Senin, 09 Maret 2020

MELAKUKAN KESYIRIKAN ADALAH DOSA BESAR PALING BESAR


MELAKUKAN KESYIRIKAN ADALAH DOSA BESAR 
PALING BESAR

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh sangatlah banyak ayat al Qur an,  as Sunnah serta penjelasan ulama  yang menyebutkankan bahwa dosa syirik adalah dosa besar bahkan PALING BESAR.
Sungguh Allah Ta’ala telah memberikan ancaman yang berat kepada orang orang yang melakukan kesyirikan, diantaranya adalah :

Pertama : Yang berbuat syirik amalnya terhapus.

Allah Ta’ala berfirman :

وَلَقَدْ أُوحِىَ إِلَيْكَ وَإِلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ

Dan sungguh, telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi nabi) sebelummu. Sungguh jika engkau mempersekutukan (Allah) niscaya akan HAPUSLAH AMALMU dan tentulah engkau termasuk orang yang merugi. (Q.S az Zumar 65)

Syaikh as Sa’di berkata : Ini mencakup setiap amal perbuatan. “Dan tentulah engkau termasuk orang yang merugi”. (Merugi) untuk agama dan akhiratmu. Jadi disebabkan perbuatan syirik maka amal amal kebaikanmu di hapuskan dan dipastikan berhak mendapat siksaan dan hukuman. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Allah Ta’ala berfirman :

وَلَوْ أَشْرَكُوا۟ لَحَبِطَ عَنْهُم مَّا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Sekiranya mereka mempersekutukan Allah, PASTI lenyaplah amalan yang telah mereka kerjakan. (Q.S al An’am 88).

Kedua : Yang berbuat syirik dosanya tak diampuni.

Sungguh tak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Allah Ta’ala. Oleh karena itu sungguh merugi orang yang berbuat syirik karena dosa mereka tak diampuni. Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) KARENA MEMPERSEKUTUKAN-NYA (melakukan kesyirikan) dan Dia mengampuni (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. (Q.S an Nisa’ 48)

Ketiga : Yang berbuat syirik  diharamkan masuk surga.

Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّهُۥ مَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِ ٱلْجَنَّةَ وَمَأْوَىٰهُ ٱلنَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ

Sesungguhnya barangsiapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah maka sungguh ALLAH MENGHARAMKAN SURGA BAGINYA dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada satu penolong pun bagi orang yang zhalim itu. (Q.S al Maidah 72).

Imam adz Dzahabi dalam Kitab al Kaba’ir mencantumkan DOSA SYIRIK atau MENYEKUTUKAN ALLAH pada urutan pertama. Dalam kitab itu beliau juga menjelaskan tentang makna syirik yaitu : Engkau menjadikan adanya sekutu bagi Allah. Padahal Dia-lah yang telah menciptakan kamu. Engkau beribadah kepada-Nya dan juga beribadah kepada selain-Nya, seperti menyembah kepada batu, manusia, matahati, bulan, nabi, syaikh, jin, bintang, Malaikat dan lain sebagainya.

Diantara contoh perbuatan syirik yang dilakukan oleh sebagian masyarakat di negeri kita adalah :

(1) Mempercayai adanya penguasa bumi yang terkait dengan tanaman padi yang disebut dewi Sri yang dianggap berjasa menyuburkan tanah sehingga panen berlimpah. Lalu pada waktu waktu tertentu dibuatlah jamuan khusus untuk si dewi sebagai ungkapan terima kasih.

(2) Mepercayai adanya penguasa laut selatan yang mereka sebut dengan  Nyi Roro Kidul. Pada waktu waktu tertentu diberi tumbal (biasanya) berupa kepala kerbau yang dilarungkan ke laut. Katanya agar di penguasa ini tidak marah.

(3) Mempercayai tathayur, yaitu menganggap sial sesuatu seperti adanya hari sial, tanggal sial, angka sial bahkan nama yang sial.

Semua ini adalah bagian dari DOSA BESAR. Ketahuilah bahwa adzab suatu dosa PASTI DATANG DI AKHIRAT DAN JUGA BISA DATANG DI DUNIA. Sungguh musibah apapun yang mendatangi manusia adalah akibat dosa dosa mereka apalagi dosa besar.

Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan  dalam firman-Nya : 

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Q.S. ar Rum  41.

Imam Ibnul Qayyim  menjelaskan : Bahwa yang dimaksud kerusakan dalam ayat ini adalah kekurangan, keburukan dan bencana-bencana yang dimunculkan oleh Allah Ta’ala di muka bumi akibat perbuatan maksiat para hamba-Nya.
Allah Ta’ala berfirman : 

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

Dan musibah apa saja yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan kesalahanmu). Q.S asy Syuura 30.

Imam Ibnul Qayyim telah mengingatkan : Diantara akibat dari berbuat dosa adalah menghilangkan nikmat dan JUGA MENDATANGKAN BENCANA ATAU MUSIBAH.  Oleh karena itu hilangnya nikmat dari seseorang adalah akibat dosa. Begitu pula datangnya berbagai musibah adalah juga disebabkan dosa (al Jawabul Kafi).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.910)    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar