Jumat, 13 Oktober 2017

MENYINGKIRKAN DURI DOSA DIAMPUNI



MENYINGKIRKAN DURI DOSA DIAMPUNI

Oleh : Azwir B. Chaniago

Islam adalah agama yang sangat menganjurkan umatnya untuk senantiasa berbuat baik kepada sesama.  Sungguh Allah telah sangat banyak  berbuat baik kepada hamba hamba-Nya dan Allah memerintahkannya untuk berbuat baik pula. Allah berfirman :  Wa ahsin kamaa ahsanallahu ilaika”. Berbuat  baiklah (kepada manusia) sebagai mana Allah telah berbuat baik kepadamu. (Q.S al Qashash 77).

Selain itu, dalam surat an Nahal 90 Allah telah menyuruh manusia untuk berbuat kebaikan dan sekali gus melarang manusia untuk berbuat keji dan mungkar yaitu sebagaimana firman-Nya : “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat dan Allah melarang perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”.

Sungguh sangatlah banyak kesempatan ataupun cara yang bisa dilakukan seorang hamba agar dosanya diampuni. Diantaranya adalah menyingkirkan duri ataupun sesuatu yang mengganggu dan membahayakan ataupun sesuatu yang menghalangi  manusia ketika melewati suatu jalan. 

Ini kelihatannya ringan (?)  tetapi ternyata ini menjadi penyebab dosa seseorang diampuni Allah. Perhatikanlah hadits berikut ini. Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Bainamaa rajulun iamsyii bitariiqin wajada ghushna syaukin ‘ala thariiq fa-akhkharahu, fa syakarallahu fa ghafara lahu.” Tatkala seseorang berjalan, ia menemukan duri di tengah jalan, lalu dia menyingkirkannya, maka Allah berterima kasih kepadanya dan mengampuninya”. (H.R. Imam Bukhari)

Dan ingatlah bahwa  setiap kebaikan yang dilakukan seseorang dengan ikhlas   pastilah kebaikan itu, sekecil apapun  akan  kembali kepadanya dalam bentuk kebaikan pula. 

Allah berfirman : Fa man ya’mal mitsqaala dzarratin khairan yaraah”. Maka barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. (Q.S al Zilzaal 7).
Sungguh Allah Ta’ala tidak akan mengabaikan kebaikan apapun meskipun sangat kecil bahkan bisa jadi hanya sebesar dzarrah. Diantara ulama ada yang mengatakan bahwa makna dzarrah adalah butiran butiran debu yang terlihat tatkala terkena cahaya matahari. Misalnya jika seseorang membuka jendela maka masuklah cahaya matahari ke rumahnya. Di saat itu akan terlihat butiran butiran debu yang sangat halus di udara. Itulah dzarrah.

Kalau butiran debu atau dzarrah ini kita ambil lalu ditimbang tentulah kita tidak bisa mengetahui berapa beratnya. Tetapi  di sisi Allah Ta’ala diketahui beratnya dan Allah akan memberikan balasannya yaitu untuk memberatkan timbangan kebaikan seorang hamba.  Sungguh Allah Ta’ala Maha Mengetahui. “Wa maa taf’aluu min khairin fa innallaha bihi ‘aliim”. Kebaikan apapun yang kalian lakukan maka Allah Maha Mengetahui. (Q.S al Baqarah 215). 

Lalu datang pertanyaan bagaimana dengan keadaan yang agak sering kita saksikan di jalan.  Sebagian manusia terkadang  mengganggu atau menghambat perjalanan orang orang  untuk suatu kegiatan atau kepentingan pribadi ataupun kelompoknya. Semoga Allah mengampuni dosa dosa kita semuanya. 

Kita berharap pula agar Allah Ta’ala memberi kekuatan kepada kita semua untuk selalu berbuat kebaikan sekecil apapun karena Allah Ta’ala telah berjanji akan memberikan balasan yang berlipat ganda.
Wallahu a’lam. (1.142)
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar