Kamis, 24 November 2016

AKHLAK MULIA MENDATANGKAN KEBAIKAN



AKHLAK  MULIA MENDATANGKAN KEBAIKAN YANG BANYAK

Oleh  :  Azwir B. Chaniago

Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajak dan memberi contoh kepada umatnya untuk selalu mengedepankan akhlak yang mulia dalam setiap keadaan. Bahkan Allah Ta’ala  memuji kebaikan akhlak beliau. Allah berfirman : Sesungguhnya engkau  (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang luhur. (Q.S al Qalam 4).

Lalu apa makna akhlak yang baik terhadap orang lain. Imam Ibnul Qayyim dalam kitab Madaarijus Saalikin, menjelaskan kepada kita yaitu mencakup tiga hal : (1) Berbuat baik kepada orang lain. (2) Menghindari sesuatu yang menyakiti atau yang tidak disukai orang lain. (3) Menahan diri jika disakiti atau diperlakukan tidak baik oleh orang lain.

Sangatlah beruntung hamba hamba Allah yang selalu  berusaha menjaga akhlak dalam kehidupannya.  Mereka akan mendapatkan banyak  keutamaan dan kebaikan, diantaranya adalah : 

Pertama : Mendapat kecintaan Allah Ta’ala.
Seorang hamba akan selalu bertaqarrub atau berusaha mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala yakni untuk mendapatkan kecintaan Allah bagi dirinya. Diantara cara untuk mendapat kecintaan Allah adalah sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits yaitu akhlak yang baik.

Dari Usamah bin Syarik, dia berkata : Suatu ketika kami sedang duduk duduk di sisi Nabi, seolah olah di atas kepala kami ada seekor burung hingga tak seorangpun berani berbicara. Tiba tiba datang sekelompok orang bertanya kepada Nabi Salallahu ‘alaihi wasallam : Siapakah hamba Allah yang paling dicintai oleh-Nya ?. Nabi menjawab : “Orang yang paling baik akhlaknya”. (H.R ath Thabrani).

Kedua : Memberatkan timbangan di Yaumil Akhir.
Sungguh di Yaumil Akhir kelak, semua amal manusia akan ditimbang. Diantara perbuatan yang akan memberatkan timbangan adalah akhlak yang mulia.
Rasulullah bersabda : Dari Abu Darda’ bahwasanya Nabi Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : “Tidak ada yang  lebih berat pada timbangan seorang hamba di hari Kiamat daripada akhlak yang mulia”. (H.R Imam Ahmad, at Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu Hibban. Dishahihkan oleh Syaikh al Albani). 

Ketiga : Memperoleh derajat yang tinggi.
Sungguh kedudukan manusia di akhirat kelak adalah bertingkat tingkat. Seseorang yang memiliki akhlak mulia akan mendapat derajat atau tingkat yang tinggi. Ini sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam : “Sungguh seorang mukmin dapat meraih derajatnya orang yang shalat dan puasa karena akhlaknya yang baik” (H.R Abu Dawud, Ibnu Hibban dan al Hakim. Dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam ash Shahihah).

Keempat : Mendapat tempat yang dekat dengan Rasulullah.
Diantara cara untuk mendapat kedudukan yang dekat dengan Rasulullah di akhirat kelak adalah akhlak yang baik. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : “Sesungguhnya orang yang paling cinta kepadaku dan orang yang paling dekat kedudukannya dariku pada hari kiamat kelak adalah orang yang paling baik akhlaknya. (H.R at Tirmidzi, dihasankan oleh Syaikh al Albani).

Kelima : Sebab masuk surga.
Sungguh cita cita tertinggi seorang hamba adalah kembali kekampung halamannya yaitu surga. Allah Ta’ala membuka banyak jalan menuju kesana. Diantaranya adalah dengan melazimkan akhlak yang mulia.

Rasulullah bersabda : Dari Abu Hurairah, dia berkata, Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya tentang amalan yang paling banyk memasukkan orang kedalam surga. Beliau menjawab : “Takwa kepada Allah dan akhlak yang mulia”. (H.R Imam Ahmad, at Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban. Dihasankan oleh Syaikh al Albani).

Ketahuilah bahwa akhlak yang mulia bukan sekedar muamalah dan pergaulan sehari hari tapi   terkait dengan keimanan  atau aqidah seorang hamba. Rasulullah bersabda : “Akmalul mu’miniinaa ahsanuhum khuluqan wa khiyaarukum, khiyaarukum li nisaa-ihim”. Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah dia yang memiliki akhlak terbaik, yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaik akhlaknya kepada istrinya. (H.R Imam Tirmidzi).

Itulah sebagian keutamaan yang diperoleh seorang hamba yang selalu melazimkan akhlak mulia. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (873).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar