Senin, 15 Juni 2020

ALLAH MENGAMPUNI ORANG BERTAUBAT SETELAH 40 TAHUN BERMAKSIAT


ALLAH MENGAMPUNI ORANG BERTAUBAT SETELAH
40 TAHUN BERMAKSIAT

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh Allah Ta’ala mengingatkan haba hamba-Nya untuk memohon ampun dan bertaubat kepada-Nya. Allah Ta’ala berfirman : 

وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang orang yang beriman, agar kamu beruntung.  (Q.S an Nuur 31).

Allah Ta’ala berfirman :

وَاسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ ۚ إِنَّ رَبِّي رَحِيمٌ وَدُودٌ

Mohonlah ampunan kepada Rabb-mu kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sungguh Rabb-ku Maha Penyayang, Maha Pengasih. (Q.S Huud 90)

Dan juga Allah Ta’ala mengingatkan bahwa orang yang tidak bertaubat adalah orang orang zhalim. Allah Ta’ala berfirman :

وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

Dan barangsiapa yang tidak bertaubat maka mereka itulah orang orang yang zhalim. (Q.S al Hujuraat 11).

Allah Ta’ala menyematkan sebutan zhalim pada diri orang yang tidak (mau) bertaubat. Dan tidak ada orang yang lebih zhalim daripada orang yang tidak bertaubat. Hal itu lantaran kebodohan atau ketidaktahuannya terhadap Allah dan hak Allah. Juga lantaran kebodohannya terhadap aib dirinya dan terhadap cacat amal perbuatannya. (Madaarijus Saalikin).

Ketahuilah bahwa ampunan Allah Ta’ala sangatlah cepat datangnya kepada hamba hamba-Nya yang banyak bermaksiat jika dia sungguh sungguh memohon ampun dan bertaubat.

Dalam Kitab Fii Bathnil Huut, Syaikh Dr. Muhammad al ‘Ariifi menyebutkan satu kisah bagaimana CEPATNYA AMPUNAN ALLAH DATANG. Dikisahkan bahwa pada zaman Nabi Musa pernah terjadi kemarau  panjang. Lalu kaumnya mendatangi Nabi Musa dan berkata : Wahai Nabi Allah, berdoalah  kepada Rabb-mu agar Dia menurunkan hujan.

Maka berangkatlah Nabi Musa bersama kaumnya menuju padang yang luas. Lalu mulailah Nabi Musa berdoa : “Rabb-ku. Turunkanlah hujan kepada kami. Tebarkanlah rahmatmu kepada kami. Kasihanilah kami dan anak anak kami yang masih menyusu, para orang orang yang ruku’ kepada-Mu dan hewan ternak yang merumput." Namun langit tetap saja terang  benderang bahkan matahari semakin bersinar.    

Kemudian Nabi Musa berdoa lagi. Lalu Allah Ta’ala berfirman : Wahai Musa, bagaimana Aku akan menurunkan hujan kepada kalian sedang diantara kalian ada seorang hamba yang sejak 40 tahun  bermaksiat kepada-Ku. Umumkanlah dihadapan manusia agar dia berdiri dihadapan kalian semua. Sebab dialah Aku tidak menurunkan hujan untuk kalian.

Maka Nabi Musa pun berteriak ditengah tengah kaumnya : Wahai hamba yang bermaksiat kepada Allah sejak 40 tahun. Keluarlah dihadapan kami karena sebab engkaulah hujan tak  turun.

Seorang laki laki melirik kekanan dan kekiri tapi tidak berani keluar (dan mengaku) dihadapan manusia. Saat itu dia sadar kalau dirinyalah yang dimaksud. Lalu dia berkata dalam hati : Kalau aku keluar dihadapan manusia maka akan terbuka aibku. Tapi kalau aku tidak keluar maka hujan tentu tak akan turun.

Maka hatinya gundah, air matanya menetes menyesali perbuatan maksiatnya. Lalu berdoa dengan lirih : Ya Allah aku telah bermaksiat kepada-Mu selama 40 tahun. Selama itu pula Engkau menutup aibku. Sungguh aku sekarang bertaubat kepada-Mu, maka terimalah taubatku.

Setelah itu hujan turun dengan lebat. Nabi Musa pun keheranan dan berkata : Ya Allah, Engkau telah menurunkan hujan kepada kami pada hal tak seorangpun yang keluar dihadapan kami.

Allah berfirman  : Wahai Musa, dia sudah bertaubat dan Aku telah menerima taubatnya. Disebabkan dialah Aku menahan hujan bagi kalian dan karena dia (yang telah bertaubat) pulalah Aku menurunkan hujan.

Memang ternyata sangat cepat dan mudah bagi Allah untuk mengampuni orang orang yang banyak bermaksiat. Sungguh Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Tapi ingatlah bahwa seseorang harus bersegera memohon ampunan dan bertaubat. Jangan melalaikan diri untuk bertaubat. Takutlah, kalau pintu taubat di tutup, antara lain ketika nyawa sudah di kerongkongan. 

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.006)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar