Rabu, 07 Februari 2024

HAMBA ALLAH TIDAK LALAI DAN TIDAK MALAS BERIBADAH

 

HAMBA ALLAH TIDAK LALAI DAN TIDAK MALAS BERIBADAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh Allah Ta’ala mengingatkan agar kita  berbekal, sebagaimana firman-Nya :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Wahai orang orang yang beriman. Bertakwalah kepada Allah dan hendaknya setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (Q.S  al Hasyr 18).

Lalu apa yang membuat sebagian saudara saudara kita lalai  atau malas beribadah. Diantaranya adalah : (1) Tak berilmu tentang keutamaan dan manfaat beribadah bagi dirinya. (2) Termakan bisikan syaithan yang selalu ingin menjerumuskan manusia kepada kesesatan dan kelalaian. (3) Lalai mengendalikan nafsu yang ada dalam diri dan nafsu itu cenderung kepada yang buruk. (3) Tergoda dengan rayuan dunia dengan berbagai perhiasannya. (4) Salah dalam memilih teman akrab.  

Ketahuilah bahwa kalau seseorang beribadah dengan ilmu yang shahih, iman yang kuat dan keikhlasan yang tinggi maka tak ada ibadah yang terasa  berat. Sungguh, Islam adalah agama yang mudah. Allah Ta’ala yang mengabarkan bahwa agama Islam mudah tidak mendatangkan kesulitan. Allah Ta’ala berfirman :

يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ

Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesulitan bagimu. (Q.S. Al Baqarah 185).

Syaikh as Sa’di berkata : Maksud ayat ini adalah Allah Ta’ala menghendaki hal yang memudahkan bagi kalian jalan yang menyampaikan kalian kepada ridha-Nya dengan kemudahan yang paling mudah dan meringankannya dengan keringanan yang paling ringan. 

Segala yang diperintahkan Allah atas hamba-Nya pada dasarnya adalah sangat mudah sekali. Bila terjadi rintangan yang menimbulkan kesulitan maka Allah akan memudahkannya dengan kemudahan lain yaitu dengan menggugurkannya atau menguranginya dengan segala bentuk pengurangan. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi wassalam  juga menjelaskan bahwa Islam itu mudah. Beliau bersabda  : 

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَ ،عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : (إِنَّ الدِّيْن يُسْرٌ، وَلَن يُشَادَّ الدِّيْنَ أَحَدٌ إِلَّا غَلَبَهُ ، فَسَدِّدُوْا وَقَارِبُوْا ، وَأَبْشِرُوْا، وَاسْتَعِيْنُوْا بِالْغَدْوَةِ وَالرَّوْحَةِ وَشَيْءٌ مِنَ الدُّلْجَةِ ). وَفِيْ لَفْظٍ: (…وَالْقَصْدَ الْقَصْدَ تَبْلُغُوْا).

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau bersabda : Sesungguhnya agama ini mudah. Tidak ada seorang pun yang mempersulit agama melainkan dia akan dikalahkannya. Maka luruslah dalam beramal, dekatilah (tingkat kesempurnaan), dan bergembiralah, dan mintalah pertolongan kepada Allah Azza wa Jalla pada pagi, sore, dan akhir malam. 

Pada lafazh lain disebutkan, “…Berlaku sederhanalah (tidak berlebihan), berlaku sederhanalah, niscaya kalian akan sampai (pada tujuan). H.R Imam Bukhari, an Nasa’i dan al Baihaqi)

Wallahu A'lam. (3.223)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar