Senin, 01 Juni 2020

PUASA MEMBENTENGI DIRI DARI PERBUATAN TERCELA


PUASA MEMBENTENGI DIRI DARI PERBUATAN TERCELA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya telah menurunkan perintah puasa wajib di bulan Ramadhan, sebagaimana firman-Nya :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Wahai orang-orang yang beriman !.  Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (Q.S al Baqarah 183)
Selain itu ada banyak pula puasa sunnah yang disyariatkan. Semuanya pastilah memiliki keutamaan dan kebaikan yang banyak bagi hamba hamba Allah yang mengamalkannya.

Diantara kebaikan dan keutamaan bagi hamba Allah yang mengamalkannya   adalah DIRINYA TERJAGA DARI PERBUATAN BURUK DAN TERCELA. Perhatikanlah bahwa jika seorang hamba sedang berpuasa dia akan berusaha menjauhkan anggota tubuhnya atau dirinya dari perbuatan tercela tersebab puasanya.

Dengan kata lain, seseorang yang berpuasa berarti dia membentengi diri dari segala perbuatan buruk, karena tak ingin puasanya menjadi sia sia ataupun berkurang nilainya.  Diantaranya :

(1) LIDAHNYA akan terjaga dari perkataan tercela seperti ghibah, namimah, berkata kasar dan kotor, menipu, berbohong dan yang lainnya.

(2) MATANYA akan  terjaga dari melihat sesuatu yang tidak halal baginya yaitu dengan senantiasa menundukkan pandangan.

(3) TELINGANYA tak mau mendengar atau selalu menjauh dari sesuatu yang yang tak pantas didengar.

(4) TANGANNYA akan dijauhkannya dari memegang yang haram, tak mau mengambil harta orang lain secara bathil, tak mau menanda tangani kwitansi bodong. Bahkan jari jari tangannya akan dijaga yaitu tak membuat tulisan atau sharing yang tak pantas.

(6) KAKINYA tak mau melangkah ke tempat tempat  rusak dan haram yang akan membahayakan diri dan agamanya.

Jadi paling tidak ada enam keutamaan yang akan diperoleh seseorang yang menjalani puasanya dengan SUNGGUH SUNGGUH dan berharap PAHALA dari Allah Ta’ala.
Nah, ketika seorang hamba sering melakukan puasa maka sifat  menjauhkan diri dari perbuatan tercela AKAN MENJADI KEBIASAANNYA bahkan bisa melekat pada dirinya meskipun dia sedang tidak berpuasa. Ujungnya adalah keselamatan dirinya di dunia dan diakhirat.

Selain itu, ketahuilah bahwa di akhirat kelak ada berita gembira bagi bagi orang orang yang berpuasa di dunia yaitu terlindung dari api neraka. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

إِنَّمَا الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ

Puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari siksa neraka (H.R Imam Ahmad).

Syaikh Shalih Fauzan hafidzahullah menjelaskan : Maksudnya puasa adalah penghalang antara dirinya dengan api neraka, INI MENCAKUP PUASA YANG WAJIB SEPERTI PUASA RAMADHAN DAN JUGA PUASA SUNNAH  seperti puasa enam hari di bulan Syawal, puasa Senin-Kamis, puasa tiga hari setiap bulan, puasa Dzulhijjah, puasa Arafah, dan puasa ‘Asyura. (Lihat al Minhatu ar Rabaniyyah fii Syarhi al Arba’in an Nawawiyyah).

Oleh karena itu hamba hamba Allah hendaklah bersungguh sungguh dalam mengamalkan puasa Ramadhan dan juga puasa puasa sunnah di luar Ramadhan. Dengan demikian bisa membentengi diri dari perbuatan buruk. Wallahu A’lam. (1.996).


              

Tidak ada komentar:

Posting Komentar