Jumat, 26 April 2019

MUDAH MUDAHAN DAPAT TAKWA DENGAN SHAUM RAMADHAN


MUDAH MUDAHAN DAPAT TAKWA
DENGAN SHAUM RAMADHAN

Oleh : Azwir B. Chaniago

Tujuan melakukan ibadah shaum di bulan Ramadhan adalah agar menjadi orang yang bertakwa. Allah Ta’ala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Wahai orang-orang yang beriman.  Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Q.S al Baqarah 183).

Lalu apa makna takwa. Secara bahasa kata takwa bermakna menjaga diri atau berhati hati. Membuat perisai antara diri kita dengan yang  ditakuti, karena ada kekhawatiran dan ketakutan kita terhadap sesuatu, sehingga terhindar dari yang kita takuti itu.

Ibnu Mas’ud berkata bahwa makna takwa yaitu hendaklah Allah ditaati tidak dimaksiati, diingat tidak dilupakan dan disyukuri tidak diingkari.
Dalam Kitab Jami’ul Ulum wal Hikam disebutkan bahwa  meninggalkan dosa, baik yang kecil maupun yang besar dan itulah ketakwaan. Berbuatlah seperti orang yang berjalan diatas tanah yang penuh onak dan duri berhati-hatilah terhadap yang engkau lihat. Janganlah engkau meremehkan dosa kecil karena gunung pun tersusun dari kerikil.

Seorang Tabi’in yaitu Thalq bin Habib berkata: Apabila terjadi fitnah (ujian), padamkanlah fitnah itu dengan takwa. Orang-orang bertanya :  Apakah takwa itu ? Thalq menjawab : Takwa adalah engkau melakukan ketaatan kepada Allah berdasarkan cahaya dari Allah karena mengharap pahala dari-Nya. Dan engkau meninggalkan segala bentuk kemaksiatan kepada-Nya berdasarkan cahaya dari-Nya karena takut terhadap siksa-Nya. (Ibnul Mubarak, dalam Kitab az Zuhd).

Para ulama mengatakan bahwa ini adalah sebaik-baik makna atau definisi takwa. Ketahuilah bahwa yang dimaksud dengan cahaya Allah dalam makna ini adalah Iman dan Islam yang bersumber dari al-Qur’an dan as Sunnah yang shahih berdasarkan pemahaman salafush shalih.

Lalu kenapa takwa itu sangat utama. Ketahuilah bahwa di akhirat kelak Allah Ta’ala menyediakan surga tempat yang paling nyaman, paling banyak kenikmatannya. Bahkan tak terbayangkan keadaan sebenarnya. 

Dalam satu hadits qudsi dari Abu Hurairah,  disebutkan bahwa   Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ، وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ

Allah Ta’ala  berfirman : Aku telah menyediakan bagi hamba-hamba-Ku yang saleh kenikmatan yang belum pernah mata melihatnya, belum pernah telinga mendengarnya, dan belum pernah pula terbetik dalam kalbu manusia. (H.R Imam Bukhari, Imam Muslim dan yang selainnya).

Sungguh surga HANYA DISEDIAKAN UNTUK ORANG ORANG YANG BERTAKWA. Allah Ta’ala berfiman :

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Rabb-mu dan mendapatkan surge yang luasnya seluas langit dan bumi yang DISEDIAKAN BAGI ORANG ORANG YANG BERTAKWA. (Q.S Ali Imran 133)

Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ
ادْخُلُوهَا بِسَلَامٍ آمِنِينَ

Sesungguhnya orang yang bertakwa itu berada dalam surga surga (taman taman)  dan (di dekat) mata air. (Allah berfirman) : Masuklah kedalamnya dengan sejahtera dan aman. (Q.S al Hijr 45-46).

Oleh karena itu orang orang beriman akan bersungguh sungguh mengisi bulan Ramadhan dengan berbagai ibadah yang disyariatkan sehingga mencapai derajat takwa dan mendapatkan surga. Ketahuilah bahwa semua ibadah tersedia  di bulan Ramadhan kecuali ibadah haji. Bahkan pahalanya dilipat gandakan.

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah mengatakan : Sebagaimana pahala amalan puasa akan berlipat-lipat dibanding amalan lainnya, maka puasa di bulan Ramadhan lebih berlipat pahalanya dibanding puasa di bulan lainnya. Ini semua bisa terjadi karena mulianya bulan Ramadhan dan puasa yang dilakukan adalah puasa yang diwajibkan oleh Allah pada hamba-Nya. Allah pun menjadikan puasa di bulan Ramadhan sebagai bagian dari rukun Islam, tiang penegak Islam. (Lathaif al Ma’arif).

Satu hal yang perlu diketahui adalah  bahwa pada ujung ayat  surat al Baqarah 183 tentang perintah shaum yang wajib di bulan Ramadhan, sungguh Allah Ta’ala berfirman :

لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Yang terjemahannya adalah MUDAH MUDAHAN  kamu (menjadi orang) bertakwa. Dalam KBBI kata MUDAH MUDAHAN bermakna MOGA MOGA, SEMOGA DAN DIHARAPKAN SUPAYA.

Terjemahan lain dari LA’ALLA adalah AGAR (kamu bertakwa). Dalam KBBI disebut bahwa kata AGAR adalah kata penghubung untuk MENANDAI HARAPAN, SUPAYA.

Jadi LA’ALLA dalam ayat ini diterjemahkan dengan MUDAH MUDAHAN atau AGAR adalah  sesuatu yang belum PASTI DIDAPAT. Oleh karena itu maka mudah mudahan atau agar menjadi orang bertakwa tidak didapat oleh semua orang.

Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam mengingatkan bahwa tidak semua orang mendapat nilai yang baik dari ibadah shaumnya. Bahkan ada yang mendapat lapar dan haus saja. Beliau bersabda : 

رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ

Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga. (H.R ath Thabrani, Syaikh al Albani berkata : Hadits ini Shahih lighairi).

Inilah yang harus menjadi perhatian serius bagi kita semua dalam melakukan ibadah shaum Ramadhan ini dengan sungguh sungguh yaitu ikhlas karena Allah dan sesuai petunjuk dari Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam. Insya Allah kita mendapat predikat takwa melalui shaum Ramadhan. Wallahu A’lam. (1.608).



 




  





Tidak ada komentar:

Posting Komentar