Minggu, 21 Juni 2020

HAMBA ALLAH DIANJURKAN MENGAMALKAN PUASA SUNNAH


HAMBA ALLAH DIANJURKAN MENGAMALKAN 
PUASA SUNNAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Pada bulan Ramadhan, orang orang beriman diperintahkan melakukan puasa wajib selama sebulan penuh. Pada bulan selainnya ada banyak jenis puasa tidak wajib sebagaimana yang disyariatkan. Diantaranya adalah puasa Syawal, puasa Yaumul bidh, puasa Senin-Kamis, puasa Nabi Dawud, puasa Arafah, puasa ‘Asyura dan yang lainnya. 

Hamba hamba Allah dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah ini sesuai dengan kemampuannya. Sungguh amalan puasa adalah sangat terpuji dan punya potensi besar untuk disembunyikan sehingga terjaga keikhlasannya dan tentu sangat bernilai  di sisi Allah Ta’ala.

Ketahuilah bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam memberi kabar kepada kita umatnya bahwa AMALAN PUASA TAK ADA BANDINGANNYA, yaitu sebagaimana sabda beliau :

عَنْ أَبِي اُمَامَةَ أنَّهُ سَأَلَ رَسُو الله سَلَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم أيُّ العَمَلِ اَفْضَلُ قال عَلَيْكَ بِا لصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَا عِدْلَ لَهُ

Dari Abu Umamah, bahwa dia bertanya kepada Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam, apakah  amal yang paling utama. Beliau menjawab : Hendaklah engkau selalu berpuasa, SESUNGGUHNYA PUASA ITU TAK ADA BANDINGANNYA. (H.R an Nasa’i, dishahihkan oleh Syaikh al Albani). 

Sungguh puasa memiliki nilai yang besar di sisi Allah Ta’ala, diantaranya adalah sebagaimana dijelaskan dalam hadits hadits berikut ini :

Pertama :  Sebagai perisai dari siksa neraka.

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

إِنَّمَا الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ

Puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari siksa neraka (H.R Imam Ahmad).

Syaikh Shalih Fauzan hafidzahullah menjelaskan : Maksudnya puasa adalah penghalang antara dirinya dengan api neraka, INI MENCAKUP PUASA YANG WAJIB SEPERTI PUASA RAMADHAN DAN JUGA PUASA SUNNAH  seperti puasa enam hari di bulan Syawal, puasa Senin-Kamis, puasa tiga hari setiap bulan, puasa Dzulhijjah, puasa Arafah, dan puasa ‘Asyura. (Lihat al Minhatu ar Rabaniyyah fii Syarhi al Arba’in an Nawawiyyah).

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Yang dimaksud dengan puasa sebagai (جُنَّةٌ) (perisai) adalah puasa akan menjadi pelindung yang akan melindungi bagi pelakunya di dunia dan juga di akhirat. (Syarah Arba’in an Nawawiyah). 

Kedua : Pemberi syafaat di akhirat.

Dengan izin Allah Ta’ala, orang orang beriman akan diberi syafaat atau ditolong di akhirat kelak,  terutama sekali oleh amal amalnya ketika di dunia. Dalam satu hadits disebutkan bahwa diantara amalan yang akan diizinkan Allah Ta’ala memberi syafaat adalah amalan PUASA DAN MEMBACA AL QUR AN. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :

الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَيْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ قَالَ فَيُشَفَّعَانِ

Puasa dan Qur’an itu MEMINTAKAN SYAFAAT untuk seseorang di hari Kiamat nanti. Puasa berkata : Wahai Rabb-ku, aku telah mencegah dia memakan makanan dan menyalurkan  syahwatnya  di  siang   hari,   maka   berilah   aku hak untuk memintakan syafaat baginya. Dan berkata pula Al-Qur’an : Wahai Rabbku aku telah mencegah dia tidur di malam hari (karena membacaku), maka berilah aku hak untuk memintakan syafaat baginya. Maka keduanya diberi hak untuk memintakan syafaat. (H.R. Ahmad dari Abdullah bin Amr).

Ketiga : Masuk surga melalui pintu khusus untuk orang orang berpuasa.

Ketahuilah bahwa orang orang yang berpuasa akan masuk surga melalui pintu khusus  yaitu PINTU RAYYAN,  sebagaimana BERITA GEMBIRA yang disebutkan sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam :

إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ

Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut AR RAYYAN. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya. Nanti orang yang berpuasa akan diseru : Mana orang yang berpuasa. Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya.  (H.R Imam  Bukhari dan Imam Muslim).

Oleh karena itu, hamba hamba Allah hendaklah senantiasa bersemangat mengamalkan puasa puasa sunnah di syariatkan agar memperoleh kebaikan dan keutamaan yang sangat banyak. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar