksiat yang dilakukan manusia berujung kepada hilangnya nikmat. Tentang perkara ini dijelaskan oleh Imam Ibnul Qayyim. Beliau berkata :  Diantara dampak  maksiat menghilangkan nikmat yang ada serta memutuskan nikmat yang berkesinambungan. Maksiat menghilangkan apa yang telah didapatkan dan memutuskan apa yang bersambung.

Sungguh, tidak ada yang menjaga nikmat Allah seperti halnya ketaatan kepada-Nya. Tidak ada pula yang menarik kembali apa yang hilang dari nikmat tersebut seperti halnya ketaatan. Apa yang ada di sisi-Nya tidak dapat diraih, melainkan dengan ketaatan.

Untuk segala sesuatu, Allah Ta'ala menjadikan sebab dan perusak. Sebab itu menarik (nikmat) sedangkan perusak menghilangkannya. Allah Ta'ala menjadikan ketaatan kepada-Nya sebab untuk menarik nikmat-Nya sementara perusak yang mencegah nikmat adalah perbuatan maksiat. (Ad Daa' wad Dawaa').

Wallahu A'lam. (3.237).

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar