Sabtu, 15 Desember 2018

MAYATNYA DITOLAK BUMI KARENA MENGHINA RASULULLAH


MAYATNYA DITOLAK BUMI KARENA MENGHINA RASULULLAH

Oleh : Azwir B. Chaniago

Orang orang beriman wajib mencintai Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam. Ketahuilah bahwa  cinta kepada beliau haruslah melebihi cinta kita  kepada diri kita sendiri, melebihi cinta kita terhadap keluarga, saudara dan anak anak serta harta ataupun cinta kita kepada  manusia umumnya.

Seorang sahabat yaitu Abdullah bin Hisyam berkata : Kami mengiringi Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, dan beliau menggandeng tangan Umar bin Khaththab radhiyallahu anhu. Kemudian Umar berkata kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam : Wahai Rasulullah, sungguh engkau sangat aku cintai melebihi apa pun selain diriku.
Maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: “Tidak, demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, hingga aku sangat engkau cintai melebihi dirimu. Lalu Umar berkata kepada beliau: ‘Sungguh sekaranglah saatnya, demi Allah, engkau sangat aku cintai melebihi diriku. Maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sekarang (engkau benar), wahai Umar”. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Oleh karena itu sangatlah tercela, celaka dan durhaka bahkan terkutuk orang orang yang berani menghina Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam. Dari dahulu hingga saat ini memang ada saja diantara manusia yang berani menghina, melecehkan dan mencela Rasulullah. Mereka yang lancang ini akan mendapatkan adzab di dunia dalam berbagai bentuk dan adzab di akhirat pastilah lebih berat.

Dalam shahih Bukhari  diriwayatkan dari Anas bin Malik, tentang  seorang Nasrani. Dia membaca surat al Baqarah dan Ali Imran dan dia juga menulis untuk Nabi Salallahu ‘alaihi Wasallam. Lalu dia murtad dan kembali ke agama Nasrani. Dia menghina Nabi dengan mengatakan : Muhammad itu tidak tahu kecuali apa yang dituliskan untuknya saja. 

Allah lalu mematikannya dan orang orang menguburkannya. Namun keesokan harinya ternyata jasadnya tergelatak di atas bumi. Orang orang mengatakan : Ini pasti perbuatan Muhammad dan para sahabatnya. Mereka menggali kuburan teman kita ini lalu membuangnya begitu saja.

Akhirnya mereka menggali lagi kuburan sedalam mungkin yang mereka mampu. Namun esok harinya ternyata jasadnya tergeletak lagi diatas bumi. Maka mereka pun menyadari bahwa ini bukan perbuatan manusia, sehingga akhirnya mereka membuang mayat itu.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkomentar : Lihatlah orang terlaknat ini. Ketika dia berdusta tentang Nabi Salallahu ‘alaihi wasallam dengan ucapannya bahwa beliau tidak mengerti kecuali  apa yang dituliskan untuknya, maka Allah Ta’ala membinasakannya dan membongkar kedoknya dengan memuntahkan mayatnya dari kuburannya setelah beberapa kali dikubur. 
Sungguh ini di luar kebiasaan !. Hal ini menunjukkan bagi setiap orang bahwa ini adalah hukuman dari kedustaannya, sebab kebanyakan mayat tertimpa kejadian seperti ini. Dan dosa ini lebih keji daripada kemurtadan sebab kebanyakan orang murtad juga tidak tertimpa hal serupa. (Syarimul Maslul ‘ala Syatimir Rasul).

Oleh sebab itu maka orang orang beriman akan senantiasa mencintai Rasulullah dan mencintai apa apa yang beliau cintai. Para ulama telah memberikan jalan dan petunjuk bagi kita bagaimana cara mencintai Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam.

Diantara cara mencintai Rasulullah Salallahu 'alaihi wasallam  adalah sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Muhammad at Tamimi dalam Kitab al Ushul Tsalatsah : (1) Tha’atuhu fima ‘amar. Mentaati apa yang  diperintahkannya. (2) Watashdiqu fima akhbar. Mempercayai apa yang diberitakannya. (3) Wajtinaabu maa anhu naha wa zajar. Menjauhi apa yang dilarang olehnya. (4) Wa an laa yu’badallahu illa bimaa syara’a. Beribadah dgn cara yang diajarkan olehnya.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.480)
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar