Selasa, 16 Juni 2020

MELAKSANAKAN PERINTAH ALLAH SESUAI KESANGGUPAN


MELAKSANAKAN PERINTAH ALLAH SESUAI KESANGGUPAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Ada sebagian orang merasa bahwa memegang agama Islam ini berat, terutama dalam melaksanakan ibadahnya. Wajib bangun diwaktu shubuh untuk melaksanakan shalat fardhu. Menahan diri untuk tidak makan dan minum di siang hari bulan Ramadhan selama sebulan penuh. Kalau punya harta melebihi nisab wajib dikeluarkan zakat dan kewajiban kewajiban lainnya.

Ingatlah saudaraku, sungguh kebaikan dan keutamaan semua perintah dan larangan yang ditetapkan dalam syariat Islam akan diperoleh dan dinikmati oleh yang mengamalkannya di dunia sampai ke akhirat kelak.  

Ketahuilah  bahwa kewajiban syariat yang dirasa berat bahkan sulit  oleh sebagian orang bisa jadi karena : (1) Kurangnya ilmu tentang syariat Islam yang mulia ini. (2) Belum sepenuhnya ikhlas dalam beribadah. Padahal  syariat Islam ini sebenarnya mudah karena  hanya menyuruh umatnya melakukan perintah sesuai kemampuan. Allah Ta’ala berfirman : 

  فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ

Maka bertakwalah kepada Allah menurut kesanggupanmu (Q.S at Taghabun 16).

Syaikh as Sa’di berkata : Allah memerintahkan para hamba-Nya agar bertakwa kepada-Nya yaitu dengan menunaikan perintah sesuai kemampuan dan menjauhi larangannya. Ayat ini menunjukkan bahwa kewajiban yang tidak mampu dilakukan seorang hamba menjadi gugur. Jika seorang hamba mampu menunaikan sebagian kewajiban dan tidak mampu menunaikan kewajiban lainnya, maka ia cukup menunaikan kewajiban yang mampu dia lakukan. (Tafsir Taisir Karimir Rahman). 

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : 

مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوْهُ، وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ،

Apa yang aku larang kalian atasnya maka jauhilah. Dan apa yang aku perintahkan kalian maka lakukanlah semampu kalian (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).  

Sungguh Allah Ta’ala sebagai Khaliq, Maha Mengetahui tentang kelemahan hamba-Nya. Allah memberikan rukhshah atau keringanan yang banyak bagi hamba hamba-Nya.  Allah Ta’ala berfirman :

يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُخَفِّفَ عَنْكُمْ ۚ وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا

Allah hendak memberikan keringanan kepadamu dan manusia diciptakan (bersifat) lemah. (Q.S an Nisaa’ 28).

Syaikh as Sa’di berkata : Maksud ayat ini adalah dengan mudahnya perkara yang Allah perintahkan kalian kepadanya dan perkara perkara yang kalian dilarang darinya, semua itu karena rakhmat Allah yang sempurna kebaikan-Nya.

Yang menyeluruh dari ilmu dan hikmah-Nya akan kelemahan manusia dari berbagai segi. Lemah fisik, lemah dalam kehendak, lemah dalam tekad, lemah dalam iman dan lemah dalam kesabaran. Lalu untuk menyesuaikan hal itu Allah Ta’ala meringankan apa yang mereka lemah padanya dan apa yang tidak bisa dilakukan oleh keimanan, kesabaran dan kekuatan mereka (Tafsir Taisir Karimur Rahman).

Ingatlah bahwa Allah Ta’ala tidak membebani manusia melebihi kemampuanya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

 لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ


Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (Q.S Al Baqarah 286)

Syaikh as Sa’di berkata : Allah memudahkan bagi mereka  syariat-Nya dengan sangat mudah. Allah tidak memberatkan mereka dengan kesulitan,  beban dan tambahan seperti yang diberikan kepada orang-orang sebelum mereka dan Allah tidak memberatkan melebihi kemampuan mereka. (Tafsir Taisir Karimir Rahman). 

Oleh karena itu hamba hamba Allah yang ikhlas dan beribadah sesuai dengan petunjuk Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam tidaklah akan merasa berat dalam memegang dan mengamalkan syariat Islam ini. Kenapa ?, karena melaksanakan perintah Allah Ta’ala sesuai dengan kesanggupan  dan ada pula banyak rukhsah.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.007)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar