Selasa, 24 Maret 2020

TETAP MEMBERI PERINGATAN MESKIPUN DIABAIKAN


TETAP MEMBERI PERINGATAN MESKIPUN DIABAIKAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Manusia diciptakan dalam keadaan lemah, yaitu sebagaimana dijelaskan Allah Ta’ala dalam firman-Nya :

وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا

Dan manusia diciptakan dalam keadaan lemah. (Q.S an Nisa’ 28)
Syaikh as Sa’di berkata : Manusia itu lemah secara fisik, lemah dalam kehendak, lemah dalam bertekad dan lemah dalam iman dan kesabaran. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Tersebab berbagai kelemahannya dan tak pula berusaha memperkuatnya,  maka banyak manusia  yang tak melaksanakan perintah Allah Ta’ala. Melanggar larangan-Nya. Ada pula yang terkadang taat terkadang lalai. Apalagi manusia memiliki hawa nafsu yang cenderung kepada keburukan. Dan juga ada syaithan yang selalu berusaha menggelincirkan manusia kepada kesesatan.  

Oleh karena itu, hamba hamba Allah hendaklah saling memberi peringatan, saling menasehati sehingga jika ada yang tergelincir kepada keburukan bisa segera diselamatkan. Allah Ta’ala berfirman :

فَذَكِّرْ إِنْ نَفَعَتِ الذِّكْرَىٰ

Oleh sebab itu berilah peringatan  karena peringatan itu bermanfaat. (Q.S al A’la 9).

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Sebagian ulama berpendapat : Maknanya, berilah peringatan bagaimanapun kondisinya. Mudah mudahan mereka mendapat manfaat dari peringatan tersebut.

Berilah peringatan bagaimanapun kondisinya karena peringatan itu akan bermanfaat. Bermanfat bagi orang yang beriman dan bermanfaat bagi yang memberi peringatan.

Selain itu ada pula ulama yang berpendapat : Jika menurutnya peringatan itu memberi manfaat maka dia wajib memberi peringatan. Jika menurutnya tidak memberi manfaat maka dia bebas memilih, antara memberi peringatan atau tidak.

Walhasil, kata beliau : Peringatan harus disampaikan meskipun menurutmu tidak bermanfaat. Karena kelak pasti bermanfaat bagimu. Orang orang akan tahu bahwa perkara yang engkau peringatkan itu wajib atau haram.

Jika engkau diam sementara orang orang yang mengerjakan haram, mereka akan berkata : Sekiranya perbuatan ini haram, tentu orang orang berilmu akan memberi peringatan. Atau kalau perbuatan itu wajib tentu orang orang berilmu akan memerintahkannya.

Jadi, peringatan harus disampaikan, syariat harus disampaikan baik bermanfaat bagi yang diseru maupun tidak. (Tafsir Juz ‘Amma, dengan sedikit diringkas).

Oleh karena itu, orang orang beriman akan selalu saling memberi peringatan dan nasehat sesuai keadaan dan kemampuannya. Sungguh, Allah Ta’ala  telah menjelaskan bahwa memberi peringatan haruslah terus menerus dan PERINGATAN itu akan bermanfaat, sebagaimana firman-Nya :

وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَى تَنفَعُ الْمُؤْمِنِينَ

Dan tetaplah memberi peringatan karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang bagi yang beriman.  (Q.S adz Dzariyat 55).

Syaikh as Sa’di berkata : Peringatan yang sempurna adalah peringatan yang menyebutkan KEBAIKAN, KEINDAHAN DAN KEMASHLAHATAN yang terdapat pada apa yang diperintahkan. Juga disebutkannya MUDHARAT dari apa apa yang dilarang. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.922)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar