Jumat, 22 Juli 2016

NASIB INFAK DAN SEDEKAH ORANG KAFIR



NASIB INFAK DAN SEDEKAH ORANG KAFIR

Oleh : Azwir B. Chaniago

Terkadang kita menyaksikan ada orang orang kafir yang  dermawan dalam membelanjakan hartanya. Mereka berinfak dimana mana. Mambantu orang miskin, anak yatim dan anak terlantar dan para janda yang membutuhkan. Bahkan terkadang, untuk kepentingan misi atau strategi tertentu ada pula diantara mereka yang memberikan bantuan berupa materi kepada lembaga lembaga Islam. 

Terhadap hal ini, sebagian manusia memberikan pujian bahkan dengan pujian yang terkadang berlebihan. Lalu diekspos diberbagai media sehingga diketahui orang banyak. Dengan demikian semakin maraklah pujian kepada mereka. Bahkan ada juga diantara orang orang Islam yang memberikan pujian kepada orang orang kafir itu. 

Lalu bagaimana sebenarnya nasib infak, sedekah ataupun bantuan berupa harta yang dikeluarkan oleh orang orang kafir untuk membantu orang lain yang membutuhkan. 

Sungguh Allah telah berfirman :  “Wabasysyiril ladziina aamanuu wa ‘amilush shalihaatii anna lahum jannaatin tajriimin tahtihal anhaar.  Dan berilah kabar gembira kepada orang orang yang beriman dan beramal shalih, bahwa untuk mereka (disediakan) surga surga yang mengalir dibawahnya sungai sungai. (Q.S al Baqarah 25).

Dari ayat ini kita mengetahui dengan jelas bahwa amal amal yang baik seperti bersedekah dan berinfak hanya akan bernilai disisi Allah Ta’ala jika dilandasi dengan iman. Pada hal orang orang kafir  jelas tidak punya iman  meskipun diantara mereka ada yang melakukan amal kebajikan dengan harta harta mereka. Bukankah diantara pengertian atau makna kafir adalah : Sesungguhnya orang kafir itu adalah orang orang yang mendustakan Allah dan Rasul-Nya, tidak beriman dan tidak bertauhid.

Bagaimana mungkin kebaikan kebaikan yang dilakukan orang kafir bisa bernilai disisi Allah pada hal mereka mendustakan ayat ayat Allah dan tidak beriman kepada Allah secara benar dan tidak pula mentauhidkan Allah. 

Sungguh dalam banyak firman-Nya Allah Ta’ala telah menjelaskan bagaimana nasib amal kebaikan mereka termasuk infak dan sedekahnya menjadi tidak berharga dan tidak menolong mereka di akhirat kelak :

Pertama : Q.S Ali Imran 10-11.
Allah berfirman : “Sesungguhnya orang orang yang kafir, bagi mereka tidak akan berguna sedikitpun harta benda dan anak anak mereka terhadap (adzab) Allah. Dan mereka itu (menjadi) bahan bakar api neraka. (Keadaan mereka) seperti keadaan pengikut Fir’aundan orang orang yang sebelum mereka. Mereka mendustakan ayat ayat Kami maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa dosanya. Allah sangat berat hukuman-Nya.” 

Imam Ibnu Katsir berkata : Apa yang diberikan kepada mereka (orang orang kafir) di dunia berupa harta kekayaan dan anak tidak lagi bermanfaat bagi mereka disisi Allah Ta’ala.. Harta kekayaan dan anak anak orang kafir itu tidak bermanfaat bagi mereka. Bahkan akan menghancurkan dan menyiksa mereka sebagaimana yang dialami oleh Fir’aun dan orang orang sebelum mereka yaitu yang mendustakan para Rasul dan apa yang dibawa oleh mereka dari ayat ayat Allah dan hujjah hujjah-Nya. (Tafsir Ibnu Katsir).  

Kedua : Q.S Ali Imran 116-117.
Allah berfirman : “Orang orang kafir, baik harta maupun anak anak mereka, sedikitpun tidak dapat menolak adzab Allah. Mereka itu penghuni neraka (dan) mereka kekal didalamnya”. Perumpamaan harta yang mereka infakkan didalam kehidupan dunia ini, ibarat angina yang mengandung hawa sangat dingin, yang menimpa tanaman (milik) satu kaum yang menzhalimi diri mereka sendiri lalu angina itu merusaknya. Allah tidak menzhalimi mereka, tetapi mereka yang menzhalimi diri sendiri”.  

Syaikh as Sa’di berkata : Allah Ta’ala menerangkan bahwa orang orang kafir yang mengingkari ayat ayat Allah dan mendustaan Rasul rasul-Nya tidak akan ada penolong yang akan menyelamatkan mereka dari siksa Allah. dan tidak pula ada pemberi manfaat yang berguna bagi mereka. Demikian pula tidak ada pemberi syafaat kepada mereka disisi Allah. 

Dan bahwasanya harta dan anak anak mereka yang disiapkan untuk menghadapi kesulitan dan bercana tidak akan berguna bagi mereka sama sekali. (Tafsir Taisir Karimir Rahman). 

Ketiga : Q.S Mujaadilah 17.
Allah berfirman : “Lam tughniya anhum amwaaluhum wa laa aulaaduhum minallahi syai-an ulaa-ika ashhabunnaar, hum fiihaa khaalidun”. Harta benda dan anak anak mereka tidak berguna sedikit pun (untuk menolong) mereka dari adzab Allah. Mereka itulah penghuni neraka mereka kekal didalamnya.

Maksudnya : (Harta benda dan anak anak) mereka tidak bisa menangkal sedikitpun siksaan terhadap mereka dan tidak bisa memberikan pahala sedikitpun bagi mereka (Tafsir Taisir Karimir Rahman, Syaikh as Sa’di). 

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (728)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar