Senin, 22 April 2019

PELAKU CURANG DIMAAFKAN ATAU DIDOAKAN KEBURUKAN


PELAKU CURANG DIMAAFKAN
ATAU DIDOAKAN KEBURUKAN ?

Oleh : Azwir B. Chaniago

Saat ini pelaku curang berkeliaran dimana mana tanpa rasa malu sedikitpun. Mereka menzhalimi orang banyak dengan kecurangan yaitu membuat yang SALAH JADI BENAR dan sebaliknya. Mereka diberi amanah bahkan umumnya mereka dibayar untuk melaksanakan amanah itu.

Ternyata sebagian mereka benar benar telah mengabaikan amanah, menzhalimi  orang banyak dengan melakukan kecurangan terhadap sesuatu yang ditugaskan kepada mereka. Mereka jelas telah berbuatan zhalim terhadap orang lain.

Lalu apa yang bisa dilakukan terhadap mereka yang curang dan zhalim ini. Paling tidak ada tiga perkara yang bisa dilakukan :

Pertama : Beri mereka nasehat.

Memang salah satu kewajiban seorang muslim terhadap muslim lainnya adalah memberi nasehat. Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ
إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

Sungguh,  manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih SERTA SALING MENASEHATI untuk kebenaran dan SALING MENASEHATI untuk kesabaran. (Q.S al ‘Asr 2-3).

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

 عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ – رضي الله عنه – قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم : مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ, فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

Barangsiapa menunjukkan suatu kebaikan, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya. (H.R Imam Muslim)

Cuma sayang si zhalim dan pelaku curang ini akan SANGATLAH BERAT untuk menerima nasehat, karena : (1) Punya kepentingan yang kuat terhadap sponsor ataupun atasannya ataupun kelompoknya. (2) Mereka tergiur berat dengan kepentingan duniawi seperti harta, pangkat dan jabatan. (3) Dan juga  hawa nafsu dan godaan syaithan yang telah membelenggunya. Bisa jadi hatinya telah tertutup oleh dosa dosa KECURANGANNYA.

Kedua : Beri maaf mereka.

Sungguh memaafkan adalah suatu sikap yang mulia dari seorang hamba dan Allah akan menambah kemuliaannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
 
وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَٰلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ

Tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sunguh itu termasuk perbuatan yang mulia. (Q.S asy Syura 43).

Rasulullah Salallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda : ..., Wama zadallahu ‘abdan bi’afwin illa ‘izza. Wama nawadha’a ahadun lillahi illa rafa’ahullah) .... Allah tidak akan menambah untuk seorang hamba karena maafnya (suka memaafkan) kecuali kemuliaan. Dan tidaklah seorang merendahkan hatinya kecuali Allah akan meninggikan (derajat) nya. (H.R. Imam Muslim).

Lalu datang pertanyaan : Apakah semua kesalahan manusia harus dimaafkan ?. Ketahuilah bahwa jika suatu kesalahan sudah keterlaluan apalagi berkaitan dengan agama maka bisa jadi tak dimaafkan. 

Sungguh pada saat Fathul Makkah (penaklukan kota Makkah), Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam memaafkan seluruh penduduk Makkah. Tetapi diantaranya ada 9 orang penduduk Makkah yang sudah keterlaluan jahatnya, TIDAK DIMAAFKAN OLEH BELIAU dan beliau perintahkan untuk dibunuh. (Kitab ar Rahiq al Makhtum, Dr. Syaikh Shafiyurrahman al Mubarakfury).

Ketiga : Doakan keburukan buat mereka.

Mendoakan KEBAIKAN untuk orang lain sangatlah dianjurkan dalam syariat Islam. Ketahuilah bahwa  Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam  diperintahkan Allah Ta’ala untuk mendoakan orang orang yang  beriman. Allah berfirman :

وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ۗ

Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. (Q.S Muhammad 19).

Namun demikian ketahuilah bahwa hakikatnya kita boleh MENDOAKAN KEBURUKAN buat orang zhalim yaitu yang telah melakukan perbuatan curang apalagi mencurangi orang banyak dengan kecurangan yang berat berdampak buruk yang luas.

Allah Ta’ala berfirman : 

وَلَمَنِ انْتَصَرَ بَعْدَ ظُلْمِهِ فَأُولَٰئِكَ مَا عَلَيْهِمْ مِنْ سَبِيلٍ

Tetapi orang-orang yang membela diri sesudah dizhalimi, tidak ada alasan untuk menyalahkan mereka. (Q.S asy Syuura: 41)

Allah Ta’ala berfirman :

لَا يُحِبُّ اللَّهُ الْجَهْرَ بِالسُّوءِ مِنَ الْقَوْلِ إِلَّا مَنْ ظُلِمَوَكَانَ اللَّهُ سَمِيعًا عَلِيمًا

Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) secara terus terang kecuali oleh orang yang dizhalimi. Dan Allah  Maha Mendengar,  Maha Mengetahui. (Q.S an Nisa’ 148)

Ibnu Abbas berkata tentang ayat ini : Allah tidak suka seseorang mendoakan keburukan untuk selainnya, kecuali ia dalam keadaan dizhalimi. Allah memberikan keringanan baginya untuk mendoakan keburukan atas orang yang menzaliminya.dan itu ditunjukkan oleh firman-Nya : “Kecuali oleh orang yang dianiaya.” (namun), jika bersabar maka itu lebih baik baginya. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir)

Berkata Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin rahimahullah : Tidak mengapa bagi manusia untuk mendoakan (keburukan) orang yang telah menzaliminya sejauh kadar kezalimannya itu, jika dia berdoa untuk orang yang menzaliminya sejauh kadar kezalimannya, maka itulah yang bijak. Dan, Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabulkan doa orang yang dizalimi. (Syarh Riyadhush Shalihin).  

Itulah tiga perkara yang bisa dilakukan terhadap orang orang zhalim yang telah melakukan kecurangan. Semoga Allah Ta’ala menurunkan laknat-Nya buat mereka semua. Wallahu A’lam. (1.602)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar