Jumat, 06 Oktober 2017

ADA YANG MINTA AYAT ATAU HADITS TENTANG MEROKOK ??



ADA  YANG MINTA AYAT ATAU HADITS TENTANG MEROKOK ??

Oleh : Azwir B. Chaniago

Ada seorang  perokok (berat ?), ketika dinasehati agar berhenti merokok, malah menantang mana ayat al Qur an atau hadits dari Nabi yang mengharamkan rokok. Jangankan mengharamkan, ayat atau hadits yang mengatakan makruh saja tidak ada. Jadi, kata teman ini, rokok itu mubah atau boleh boleh saja.

Kemudian teman yang perokok ini membawakan ayat : “Lanaa a’maluna wa lakum a’malukum”. Bagi kami amalan kami bagi kamu amalan kamu. Ayat ini ada pada surat al Baqarah 139, asy Syura 15 dan al Qashash 55. Para ahli tafsir seperti Imam Ibnu Katsir dan al Baghawi  menjelaskan bahwa ayat ini ditujukan buat orang kafir. Kalau ditujukan kepada sesama muslim maka terjadilah keliru pasang.

Secara implisit, larangan merokok dalam al Qur an dan Hadits memang tidak ada karena di zaman Nabi rokok memang belum ada. Rokok menurut ahli sejarah baru ada menjelang akhir abad ke 15 M. 

Tetapi kalau kita mau sungguh sungguh dan ikhlas memperhatikan makna ayat dan hadits, insya Allah akan kita temukan banyak dalil diantaranya adalah :

Pertama : Allah berfirman : “Wa yuhilluth thaiyibaati wa yuharrimu ‘alaihimul khabaaits” Dan (Dia) menghalalkan yang baik bagi mereka dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk. (Q.S al A’raf 157).
LALU BUKANKAH MEROKOK ITU SESUATU YANG BURUK ? 

Kedua :  “Dan belanjakanlah (hartamu) di jalan Allah dan janganlah kamu jatuhkan (dirimu sendiri) kedalam kebinasaan dengan tanganmu sendiri dan berbuat baiklah.” (Q.S al Baqarah 195)
LALU BUKANKAH MEROKOK BERARTI MENJATUHKAN DIRI KEPADA KEBINASAAN dan tidak berbuat baik kepada orang sekitar ?.

Ketiga : Rasulullah bersabda :  “Laa dharara walaa dhiraar”. Janganlah membahayakan (dirimu) dan jangan pula membahayakan orang lain. (H.R Imam Ibnu Majah).
LALU BUKANKAH MEROKOK ADALAH MEMBAHAYAKAN DIRI SENDIRI DAN MEMBAYAKAN ORANG LAIN ?.

Selain itu ada perkara yang perlu kita perhatikan pula tentang bukti bahwa merokok adalah sesuatu yang tidak baik sebagaimana digambarkan pada ilustrasi sederhana berikut ini :

Pertama : Dalam syariat Islam, sangat dianjurkan untuk membaca basmalah pada setiap akan melakukan perbuatan baik. Seperti mau memulai suatu pekerjaan, mau makan, minum dan yang lainnya.

Para perokok, baik dia orang yang taat maupun yang kurang taat dalam beragama tak pernah membaca basmalah waktu mau merokok. Mungkin merasa tidak pas dan  risih dengan merokok yang dibacakan basmalah.   

Kedua : Seorang bapak akan sangat senang bahkan bangga ketika melihat anaknya memiliki prestasi yang melebihinya. Misalnya kalau seorang bapak sempat menjadi Lurah lalu dia akan bangga kalau anaknya menjadi Gubernur karena bisa menduduki posisi yang lebih baik darinya. Kalau seorang Bapak sempat mencapai gelar S1 maka dia akan senang dan bangga jika anaknya bisa lulus S3.

Kenapa bangga dan senang ?. Karena anaknya bisa mencapai prestasi   yang baik. Melebihi apa yang dicapai bisa bapaknya. Lalu ketika seorang bapak yang setiap hari merokok 10 batang  dan dia mengetahui bahwa anaknya merokok 30 batang sehari jadi melebihi prestasi bapaknya dalam perkara merokok, maka dalam hal ini bisa dipastikan bahwa  bapak ini tidak  senang ataupun bangga apalagi ketika anak itu baru meningkat remaja.

 Ketiga : Ketika seorang suami melihat istrinya suka makan buah dan sayur tentu si suami senang karena itu baik untuk kesehatanya. Lalu bagaimana kalau suami melihat istrinya merokok apalagi ketika hamil ?. Pasti dia marah karena dia tahu merokok itu tidak baik meskipun dia sendiiri perokok berat.

Kalau kita sepakat dan mau mengambil kebaikan dengan uraian sederhana diatas maka mari segera kita tinggalkan kebiasaan merokok meskipun agak berat melakukannya. Pasang tekad yang kuat dan mohon pertolongan kepada Allah Ta’ala.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.139)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar