Minggu, 07 Juni 2020

PERBUATAN DOSA MENGGELISAHKAN HATI


PERBUATAN DOSA MENGELISAHKAN HATI

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Ketahuilah bahwa ketika seseorang melakukan sesuatu atau mengucapkan sesuatu lalu : (1) Dia merasa dirinya tetap tenang. (2) Hatinya tak merasa gelisah, dan (3) Kalaupun ada banyak orang yang tahu atas apa yang dilakukannya, tidak mengapa. Itulah tanda bahwa apa yang telah diperbuatnya adalah suatu yang ma’ruf. BUKANLAH TERMASUK DOSA.

Sebaliknya jika seseorang telah mengatakan sesuatu, berbuat sesuatu, atau share dan re share sesuatu lalu ada rasa gelisah di hatinya maka itu adalah tanda tanda perbuatan dosa.

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

 والإثْمُ : ما حَاكَ في نَفْسِكَ ، وكَرِهْتَ أنْ يَطَّلِعَ عليهِ النَّاسُ

Dosa adalah apa yang  mengelisahkan engkau di hati. Dan engkau tidak suka jika orang orang melihat engkau melakukannya. (H.R Imam Muslim).

Ustadz Dr. Firanda Andirja berkata : Ketika kita membaca dan mengkaji Kalamullah dan as Sunnah sesungguhnya kita akan mengetahui bahwa apa yang dilarang dalam Kitab Allah dan juga dilarang oleh Rasulullah dalam sabda sabda beliau maka itu jelas perbuatan dosa.

Namun terkadang  ada perkara  yang kita lakukan  tapi kita belum mengetahui dalilnya maka tatkala kita hendak melakukannya muncullah  kegelisahan dalam dada dan muncul ketidak tenangan dalam hati, ITULAH TANDA DOSA.

Karena dalam hadits ini Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam menyebutkan barometer dan indikator untuk mengenal dosa disebutkan dua tanda yaitu menjadikan dadamu gelisah dan engkau tidak suka untuk dilihat oleh orang lain. (Syarah Kitabul Jami’).

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Ungkapan (dalam hadits ini) COCOK UNTUK ORANG ORANG YANG HATINYA BERSIH DAN SEHAT. Baginya, yang menyesakkan dirinya adalah perbuatan dosa. Dan dia tidak suka jika diketahui manusia.

Adapun orang orang yang tidak taat kepada Allah Ta’ala di mana hati mereka telah keras, maka mereka tidak akan peduli atau malah berbangga bangga melakukan kemungkaran dan dosa. (Syarah Arba’in an Nawawiyah). 

Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan dalam firman-Nya :

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

(Yaitu) orang orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. (Q.S ar Ra’du 28).

Kalau dengan mengingat Allah Ta’ala hati menjadi tenang maka sebaliknya ORANG YANG LUPA KEPADA ALLAH TA’ALA dan bermaksiat kepada-Nya pasti hatinya gelisah, gundah, tak bisa tenang tak bisa tenteram SAMPAI DIA MENINGGALKAN PEBUATAN MAKSIAT DAN BERTAUBAT.

Oleh karena itu hamba hamba Allah terkadang juga bisa  bertanya kepada hatinya apakah yang akan saya katakan atau yang akan saya lakukan ini termasuk dosa atau bukan meskipun terkadang  belum mengetahui dalilnya. Tapi yang paling utama adalah dengan bersandar kepada dalil.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.999) 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar