Senin, 31 Desember 2018

JANGAN SUKA BERDEBAT DI MEDIA SOSIAL


JANGAN SUKA BERDEBAT DI MEDIA SOSIAL

Oleh : Azwir B. Chaniago

Kata berdebat  dalam bentuk kata kerja maknanya adalah bertukar pikiran tentang suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat.
Debat yang kita ketahui secara umum adalah satu atau beberapa orang SALING BERHADAPAN  BERDEBAT SECARA LISAN.

Tapi ketahuilah bahwa berdebat secara lisan atau pun tulisan hakikatnya adalah sama, sebagaimana satu kaidah yang disampaikan ulama : “Al kitabaatu tanzilu manzilatal qauli”. Tulisan (hukumnya) sebagaimana ucapan.

Jadi bersoal jawab, bertukar pikiran untuk saling memberi alasan dan mempertahankan pendapat melalui tulisan sebagaimana yang kita  baca di media sosial termasuk dalam kategori berdebat.
 
Lalu  adakah kebaikan bagi orang yang suka berdebat ?. Dalam hal ini  Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin berkata : Debat secara umum akan menghilangkan berkah. Telah disebutkan dalam Shahih al Bukhari, dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

أَبْغَضُ الرِّجَالِ إِلَى اللَّهِ الأَلَدُّ الْخَصِمُ

Orang yang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang paling keras debatnya. (H.R Imam Bukhari, no. 4523, Imam Muslim, no. 2668).

Yang dimaksud orang yang paling dibenci di sini adalah orang yang berdebat dengan cara yang keras. Dia berdebat dengan cara yang bathil dan dia akan benar benar membantah kebenaran. 

Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah mengingatkan tentang keburukan orang orang yang suka berdebat sebagaimana sabda beliau yang dirwayatkan oleh at Tirmidzi dan Ibnu Majah : Tidaklah satu kaum menjadi sesat setelah mereka dulunya berada diatas hidayah KECUALI YANG SUKA BERDEBAT. Kemudian beliau membaca ayat :

مَا ضَرَبُوهُ لَكَ إِلَّا جَدَلًا ۚ بَلْ هُمْ قَوْمٌ خَصِمُونَ

Mereka tidak memberikan  (perumpamaan itu) kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja. Sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar.  (Q.S az Zukhruf 58).

Di zaman ini, melalui sarana media sosial  kita sering menemukan orang orang saling berdebat tentang ilmu agama atau ilmu syariat. Terkadang dari bantahan dan alasan yang disebutkan tentang suatu masalah, dengan mudah kita mengetahui bahwa mereka berdebat tanpa ilmu yang cukup. Akibatnya   hujjah hujjah yang disebutkan tidak nyambung. Terkesan menggunakan akal tanpa dalil demi saling mempertahankan pendapat.

Yang lebih parah lagi adalah ketika perdebatan mulai sengit, maka keluarlah kata kata yang tak sopan, kasar, celaan dan hinaan. Bahkan ada pula yang sempat menyebut beberapa nama penduduk ZOO. Memang ada sebagian orang yang berjiwa kerdil menjadikan dunia maya sebagai wilayah aman  sehingga dengan mudah menyampaikan celaan dan kata kata kasar tanpa beban.  

Sungguh dalam hal ini Allah Ta’ala telah mengingatkan tentang buruknya sifat suka mencela dalam firman-Nya :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّن قَوْمٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُونُوا۟ خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَآءٌ مِّن نِّسَآءٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا۟ بِٱلْأَلْقَٰبِ ۖ بِئْسَ ٱلِٱسْمُ ٱلْفُسُوقُ بَعْدَ ٱلْإِيمَٰنِ ۚ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ

Wahai orang orang yang beriman !. Janganlah suatu kaum mengolok olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok olok) dan jangan pula perempuan perempuan (mengolok olokkan) perempuan yang lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok olok).

JANGANLAH KAMU SALING MENCELA SATU SAMA LAIN dan janganlah saling memanggil dengan gelar gelar yang buruk. Seburuk buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka itulah orang-orang yang zhalim. (Q.S. al Hujraat  11)

Terkadang yang kita cela adalah orang beriman yang tak patut kita cela karena mereka adalah saudara saudara kita. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ ، وَقِتَالُهُ كُفْرٌ

Mencela seorang muslim adalah kefasikan dan membunuhnya (adalah) kekufuran. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim)

Oleh karena itu sangatlah baik jika kita menghindari perdebatan termasuk di dunia maya, apalagi ketika ilmu kita masih sedikit. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.495)
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar