Kamis, 21 Juli 2016

SHALAT MALAM ADALAH KEBIASAAN ORANG SHALIH



SHALAT MALAM ADALAH KEBIASAAN ORANG ORANG SHALIH

Oleh : Azwir B. Chaniago

Rasulullah bersabda : “Ataanii jibriilu faqaala : Ya Muhammad, isy maa syi’ta fainnaka mayyitun, wa ahbib maa syi’ta fainnaka mufariquhu, wa’mal maa syi’ta fainnaka majziyun bihi, wa’lam anna syafaral mu’minin qiyaamuhu billaili wa ‘izzahustighnaa uuhu ‘aninnasi”. Jibril mendatangiku, lalu berkata : Wahai Muhammad, hiduplah sesukamu karena kamu akan mati, cintailah apa saja sekendakmu karena kamu akan berpisah dengannya, dan beramallah sekehendakmu karena kamu akan diberi balasan, dan ketahuilah bahwa kemuliaan seorang mukmin itu ada pada shalat malamnya dan tidak merasa butuh terhadap manusia (H.R Imam al Hakim dan Imam al Baihaqi, dihasankan oleh Syaikh al Albani).

Rasulullah bersabda : ‘Alaikum biqiyamil laili fainnahu dakbush shalihiina qablakum, wahuwa qurbatun lakum ilaa rabbikum, wa maghfaratun lissaiyati wa manhaatunanil itsmi. Hendaklah kalian melakukan shalat malam karena ia adalah kebiasaan orang orang shaleh sebelum kalian, ia sebagai amal taqarrub bagi kalian kepada Allah, penghapus kesalahan kesalahan dan menjauhkan dosa. (H.R Imam at Tirmidzi, Imam al Baihaqi dan al Hakim). 

Rasulullah bersabda : … Wa afdhalush shalaati ba’dal faridhati shalaatul laili” … Dan sebaik baik shalat setelah shalat fardhu adalah shalat malam. (H.R Imam Muslim).

Sungguh shalat malam memiliki banyak keutamaan diantaranya sebagaimana disebutkan dalam hadits hadits diatas. Itulah sebabnya maka para sahabat dan  orang orang shalih sesudahnya menjadikan shalat malam sebagai kebiasaan karena mereka sangat rakus melakukan amal shalih terutama yang bernilai tinggi.

Lihatlah bagaimana kesungguhan  sahabat dengan shalat malamnya diantaranya adalah sebagaimana yang dikabarkan oleh Abu Utsman an Nahdi. Dia berkata : Aku pernah bertamu pada Abu Hurairah beberapa hari. Aku lihat Abu Hurairah, istrinya dan pembantunya senantiasa membagi malam menjadi tiga untuk shalat. Apabila yang satu telah shalat lalu membangunkan yang lain. (Kitab Hiyatul Auliyaa’).

Dengan pembagian itu maka rumah Abu Hurairah  selalu dihiasi dengan shalat malam secara bergantian semenjak selesai shalat Isya sampai shalat Shubuh.  

Dalam suatu riwayat ada disebutkan bahwa Abdul ‘Aziz bin Abi Daud berbaring di atas dipan seraya berkata : Alangkah empuknya kamu. Tetapi dipan surga jauh lebih empuk darimu. Ia lalu berdiri untuk mengerjakan shalat. Dan masih terus shalat hingga fajar menyingsing.

Syaddad bin Aus apabila hendak berbaring di kasurnya, ia berkata : Ya Allah, sungguh neraka itu membuatku tidak bisa tidur. Beliau pun kemudian mengerjakan shalat malam. (Shifatu Shafwah) 

Selanjutnya adalah tentang shalat malam Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz. Beliau adalah seorang Ulama besar, bekas Rektor Universitas Islam Madinah dan bekas Mufti Besar Kerajaan Saudi Arabia. Dalam kitab Akhlak dan Keutamaan Syaikh bin Baz disebutkan bahwa  Ahmad salah seorang anak Syaikh bin Baz berkata : Semenjak aku mengenal ayahku, beliau bangun satu jam sebelum subuh dan beliau selalu shalat malam 11 rakaat. 
  
Oleh karena itu sangatlah baik kalau kita juga berusaha melazimkan diri untuk melakukan shalat malam ini sebagaimana kebiasaan orang orang shalih dari dahulu. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (727)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar