Minggu, 28 Juni 2020

BERINFAK DI JALAN ALLAH MENDATANGKAN TAMBAHAN HARTA

BERINFAK DI JALAN ALLAH MENDATANGKAN TAMBAHAN HARTA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh membelanjakan harta di jalan Allah adalah perbuatan yang sangat terpuji dalam syariat Islam. Perbuatan ini adalah salah satu cara untuk mendatangkan tambahan harta. Sungguh keliru berat orang orang yang menganggap bahwa mengeluarkan harta untuk berinfak ataupun bersedekah akan mengurangi harta. Tak ada riwayat yang menjelaskan bahwa orang   yang banyak membelanjakan hartanya di jalan Allah bisa jatuh miskin atau bangkrut.   

 

Kenapa ?, karena  Allah Ta’ala menjanjikan tambahan harta bagi hamba hamba-Nya yang membelanjakan hartanya di jalan Allah. Allah Ta’ala menjelaskan hal dalam firman-Nya :

 

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah Mahaluas dan Maha Mengetahui. (Q.S al Baqarah 261)

 

Syaikh as Sa’di berkata : Nafkah nafkah seperti ini (infak di jalan Allah) akan dilipat gandakan. Kelipatan ini dengan tujuh ratus kali lipat hingga berlipat ganda lagi banyaknya  dari itu. Karena itu Allah berfirman : “Allah melipat gandakan (balasan) bagi siapa yang Dia kehendaki. Itu tentunya sesuai dengan apa yang ada dalam hati orang yang berinfak tersebut dari keimanan dan keikhlasan yang tulus. Juga sesuai dengan kebaikan dan manfaat yang dihasilkan dari infaknya tersebut. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

 

Tentang pelipatgandaan pahala berinfak juga dijelaskan dalam sabda  Rasulullah Salallahu “alaihi wasallam :  “Man anfaqa nafaqatan fii sabiilillahi, kutibat lahu sab’a mi-ati dhi’fin” Barangsiapa yang berinfak di jalan Allah, maka dicatat baginya tujuh ratus kali lipat. (H.R Imam Muslim).  

 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Allah Ta'ala berfirman : Berinfaklah wahai anak Adam, niscaya Aku berinfak kepadamu. (Muttafaq 'alaih).

 

Maknanya adalah Aku beri ganti yang lebih baik untukmu. Ini selaras dengan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :

 

وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ ۖ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rizki yang sebaik-baiknya  (Q.S Saba' 39).

 

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Asma` bintu Abi Bakar radhiyallahu ‘anha : “Anfiqii wa laaa tuhshii fa yuhshiyallahu ‘alaiki” Berinfaklah, janganlah engkau menahan diri, akibatnya Allah akan memutus (berkah) darimu”. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim dan juga selainnya)

 

As Sindi memaknai hadits di atas dengan mengatakan : “Janganlah engkau menahan apa yang ada di tanganmu, akibatnya Allah akan mempersulit pintu-pintu rizki. Dalam hadits ini terkandung pengertian, bahwa KEDERMAWANAN AKAN MEMBUKA PINTU RIZKI, dan kikir adalah sebaliknya. (Hasyiyah as Sindi ’ala Sunan an Nasa’i)

 

Al Mubarakfuri berkata : Hadits ini menunjukkan, bahwa sedekah meningkatkan harta dan menjadi salah satu penyebab keberkahan dan pertambahannya; dan (menunjukkan pula), kalau orang yang bakhil, tidak bersedekah, (maka) Allah mempersulit dirinya dan menghambat keberkahan pada harta dan pertambahannya. (Tuhfatul Ahwadzi)

 

Oleh karena itu, hamba hamba Allah janganlah ragu sedikitpun untuk senantiasa membelanjakan  sebagian hartanya di jalan yang Allah ridha. Sungguh Allah Ta’ala akan menggantinya dengan berlipat ganda. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.020).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar