Jumat, 26 Juni 2020

SEGERA IKUTI PERBUATAN BURUK DENGAN AMAL SHALIH

SEGERA IKUTI PERBUATAN BURUK DENGAN AMAL SHALIH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Dalam satu hadits yang diriwayatkan oleh at Tirmidzi dan Imam Ahmad, disebutkan pesan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bagi umatnya :

عَنْ أَبِي ذَرّ جُنْدُبْ بْنِ جُنَادَةَ وَأَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ مُعَاذ بْن جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

Dari Abu Zar, Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman, Mu’az bin Jabal radhiallahuanhuma, dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam beliau bersabda : Bertakwalah kepada Allah dimana saja kamu berada, iringilah keburukan dengan kebaikan niscaya menghapusnya dan pergauilah manusia dengan akhlak yang baik  (Hadits ini dihasankan oleh Syaikh al Albani dalam Shahiihul Jaami’ dan disebagian naskah disebutkan bahwa hadits ini hasan shahih).

Dalam hadits ini sangatlah jelas ada tiga nasehat Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam. Satu diantaranya adalah : ،  ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا IRINGILAH KEBURUKAN DENGAN KEBAIKAN niscaya menghapusnya.

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Para ulama berbeda pendapat, apakah yang dimaksud dengan hasanah yag mengikuti keburukan ini berupa taubat, karena beliau seakan akan bersabda : Apabila engkau berbuat keburukan maka bertaubatlah. Ataukah bermakna umum ?.

Yang benar adalah makna yang umum, bahwa kebaikan akan menghapus keburukan sekalipun bukan berupa taubat. Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala :

وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ ۚ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّاكِرِينَ

Perbuatan baik itu menghapus kesalahan kesalahan. Itulah peringatan bagi orang orang yang selalu mengingat (Allah) Q.S Huud 114.

Di zaman Rasulullah Salallahu ‘alahi Wasallam,  ada seorang laki laki bertanya kepada beliau. Laki laki itu mengatakan bahwa dia telah melakukan sesuatu dengan wanita  layaknya seorang suami dengan istrinya kecuali zina. Ketika itu dia baru menyelesaikan shalat shubuh bersama para sahabat.

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam  bertanya : “Apakah engkau telah shalat shubuh bersama kami ?”. Laki laki itu menjawab : Iya. Kemudian beliau membacakan satu ayat kepada laki laki itu. “Sesungguhnya perbuatan perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan  yang buruk … “ (Q.S Huud 114). H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Kisah ini menunjukkan bahwa kebaikan menghapus keburukan, meskipun bukan berbentuk taubat. ”Dan iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik maka kebaikan itu akan menghapuskan keburukan itu”. Jadi jelaslah kesimpulannya bahwa kebaikan menghapuskan keburukan. (Syarah Hadits Arba’in an Nawawiyah).    

Namun demikian ingatlah wahai saudaraku,  janganlah sengaja berbuat keburukan dan dosa lalu berniat untuk melakukan kebaikan sebagai penghapusnya. Ketahuilah bahwa tak ada yang bisa menjamin bahwa seseorang bisa berbuat kebaikan setelah melakukan keburukan. 

Jangan jangan karena keenakan melakukan keburukan lalu susah untuk berhenti bahkan tergoda melakukan keburukan berikutnya bahkan yang lebih besar lagi. Akhirnya larut dalam keburukan sebelum sempat berbuat kebaikan.

Jadi langkah paling aman adalah  menahan diri dan tidak melakukan keburukan atau dosa sekecil apa pun. Selalu berusaha melakukan kebaikan dan beramal shalih. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.018)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar