Kamis, 17 November 2016

TERNYATA DUNIA DILAKNAT



TERNYATA DUNIA INI DILAKNAT

Oleh : Azwir B. Chaniago

Ketahuilah saudaraku, sungguh dunia ini bukan hanya sekedar rendah dan tidak berharga tetapi dilaknat.
Rasulullah bersabda : “Alaa innad dun-yaa mal’uunah. Mal’uunun maa fiihaa illaa dzkrullahi wamaa waalaahu wa ‘alimun au muta’allimun” Ketahuilah, sesungguhnya dunia itu dilaknat dan dilaknat apa yang ada didalamnya, kecuali dzikir kepada Allah dan apa yang Dia cintai dan seorang orang yang ‘alim atau berilmu dan muta’alliman, orang yang mempelajari ilmu. (H.R Imam at Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Abdil Barr. Dihasankan oleh Syaikh al Albani dalam Shaihih at Targhib wa Tarhib).   

Syaikh al Albani menjelaskan bahwa : Yang dimaksud dengan dunia dalam hadits ini adalah segala urusan yang menyibukkan diri dari Allah Ta’ala dan menjauhkan dari-Nya. Dan yang dimaksud dilaknat dalam hadits ini adalah dijauhkannya seseorang (oleh Allah) dari pandangan-Nya.

Dengan nilai dunia yang demikian rendah bahkan dilaknat tentu tidaklah ada kebaikan bagi seseorang yang selalu berusaha mengejar harta dunia dan segala perhiasannya. Sungguh pengecualian dunia  dilaknat berdasarkan hadits diatas  ada pada  : (1) Berdzikir kepada Allah. (2) Melakukan segala sesuatu yang Allah cintai. (3) Orang orang yang berilmu. (4) Orang yang mempelajari ilmu.

Dalam ssebuah hadits,  Nabi juga menjelaskan bahwa dunia memang tidak berharga meskipun hanya seharga sayap nyamuk. Rasulullah bersabda : “Lau kaanatid dun-yaa ta’dilu ‘indallahi janaaha ba’udhatin, maa saqaa kaafiran minhaa syarbata maa’in” Seandainya dunia di sisi Allah sebanding dengan sayap nyamuk maka Dia tidak memberi minum sedikitpun darinya kepada orang kafir. (H.R Imam at Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Dalam sebuah hadits disebutkan pula bahwa pada suatu kali Rasulullah berjalan melewati pasar sementara banyak sahabat  berada di dekat beliau. Beliau berjalan lalu melewati bangkai anak kambing jantan yang kedua telinganya cacat. Sambil memegang telinga anak kambing itu beliau bersabda : “Siapa diantara kalian yang mau membeli ini seharga satu dirham ?. Para sahabat berkata : Kami sama sekali tidak tertarik kepadanya. Apa yang (bisa) kami perbuat dengannya.  Beliau bersabda : Apakah kalian mau jika (kambing) ini menjadi milik kalian ?. Para sahabat berkata : Demi Allah, kalau anak kambing jantan ini hidup, pasti ia cacat, karena kedua telinganya kecil, apalagi ia telah mati.

Lalu beliau bersabda : “Fa wallahi laddun-yaa ahwanu ‘alallahi min hadzaa ‘alaikum.” Demi Allah, dunia itu lebih hina bagi Allah daripada bangkai anak kambing ini bagi kalian. (H.R Imam Muslim).
Lalu masih adakah diantara kita yang akan menghabiskan umurnya untuk mengejar sesuatu yang dilaknat, hanya senilai dengan sayap nyamuk dan lebih hina dari bangkai anak kambing yang cacat. Na’udzubillah.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (866).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar