Senin, 19 Februari 2024

HAMBA ALLAH BERILMU DULU BARU BERAMAL

 

HAMBA ALLAH BERILMU DULU BARU BERAMAL

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, Islam adalah agama ilmu. Ajaran ajarannya sangat ilmiah yaitu berdasarkan al Qur an dan as Sunnah dengan pemahaman salafush shalih. Orang orang beriman tidaklah melakukan suatu amalan atau ibadah kecuali setelah tahu ilmunya yang shahih.

Ketahuilah bahwa belajar ilmu adalah wajib dalam syariat Islam, yaitu sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam :

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Belajar ilmu adalah wajib bagi setiap Muslim. (H.R Imam Ahmad dan Imam Ibnu Majah).  

Adapun ilmu yang paling utama dan wajib  dipelajari adalah ilmu syar’i. Apa yang dimaksud dengan ilmu syar’i diantaranya telah dijelaskan oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baaz, dalam kitab beliau, al ‘Ilm wa Akhlaqu Ahliha, menjelaskan bahwa : Ilmu syar’i adalah ilmu yang terkandung dalam al Qur an dan as Sunnah, yakni : (1) Ilmu tentang Allah dan Sifat-sifat-Nya. (2) Ilmu tentang hak Allah terhadap hamba-Nya. (3) Ilmu  tentang segala hal yang disyari’atkan Allah kepada hamba-hamba-Nya. (4) Termasuk juga ilmu tentang jalan yang akan mengantarkan hamba kepada ilmu itu beserta segala rinciannya.

Ketahuilah bahwa setelah seseorang  berilmu sedikit atau banyak maka kewajiban berikutnya yang paling utama adalah MENGAMALKANNYA. Inilah tujuan paling hakiki dalam belajar ilmu. Sungguh di akhirat kelak ILMU TIDAK DITIMBANG yang akan ditimbang adalah AMAL SHALIH SEBAGAI BUAH DARI ILMU YANG SHAHIH.

Sungguh mengamalkan ilmu akan menyelamatkan hamba hamba Allah dari ancaman sebagaimana dimaksud dalam firman Allah Ta'ala dalam ayat berikut ini :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ 

كَبُرَ مَقْتًا عِندَ ٱللَّهِ أَن تَقُولُوا۟ مَا لَا تَفْعَلُونَ

Wahai orang orang yang beriman !. Mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat. Amat besar kebencian disisi  Allah, bahwa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan” (Q.S ash Shaff 2-3)   

                                                            Syaikh as Sa’di berkata : Apakah kondisi tercela seperti ini pantas bagi orang-orang yang beriman ?. Bukankah amat besar murka Allah pada orang yang mengatakan  sesuatu (dari ilmunya) namun tidak dikerjakannya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Sebagai penutup tulisan ini dinukil satu perkarkataan dari Fudhail bin Iyadh, beliau berkata : Seorang alim atau berilmu masih (dianggap) bodoh terhadap apa yang dia ketahui sampai ia mengamalkannya. Bila dia mengamalkannya maka DIA ADALAH SEORANG  YANG ALIM. (Dari Khatib al Baghdadi dalam Iqtidha' al 'Ilmi al 'Amal). 

Wallahu A'lam. (3.233)  

 

 

   

                                                       

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar