Jumat, 16 Februari 2024

MAKANAN HARAM BISA MERUSAK AMAL SHALIH

 

MAKANAN HARAM BISA MERUSAK AMAL SHALIH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, Allah Ta'ala telah memberikan nikmat berupa makanan kepada semua makhluk termasuk manusia. Makanan itu sangat beragam jenisnya sehingga manusia bisa memilih yang disukai dan bisa didapatkannya.

Tetapi ketahuilah bahwa Allah Ta'ala membatasi dan membolehkan pada jenis yang halal saja, diantaranya sebagaimana disebut dalam firman-Nya :

وَكُلُوا۟ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ حَلَٰلًا طَيِّبًا ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِىٓ أَنتُم بِهِۦ مُؤْمِنُونَ

Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rizkikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya. (Q.S al Maidah 88).

Syaikh as Sa'di berkata : "Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rizkikan kepadamu,” maksudnya, makanlah rizki yang dikirimkanNya kepadamu dengan berbagai jalan yang dimudahkan, jika itu halal bukan pencurian, bukan merampas hak orang dan bukan pula harta-harta yang lain yang diambil dengan cara tidak benar.

Dan makanan itu juga baik, yaitu, yang tidak ada keburukan padanya, maka tidak termasuk ke dalamnya binatang buas yang keji dan hewan-hewan yang menjijikkan. (Tafsir Tasir Karimir Rahman)

Allah Ta'ala juga berfirman :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُلُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقْنَٰكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِلَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

Wahai orang-orang yang beriman !. Makanlah di antara rizki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah. (Q.S al Baqarah 172)

Imam Ibnu Rajab al Hanbali berkata : Diantara HARTA YANG PALING BESAR yang menyebabkan baiknya amal orang orang beriman adalah BAIKNYA MAKANAN YANG DIKONSUMSI dan hendaklah dari makanan yang halal. Dan dengan itulah AMALNYA BISA MENJADI SUCI (DAN DITERIMA).

Yang dimaksud dengan ini, bahwasanya para Rasul dan umat umat mereka diperintahkan untuk makan yang baik lagi halal dan juga mengerjakan amal shalih. Maka selama makanannya halal maka amal menjadi shalih dan diterima. Sebaliknya apabilan makanan  tidak halal maka BAGAIMANA AMAL BISA DITERIMA ?. (Jami'ul Ulum wal Hikam).

Tetapi di zaman ini ternyata sebagian manusia suka sukanya dalam mencari rizki. Ada yang tak peduli halal dan haram, yang penting dapat dan banyak. Sungguh keadaan ini memang telah diingatkan Rasulullah Salallahu Salallahu ‘alaihi Wasallam  dalam sabda beliau :

لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يُبَالِي الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ أَمِنْ حَلَالٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ

Akan datang suatu masa pada umat manusia, mereka tidak lagi peduli dengan cara untuk mendapatkan harta, apakah melalui cara yang halal ataukah dengan cara yang haram. (H.R Imam Bukhari, dari Abu Hurairah).

Sebagai penutup tulisan ini dinukil bagaimana takutnya Abu Bakar ash Shiddiq terhadap makanan haram yang masuk ke perutnya.  Abu Bakar ash Shiddiq ketika pada suatu kali beliau tanpa sengaja memakan sesuatu yang haram yang diberian budak beliau. Kisah ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Kitab Shahihnya.

Diriwayatkan dari putri Abu Bakar ash Shiddiq radliallahu ‘anhu yaitu ‘Aisyah radhiallahu’anha, menceritakan bahwa Abu Bakar ash Shiddiq memiliki seorang budak yang setiap hari memberi setoran berupa harta atau makanan. Setoran tersebut beliau gunakan untuk makan sehari-harinya. Suatu hari, budak tersebut membawa makanan dan Abu Bakar  memakannya seperti biasa.

Kemudian berkatalah si budak : Apakah engkau mengetahui apa yang engkau makan ini ?. Beliaupun balik bertanya : Makanan ini  dari mana ?. Lalu budak itu menceritakan bahwa makanan itu ia dapatkan sebagai hadiah dari seseorang yang dia tipu saat melakukan praktik perdukunan di zaman Jahiliyah.

Setelah mendengar pengakuan budaknya itu Abu Bakar segera memasukkan jari tangan beliau ke dalam mulut, lalu beliau memuntahkan makanan haram yang telah beliau makan itu.

Wallahu A'lam. (3.229)

   

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar