Sabtu, 19 November 2016

TAMAK TERHADAP HARTA BISA MEMBINASAKAN



TAMAK TERHADAP HARTA BISA MEMBINASAKAN

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh tidak ada kebaikan bagi orang orang yang tamak atau rakus terhadap harta dunia. Apalagi jika dia mencintai hartanya secara berlebihan. Bahkan sifat tamak manusia terhadap harta akan membawa mereka kepada kezhaliman dengan memakan harta orang lain secara tidak sah, melakukan kebohongan dan perbuatan keji lainnya. Sifat tamak bisa pula mendorong seseorang untuk menghalalkan semua cara untuk mendapatkan harta dunia.

Sungguh Allah Ta’ala mencela orang orang yang mencintai harta secara berlebih. Allah berfirman : “Wa innahu lihubbil khairi lasyadiid”. Dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar benar berlebihan. (Q.S al ‘Aadiyaat 8).

Allah berfirman : “Wa tuhibbunal maala hubban jammaa”. Dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan. (Q.S al  Fajr 20).

Kenyataan memang  ada diantara manusia yang serakah, tamak dan tidak pernah merasa puas dengan harta dunia yang telah ada padanya. Hal ini telah dijelaskan Rasulullah dalam sabda sabda beliau sebagai peringatan buat umatnya.

Rasulullah bersabda : “Sungguh seandainya anak Adam memiliki satu lembah emas niscaya dia sangat menginginkan mempunyai dua lembah (emas). Dan tidak ada yang memenuhi mulutnya kecuali tanah. Kemudian Allah mengampuni orang orang yang bertaubat. (Mutafaq ‘alaihi).

Dari ‘Abbas bin Sahl bin Sa’ad, ia berkata Saya pernah mendengar Ibnu Zubair dalam khutbahnya di Makkah berkata : Wahai manusia !. Sesungguhnya Nabi Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Sungguh seandainya anak Adam diberikan satu lembah yang penuh dengan emas pasti dia akan ingin memiliki lembah yang kedua. Dan jika seandainya dia sudah diberikan yang kedua pasti dia ingin mempunyai (lembah emas) yang ketiga. Tidak ada yang dapat menutup perut anak Adam kecuali tanah. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala menerima taubat siapa saja yang bertaubat.” (H.R Imam Bukhari 6438).

Dua hadits ini juga menyuruh manusia bertaubat kepada Allah atas ketamakan dan keserakahannya. Dan Allah Ta’ala akan menerima taubat orang yang bertaubat dengan ikhlas, jujur dan sebenar benar taubat.

Sungguh Rasulullah juga telah mengingatkan umatnya tentang harta dan fitnahnya. Bahkan ketamakan terhadap harta bisa membinasakan manusia. Rasulullah bersabda : “Inna likulli ummatin fitnatan wa fitnatu ummatil maal”. Setiap umat memiliki fitnah (ujian) dan fitnah ummatku adalah harta. (H.R at Tirmidzi, Ibnu Hibban dan al Hakim).

Rasulullah bersabda : “Innamaa ahlaka man kaana qablakumud diinaaru wa dirhamu, wa humaa muhlikaakum”. Sesungguhnya dinar dan dirham telah membinasakan orang orang sebelum kalian dan keduanya juga membinasakan kalian. (H.R al Bazaar, dengan sanad jayyid).

Ketahuilah bahwa  tamak atau rakus terhadap harta adalah musuh bagi orang orang yang ikhlas. Imam Ibnul Qayyim, dalam Kitab beliau Fawaidul Fawaid, memberikan nasehat yang berharga buat kaum muslimin. 

Kata beliau : Keikhlasan tidak dapat bersatu dengan salah satu dari dua  sifat yaitu (1) serakah atau tamak dan (2)  suka dipuji atau disanjung. Sifat ini tidak akan pernah bersatu dalam diri seseorang. Bagaimana mungkin air bersatu dengan api.  Biawak tentu tidak mungkin bersatu dengan ikan. Yang satu akan mematikan yang lainnya.

Oleh karena itu seorang hamba tentu akan akan menjaga sikap qana’ah yaitu merasa cukup dengan sesuatu yang telah dianugerahkan Allah kepadanya meskipun sedikit. Tidaklah ketamakan ada dalam diri seseorang kecuali akan membahayakan dunia dan akhiratnya.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (867).
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar