Minggu, 24 Juli 2016

JANGAN MENGHABISKAN UMUR UNTUK YANG TIDAK BERMANFAAT



JANGAN MENGHABISKAN UMUR UNTUK 
YANG TIDAK BERMANFAAT

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sunguh Rasulullah telah bersabda : “Min husni islamil mar’i tarkuhu ma laya’niih” Paling baiknya Islam seseorang (ialah) meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya. (H.R Ibnu Majah, dalam Shahihul Jami’).

Imam Ibnu Rajab antara lain menjelaskan : Maksud hadits ini,  salah satu tanda  bagusnya keislaman seseorang adalah meninggalkan apapun yang tidak perlu baginya baik itu berupa perkataan dan perbuatan. Ia hanya akan berkata dan berbuat apa yang perlu baginya. Keperluan yang dimaksud adalah perkara yang ia butuhkan sehingga ia mencari dan mengharapkannya.

Selanjutnya Imam Ibnu Rajab berkata : Para ulama salaf sangat memuji orang diam yang ingin meninggalkan keburukan dan perkara yang tidak perlu baginya. Mereka selalu membina dan memperjuangkan diri untuk diam dari hal-hal yang tidak perlu bagi mereka. (Jami’ul Ulum wal Hikam).

Imam Hasan al Bashri berkata : Salah satu tanda jauhnya Allah dari hamba-Nya adalah Allah menjadikan orang tersebut sibuk dengan perkara-perkara yang tidak perlu baginya. Hal itu sebagai bentuk penghinaan terhadapnya

Ketahuilah bahwa umur kita ini singkat.  Rasulullah bersabda : A’maaru ummatii maa bainas sittina ilas sab’iina wa aqalluhum man yajuuzu dzalik. Umur ummatku antara enam puluh hingga tujuh puluh tahun dan sangat sedikit di antara mereka yang melebihi itu (H.R Ibnu Hibban)

Umur yang pendek ini seharusnya digunakan sebaik mungkin untuk ketaatan kepada Allah. Jangan disia siakan sedikitpun. Ketahuilah betapa amal ibadah yang disyariatkan belum kita amalkan. Berapa banyak ayat al Qur an yang belum sempat kita pelajari dan kita amalkan. Berapa banyak pula hadits Nabi yang belum kita ketahui. Berapa banyak adab adab Islam yang belum kita amalkan. Lalu dengan keadaan yang demikian masihkah kita akan menghabiskan umur ini untuk sesuatu yang tidak bermanfaat. Lalu apa bekal kita untuk kembali ke kampung halaman kita yang asli yaitu surganya Allah.

Sungguh Allah Ta’ala telah menyuruh kita berbekal untuk hari esok yaitu hari akhir yang pasti datang dalam firman-Nya : “Yaa aiyuhal ladzina aamanut taqullaha wal tandzur nafsun maa qaddamat lighad, wattaqullaha, innalallaha khabiirun bimaa ta’maluun” Wahai orang orang yang beriman. Bertakwalah kepada Allah dan hendaknya setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (Q.S  al Hasyr 18).

Jangan tertipu dengan umur yang masih ada ini.  Sungguh kita tidak tahu kapan Allah akan memanggil dan mewafatkan kita. Jaga dan manfaatkan luang terutama untuk beribadah kepada Allah Ta’ala.

Dari Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda : “Nikmataani maghbunun fihima kasyirum minannasish shihatu wal faragh”  Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan waktu luang (H.R. Imam Bukhari). 

Diantara penyebab yang menghabiskan umur untuk yang tidak bermanfaat adalah ketika berteman dengan orang yang biasa menyia-nyiakan waktunya. Dia merasa seolah olah tidak akan mati. Akan hidup terus dan tidak perlu ada pertangungan jawab apapun disisi Allah. Ta’ala. 

Teman yang baik akan memberi pengaruh pada diri seseorang. Bertemanlah dengan orang orang shalih yang istiqamah dengan   keshalihannya. Teman yang shalih akan mengingatkan kita jika pada satu waktu kita lalai atau malas beribadah. . Sungguh Rasulullah telah mengingatkan untuk memilih teman. 

Rasulullah sallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Al mar-u ‘ala diini khalilihi fal yanzhur ahadukum man yukhaalil” Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karibnya (H.R Imam at Tirmidzi, Abu Dawud dan Imam Ahmad).

Berkata Umar bin Khattab Radhiyallahu 'anhu : Tidaklah seorang hamba diberi kenikmatan yang lebih besar setelah keislaman, selain sahabat yang shalih. Maka apabila kalian mendapati teman yang shalih, peganglah ia erat-erat.

Ketahuilah bahwa kita akan ditanya untuk apa umur yang diberikan Allah dipergunakan. Apakah untuk ketaatan ataukah untuk selainnya. Rasulullah bersabda : “Tidak akan beranjak kedua kaki seorang hamba pada hari Kiamat hingga ia ditanya tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang ilmunya, apa yang telah diamalkan, tentang hartanya dari mana ia peroleh dan ke mana ia habiskan dan tentang tubuhnya untuk apa ia gunakan”  (H.R  Imam at Tirmidzi).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam (730)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar