Selasa, 10 Maret 2020

KENAPA PAHALA DITRANSFER KEPADA ORANG LAIN DI AKHIRAT ??


KENAPA PAHALA DITRANSFER KEPADA ORANG LAIN 
DI AKHIRAT ??

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Satu ungkapan menyebutkan : Dunia adalah saat untuk menanam amal,  akhirat adalah saat untuk mengetam. Jadi beramallah yang banyak di dunia dan nikmati hasilnya berupa pahala  di akhirat. 
Oleh karena itu orang orang beriman selalu melakukan perintah Allah Ta’ala untuk beribadah kepada-Nya sehingga punya bekal yang banyak.

Jangan lupa bahwa ketika timbangan amal shalih lebih berat maka diperoleh kehidupan yang baik di akhirat kelak. Allah Ta’ala berfirman : 

فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍۗ  فَاَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهٗۙ

Maka adapun orang yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka di berada dalam kehidupan yang memuaskan (senang) Q.S al Qari’ah 6-7).

Namun demikian, KETAHUILAH DAN WASPADALAH. Ternyata di akhirat kelak akan ada SEMACAM TRANSFER PAHALA dari seseorang kepada orang lain. Ada orang yang membawa amal yang sangat banyak tapi tak bisa memberatkan timbangan amalnya karena sebagian dan bisa jadi seluruhnya ditransfer atau dipindahkan kepada orang lain TERSEBAB MENZHALIMI mereka di dunia.

Diantara perbuatan zhalim itu adalah berlaku buruk kepada orang lain di dunia seperti : (1) Mengambil hartanya secara bathil. (2) Menganiaya dirinya secara fisik. (3) Membohongi dan menipunya. (4) Mengghibahnya dan mengadu domba. (5) Menghina dan mencelanya. (6) Membuka aibnya dan yang lainnya.

Orang orang YANG PERNAH DIZHALIMI di dunia memohon kepada Allah ditegakkan keadilan bagi dirinya dan orang yang menzhalimi yaitu menuntut ganti rugi atas kezhaliman yang telah ditanggungnya di dunia.

Nah, ketika itu dinar dan dirham sudah tak ada. Penyelesaian hak dan kewajiban bagi orang yang dizhalimi dan yang menzhalimi adalah dengan TRANSFER PAHALA ATAU DOSA yaitu pahala orang yang menzhalimi ditransfer atau dipindahkan kepada yang dizhalimi. Si zhalim ini bisa jadi bangkrut di akhirat.

Tentang hal ini dijelaskan oleh Rasulullah dalam satu hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, yang dikenal dengan hadits muflis yaitu orang bangkrut. Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

أَتَدْرُونَ مَنِ الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ

Apakah kalian tahu siapa orang yang muflis ?. Para sahabat menjawab : Muflis (orang yang bangkrut) itu adalah yang tidak mempunyai dirham maupun harta benda.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Muflis (orang yang bangkrut) dari umatku ialah : Orang yang datang pada hari Kiamat membawa (pahala) shalat, pahala puasa dan zakat, namun (ketika di dunia) dia telah mencaci dan  menuduh orang lain, makan harta, menumpahkan darah dan memukul orang lain (tanpa hak).

Maka orang-orang itu akan diambil  pahala dari kebaikan-kebaikannya. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka.  (H.R Imam Muslim).

Oleh karena itu setiap hamba hendaklah banyak banyak melakukan amal shalih di dunia. Dan juga haruslah dijaga agar amal itu bermanfaat di akhirat kelak yaitu dengan menjauhi perbuatan MENZHALIMI MANUSIA  didunia. Ketika seorang hamba pernah menzhalimi manusia di dunia hendaklah segera meminta DIMAAFKAN dan MINTA KERIDHAANNYA. Kalau berupa harta harus dikembalikan kepada pemiliknya.

Lalu datang pertanyaan : Bagaimana ketika seseorang KORUPTOR YAITU MENGAMBIL HARTA MILIK NEGARA (baca : milik rakyat banyak) lalu adakah cara untuk mengembalikannya atau meminta  kerelaan pemiliknya ?. Wallahu A’lam. (1.911).  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar