Minggu, 22 Maret 2020

TIDAK BERSEDIH DAN TIDAK PULA TERLALU GEMBIRA


TIDAK BERSEDIH DAN TIDAK PULA TERLALU GEMBIRA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Tabiat umumnya manusia adalah selalu mencari bahkan mengejar berbagai kebaikan yang diinginkannya. Sebaliknya manusia selalu lari atau menghindar dari apa yang tidak disukainya. 

Ketika yang didapat adalah sesuatu yang dirasa tidak enak maka dia bersedih. Ketika yang didapat sesuatu yang menyenangkan dia bergembira. Dalam hal ini hendaknya dia jangan terlalu bersedih dengan yang dirasanya sebagai keburukan dan tidak pula terlalu gembira dengan yang dirasa sebagai kebaikan.

Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan dalam firman-Nya :

لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu dan tidak pula TERLALU GEMBIRA terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri. (Q.S al Hadiid 23).

Satu atsar dari Umar bin Khaththab yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dunya, beliau berkata : “Aku tidak peduli di atas kondisi apa keadaanku, dia atas hal yang aku sukai atau yang aku benci,  karena aku tidak tahu kebaikan itu ada pada yang aku sukai atau pada yang aku benci...”

Ketahuilah bahwa ketika mendapati kebaikan belum tentu berujung pada kebaikan. Begitupun sebaliknya. Perhatikanlah firman Allah Ta’ala berikut ini :

وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui. (Q.S al Baqarah 216).

Imam Ibnul Qayim al Jauziyah berkata : Didalam ayat ini terkandung banyak hikmah, diantaranya : (1) Apabila seorang hamba mengetahui bahwa sesuatu yang dibencinya terkadang justru mendatangkan sesuatu yang dicintaInya. (2) Sesuatu yang dicintainya terkadang mendatangkan sesuatu yang dibencinya. (Fawaidul Fawaid).

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as Sa’di berkata : Ayat dalam surat al Baqarah 216 ini adalah umum lagi luas. Bahwa perbuatan perbuatan baik yang dibenci oleh jiwa manusia karena ada kesulitan padanya, itu adalah baik tanpa diragukan lagi. Dan perbuatan perbuatan buruk yang disenangi oleh jiwa manusia karena apa yang diperkirakan olehnya bahwa padanya ada keenakan dan kenikmatan ternyata (berakibat) buruk tanpa diragukan lagi. (Tafsir Taisir Karimir Rahman)  

Oleh karena itu setiap hamba hendaklah senantiasa memperkuat imannya sehingga mampu   menerima apa yang Allah Ta’ala TETAPKAN BAGI DIRINYA. Apakah itu terasa buruk atau terasa baik. Allah Ta’ala berfirman :

قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

Katakanlah (Muhammad) : Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah bertawakallah orang orang yang beriman. (Q.S at Taubah 51).

Setiap hamba hendaklah senantiasa MENGAMBIL SIKAP BERBAIK SANGKA ATAU HUSNU ZHAN kepada Allah Ta’ala sehingga apapun yang terjadi dia bisa menerimanya dengan lapang dada TIDAK TERLALU GEMBIRA DAN TIDAK TERLALU BERSEDIH karena ujung ujungnya adalah kebaikan.

Ada beberapa dalil  menjelaskan tentang kebaikan kebaikan ketika seorang hamba berbaik sangka kepada Allah Ta’ala :

(1) Hadits qudsi yang riwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.

يَقُولُ اللهُ تَعالىَ : أَنَا عِنٌدَ ظَنِّ عَبٌدِى بِي

Allah Ta’ala berfirman : Aku sesuai dengan sangkaan hamba-Ku terhadap-Ku.

(2) Hadits qusi yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad.

أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي ، إِنْ ظَنَّ بِي خَيْرًا فَلَهُ ، وَإِنْ ظَنَّ شَرًّا فَلَهُ

Aku sesuai dengan sangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Bila dia bersangka  baik kepada-Ku maka KEBAIKANLAH BAGINYA. Bila dia bersangka buruk maka KEBURUKANLAH BAGINYA.

Ketahuilah bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam berpesan TENTANG BERBAIK SANGKA,   sebagaimana diriwayatkan dari Jabir yaitu tiga hari sebelum beliau wafat :

لَا يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلَّا وَهُوَ يُحْسِنُ الظَّنَّ بِاللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

Janganlah sekali kali seseorang dari kalian meninggal melainkan dia (dalam keadaan) berbaik sangka kepada Allah. (H.R Imam Muslim). 

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.920)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar