Kamis, 14 Juli 2016

BERHARAP DIKEMBALIKAN KE DUNIA UNTUK SHALAT



BERHARAP DIKEMBALIKAN KE DUNIA UNTUK 
SHALAT DUA RAKAAT

Oleh : Azwir B. Chaniago

Jika seorang hamba telah diwafatkan oleh  Allah Ta’ala maka dia akan melihat sebagian alam gaib yang sebelumnya sewaktu masih hidup tidak bisa dilihatnya. Dia betul betul akan melihat malaikat, adzab atau nikmat kubur bahkan akan diperlihatkan kepadanya tempatnya setelah hari Kiamat. Apakah di surga atau neraka.

Pada saat itulah dia  merasakan berbagai penyesalan yang amat sangat. Dia memohon kepada Allah Ta’ala agar dikembalikan kedunia untuk bisa melakukan amal shalih dan berbagai kebaikan yang dulu belum dilakukan atau baru sedikit yang dilakukan. 

Ini dijelaskan Allah Ta’ala dalam firman-Nya : “Dan (alangkah ngerinya) jika sekiranya kamu melihat orang orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya dihadapan Rabb-nya (mereka berkata) Ya Rabb kami kami telah melihat dan mendengar maka kembalikanlah kami (ke dunia) niscaya kami akan mengerjakan amal shalih. Sungguh (sekarang) kami adalah orang orang yang yakin”. (Q.S as Sajdah 12) 

Diantaranya ada pula yang berangan angan agar dikembalikan kedunia untuk bisa shalat dua rakaat. Ini terjadi pada seseorang yang sering melalaikan shalatnya dan membawa dosa ke alam kuburnya. Sungguh orang telah mati  telah menyaksikan dalam kuburnya betapa besar pahala yang Allah sediakan bagi mereka yang melakukan shalat baik shalat fardhu maupun shalat sunnah.

Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah pernah melalui sebuah kuburan dan bertanya : Kuburan siapa ini ? Kata para sahabat : Ini kuburan si Fulan, maka  beliau bersabda : “Rak’ataani ahabbu ilaa hadza min baqiyati dun-yaakum” Shalat dua rakaat lebih ia sukai dari apa yang tersisa dari dunia kalian. (H.R ath Thabrani dalam Mu’jam Ausath).

Dalam riwayat lain disebutkan : “Rak’ataani khafiifataani mimma tahqiruuna wa tanfiluun, yaziduhuma hadzaa fii ‘amalihi, ahabbu ilaihi min baqiyati dun-yaakum” Dua rakaat ringan yang kalian remehkan dan kalian anggap sunnah, yang dapat menambah amal orang ini, lebih dia cintai dari apa yang tersisa dari dunia kalian. (H.R  Ibnul Mubarak, dishahihkan Syaikh al Albani).

Kenapa mereka minta dikembalikan ke dunia untuk shalat ?. Karena mereka telah mengetahui dengan yakin bahwa shalat adalah ibadah terbaik yang akan menolong manusia setelah wafatnya. Rasulullah bersabda : “Ashshalaatu khairu maudhuu’in, famanis tathaa’a an yastakatsira falyuktsir”  Shalat adalah ibadah terbaik yang diperintahkan. Maka barangsiapa mampu memperbanyak shalat hendaklah ia memperbanyaknya. (H.R  ath Thabrani, dihasankan oleh Syaikh al Albani).

Jadi  puncak angan angan orang orang yang berdosa adalah berharap agar ia bisa dikembalikan kedunia untuk  menambah amal baiknya dan mengejar apa yang telah dia lalaikan dahulu waktu masih di dunia. 

Inilah sebagian penyesalan manusia  di alam kubur. Lalu bagaimana dengan kita yang belum sampai ke alam kubur dan masih berada di dunia. Tentu sangatlah baik jika kita tidak lalai dalam melakukan  amal shalih sebagai persiapan sebelum wafat.
Rasulullah Salalllahu ‘alahi Wasallam mengingatkan kita  untuk menjadi orang yang cerdas yaitu  mempersiapkan datangnya kematian. Abdullah ibn Umar  berkata : Aku menemui Nabi Salalllahu ‘alaihi Wasallam bersama sembilan orang sahabat. Salah seorang sahabat dari Anshar bertanya : Siapakah orang yang paling cerdas dan paling mulia, wahai Rasulullah? Beliau menjawab : “Yang paling banyak mengingat kematian dan paling keras dalam mempersiapkan diri menghadapinya. Merekalah orang yang paling cerdas”. (H.R Ibnu Majah)

Imam Ibnu Jauzi mengingatkan : Wajib atas orang yang tidak mengetahui kapan kematian menjemput untuk selalu siap. Jangan terperdaya oleh kemudaan dan kesehatan, karena sedikit orang yang mati tua, kebanyakan mati muda. Karena itu, jarang orang yang mencapai usia tua. Kewaspadaan yang penting adalah kewaspadaan dari melakukan kemaksiatan karena akibatnya (sangatlah) buruk.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam (713)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar