Sabtu, 27 Juni 2020

ALLAH MEMBERI UJIAN UNTUK MENGANGKAT DERAJAT HAMBA-NYA

ALLAH MEMBERI UJIAN UNTUK MENGANGKAT DERAJAT HAMBA-NYA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Setiap saat, kapan saja Allah Ta’ala berkehendak, Dia akan mendatangkan ujian berupa musibah kepada hamba hamba-Nya. Allah Ta’ala berfirman :

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

Apakah manusia mengira mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan beriman, dan mereka tidak diuji ? (Q.S al Ankabuut 2).


Syaikh as Sa’di berkata : Allah Ta’ala mengabarkan tentang kebijaksanaan atau hikmah-Nya  tidak memastikan bahwa dirinya adalah sorang beriman dan mengklaim iman bagi dirinya, UNTUK TETAP SELAMAT DARI COBAAN DAN UJIAN. Tidak menghadapi hal hal yang mengganggu iman mereka atau cabang cabangnya.

Sebab, kalau perkaranya seperti itu, tentuk tidak dibedakan  orang  yang jujur, sejati imannya dari orang yang dusta imannya. Dan juga (tak bisa dibedakan) antara orang yang berpegang kepada kebenaran dan orang yang berpegang kepada kebathilan. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).   

Ketahuilah bahwa Allah Ta’ala memberikan ujian berupa musibah. Musibah itu bisa atas diri seorang hamba, keluarganya ataupun hartanya. Nah, ketika dia bersabar dengan ujian itu maka akhirnya dia mendapatkan kedudukan yang tinggi sesuai dengan yang Allah kehendaki. 


Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : 

إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا سَبَقَتْ لَهُ مِنْ اللَّهِ مَنْزِلَةٌ لَمْ يَبْلُغْهَا بِعَمَلِهِ ابْتَلَاهُ اللَّهُ فِي جَسَدِهِ أَوْ فِي مَالِهِ أَوْ فِي وَلَدِهِ .

 

Sesungguhnya seorang hamba ketika didahului kedudukan tinggi di sisi Allah sedangkan amalnya tidak sampai (untuk mendapat kedudukan itu) maka Allah akan mengujinya pada diri, harta atau anaknya. (H.R Abu Dawud, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).


Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasllam bersada : “Jika Allah mencintai seorang hamba karena imannya maka Allah akan menimpakan cobaan yang mana akan ditinggikan derajatnya agar tetap dalam ibadahnya”. (H.R Imam Muslim).


Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : “Jika Allah mencintai seorang hamba karena imannya maka Allah akan mengujinya dengan mendatangkan cobaan kepadanya, meninggikan derajatnya, jika mempunyai sisa dosa maka akan diampuni”. (H.R Imam Ahmad).


Oleh karena itu orang orang beriman haruslah bersabar dan berharap dapat balasan  pahala dan KEDUDUKAN YANG TINGGI ketika mendapat musibah sebagai ujian atau cobaan. Allah Ta’ala berfirman : 

مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ ۖ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ بَاقٍ ۗ وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِينَ صَبَرُوا أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Apa yang ada disisimu akan lenyap dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan Kami pasti akan memberi balasan kepada orang yang sabar dengan pahala yang LEBIH BAIK dari apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S an Nahal 96). 


Jadi  ujian atau cobaan bagi orang orang yang beriman adalah merupakan salah satu bentuk kasih sayang Allah Ta’ala kepada mereka agar  kedudukan atau derajatnya semakin tinggi di sisi-Nya. Oleh karena itu ketika datang musibah berupa ujian maka hamba hamba Allah hendaklah menerima dengan sabar dan memohon agar diberi kebaikan. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.019)

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar