Senin, 25 Juli 2016

HASAD PENYEBAB DOSA PERTAMA DI LANGIT DAN DI BUMI



HASAD PENYEBAB DOSA PERTAMA DI LANGIT DAN DI BUMI

Oleh : Azwir B. Chaniago

Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa hasad, iri hati atau dengki adalah suatu penyakit yang berbahaya pada diri seseorang yang merasa tidak suka atau benci bila melihat orang lain diberi nikmat oleh Allah. Ketahuilah bahwa orang yang hasad atau dengki kepada saudaranya, hakikatnya adalah seorang yang protes atau tidak suka kepada ketetapan Allah Ta’ala. Orang yang hasad seolah olah memusuhi nikmat nikmat Allah

Abdullah bin Mas’ud berkata : Janganlah kalian memusuhi nikmat-nikmat Allah. Lalu ada yang bertanya : Siapakah yang memusuhi nikmat nikmat Allah. Beliau menjawab : Yaitu orang orang yang dengki atas nikmat dan karunia Allah yang diberikan kepada sebagian manusia. 

Tentang penyakit hasad ini Rasulullah telah mengingatkan kita dalam sabda beliau  bahwa tidak ada kebaikan dalam hasad. Beliau bersabda : “Laa yazalun naasu bikhairin maa lam yatahaasaduu” Senantiasa manusia dalam kebaikan selama mereka tidak saling mendengki. (H.R Imam ath Thabrani, dihasankan oleh Syaikh al Albani).  

Ketahuilah bahwa ternyata penyakit hasad adalah dosa pertama makhluk di langit dan juga dosa pertama makhluk di bumi.

Pertama : Dosa pertama makhluk di langit.
Setelah Allah menciptakan  Adam di surga lalu   Allah berfirman : “Dan sungguh Kami telah menciptakan kamu, kemudian membentuk (tubuh) mu, kemudian Kami berfirman kepada Malaikat : Bersujudlah kamu kepada Adam, maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Ia (iblis) tidak termasuk mereka yang bersujud.” (Q.S al A’raaf 11).
Ternyata makhluk yang bernama Iblis tidak mau bersujud kepada Adam. Lalu Allah bertanya kepada Iblis kenapa tidak mau bersujud, sebagaimana disebut dalam firman-Nya : “(Allah) berfirman : Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku memerintahkanmu.? (Iblis) menjawab: Aku lebih baik dari pada dia. Engkau ciptakan aku dari api sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah. (Q.S al A’raaf 12).

Syaikh as Sa’di berkata : Maka Allah mencela iblis, dan berfirman : Mengapa engkau menolak bersujud kepada Adam yang telah Aku ciptakan dengan kedua Tangan-Ku. Aku (Allah) memuliakannya dan memberinya keutamaan dengan keutamaan yang tidak diberikan kepada selainnya. Kamu mendurhakai-Ku dan meremehkan-Ku. Iblis menantang Rabb-Nya : Dia (iblis)  berkata : Aku lebih baik daripadanya. Kemudian Iblis berdalil atas klaimnya yang bathil tersebut : Engkau menciptakan aku dari api sedangkan dia engkau ciptakan dari tanah. Konsekwensinya adalah bahwa apa yang diciptakan dari api adalah lebih baik dari apa yang diciptakan dari tanah. Ini adalah qiyas yang paling rusak. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Lihatlah bagaimana iblis memiliki penyakit hasad yang besar.  Adam diciptakan belakangan dari Iblis dan diciptakan dari tanah. Lalu disuruh untuk sujud kepada Adam dan  inilah yang membuat Iblis hasad disamping rasa ujub dan sombong. Dia tidak mau sujud kepada Adam yang berarti dia berani menantang  perintah Allah kepadanya lalu Allah melaknatnya.   
   
Kedua : Dosa pertama makhluk di bumi.
Setelah Adam diturunkan ke bumi maka hiduplah dia dengan damai bersama istrinya Hawa. Dengan karunia Allah, Adam beranak pinak, memiliki keturunan yang banyak, berkembang biak dimuka bumi.

Al Hafizh Ibnu Katsir berkata : Para ulama menyebutkan bahwasanya setiap kali hamil, Hawa melahirkan satu pasang anak kembar dua. Satu laki laki dan satu perempuan. Dan Adam memerintahkan anak laki lakinya supaya menikah dengan putrinya kembaran dari anak laki lakinya yang lain.  Demikian seterusnya, mereka menikah dengan cara saling  silang diantara saudara saudara mereka sendiri. Tidak diperbolehkan di antara mereka menikah dengan kembarannya sendiri (Kitab Qishashul Anbiyaa’).

Dalam perjalanan hidup anak anak Nabi Adam ini, Allah Ta’ala menceritakan kisah dua orang anak Adam yang satu yaitu Qabil membunuh saudaranya Habil.  Qabil membunuh saudaranya sendiri karena penyakit hasad yang mucul dalam dirinya tersebab kurban tidak diterima sedangkan kurban saudaranya Habil diterima.

Hal ini dijelaskan Allah Ta’ala dalam firman-Nya : “Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Kabil) menurut yang sebenarnya. Ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia (Qabil) berkata : Aku pasti membunuhmu. Habil berkata :Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang orang yang bertakwa. Sesungguhnya kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu.

Sesungguhnya aku takut kepada Allah Rabb seru sekalian alam. Sesungguhnya aku ingin agar engkau kembali  dengan (membawa) dosa (membunuh) ku dan dosamu sendiri. Maka kamu akan akan menjadi penghuni Neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang orang yang zhalim. Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya. Sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah dia seorang diantara orang orang yang merugi.” (Q.S al Maa-idah 27-30).

Disebabkan hasad yang pada pada dirinya maka Qabil membunuh saudaranya lalu mendapat dosa besar bahkan berkelanjutan karena menjadi contoh sebagai pembunuh pertama di dunia. Rasulullah bersabda : “Laa tuqtalu nafsun zhulman, illa kaana alaabni aadamal awwali kiflun min daihaa, li annahu awwalu man sannal qatla”. Tidak ada seorang pun yang dibunuh secara zhalim melainkan tanggungan darahnya ada pada anak Adam yang pertama karena dia yang pertama kali membuat contoh pembunuhan. (H.R Imam Bukhari, Imam Muslim dan ahli hadits selainnya).

Begitulah dahsyatnya penyakit hasad sehingga menjadi dosa pertama yang dilakukan makhluk di langit maupun di bumi. Insya Allah menjadi ibrah bagi kita semua. Wallahu A’lam. (731).   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar