Selasa, 03 Oktober 2017

RASULULLAH BANYAK BERPUASA SUNNAH BULAN MUHARRAM



RASULULLAH BANYAK BERPUASA SUNNAH 
BULAN MUHARRAM

Oleh : Azwir B. Chaniago

 Allah Ta’ala berfirman : “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu”. (QS. Al-Taubah: 36)
 
Bulan apa saja yang dimaksud dengan bulan haram, dijelaskan dalam sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam : “Setahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya terdapat empat bulan yang dihormati. Yang tiga berurutan, yaitu Dzul Qadah, Dzulhijjah, dan Muharram. Sedangkan (satunya adalah) Rajab Mudhar yang berada antara Jumadil Tsaniah dan Sya’ban”. (H.R Imam Bukhari).

Dari hadits ini diketahui bahwa bulan Muharram adalah salah satu yang termasuk dalam bulan haram.  Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah. Bahkan Rasulullah menyebutnya dengan bulan Allah yang seharusnya dimuliakan.

Cara memuliakannya bukan dengan mengkramatkannya sehingga menetapkan dan mempercayai  berbagai mitos yang tak ada dasarnya. Tentu bukan pula dengan memperingatinya dengan berbagai acara yang taka da sunnahnya, sebagaimana dilakukan sebagian manusia dizaman ini.

Ketahuilah bahwa diantara cara memuliakannya adalah dengan tidak mengerjakan maksiat dan dosa di dalamnya. Di samping itu sangatlah dianjurkan untuk memperbanyak amal shalih.  Salah satu amal shalih yang ditekankan pada bulan Muharram adalah melakukan puasa sunnah. Dianjurkan memperbanyak puasa sunnah di dalamnya yaitu sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa dia berkata, Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam  bersabda : “Puasa yang paling utama sesudah puasa Ramadlan adalah puasa pada Syahrullah (bulan Allah) Muharram. Sedangkan shalat malam merupakan shalat yang paling utama sesudah shalat fardhu”. (H.R Imam Muslim).

Sabda beliau tentang Syahrullah (bulan Allah) penyandaran kata bulan kepada Allah adalah merupakan penyadaran sebagai pengagungan. Imam al Qaari berkata : Secara zhahir, maksudnya seluruh (hari-hari pada) bulan Muharram. Tetapi telah disebutkan pula dalam hadits shahih bahwa Nabi Salallahu ‘alaihi Wasallam  tidak pernah  berpuasa sebulan penuh kecuali di Ramadhan. Maka hadits ini dipahami bahwa dianjurkan untuk memperbanyak puasa pada bulan Muharram tetapi bukan pada seluruh harinya.

Ketahuilah sungguh sangatlah banyak keutamaan melakukan puasa sunnah, diantaranya : Rasulullah bersabda : “Tidaklah seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Allah melainkan Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh tujuh puluh musim karena puasanya itu. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim, dari Abu Sa’id al Khudri)

Maksud sabda Nabi tentang 70 musim adalah perjalan 70 tahun, sebagaimana disebutkan Ibnu Hajr Ashqalani dalam Fathul Bari.

Juga merupakan keutamaan puasa  adalah : Mendapat perisai sebagai benteng terhadap api neraka. Rasulullah bersabda : Ash shiyamu junnatun yastahjinnu bihal ‘abdu minnaar. Puasa merupakan perisai yang digunakan seorang hamba untuk membentengi diri dari neraka (H.R Imam Ahmad).

Oleh karena itu orang orang beriman akan berusaha memperbanyak puasa sunnah pada bulan Muharram sebagaimana telah diajarkan oleh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.135)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar