Selasa, 11 Desember 2018

JANGAN MEMBERI JANJI JIKA TAK MAMPU MEMENUHI


JANGAN MEMBERI JANJI JIKA TAK MAMPU MEMENUHI

Oleh : Azwir B. Chaniago

Orang beriman tak mudah berjanji. Bahkan ketika berjanji untuk sesuatu yang KELIHATAN RINGAN DAN BISA DIPENUHI  maka orang orang beriman tak lupa menyebutkan kata INSYA ALLAH yaitu menyandarkan diri kepada Allah Ta’ala. 

Ketahuilah saudaraku bahwa sungguh Allah Ta’ala telah memerintahkan kita untuk memelihara dan menepati janji, diantaranya adalah :

 Allah Ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَوْفُوا بِالْعُقُودِ ۚ                                                                                                         
Wahai orang orang yang beriman, penuhilah janji janji. (Q.S al Maidah 1)

Syaikh as Sa’di berkata : Ini adalah perintah dari Allah Ta’ala kepada hamba hamba-Nya yang beriman yaitu untuk memenuhi janji yang MERUPAKAN KONSEKWENSI DARI KEIMANAN. Memenuhi janji maksudnya adalah menyempurnakannya, melengkapinya tidak menguranginya dan tidak membatalkannya.

Allah Ta’ala berfirman : 

وَأَوْفُوا بِالْعَهْدِ ۖ إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْئُولًا

Dan penuhilah janji karena janji itu PASTI DIMINTA PERTANGGUNG JAWABANNYA. (Q.S al Isra’ 34). 

Ketahuilah bahwa ketika seorang beriman TAK MEMENUHI JANJI maka posisinya bisa berubah menjadi orang munafik. Sungguh Rasulullah telah mengingatkan hal ini dalam sabda beliau tentang tanda tanda orang munafik.

Beliau Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

Tanda tanda orang munafik itu ada tiga, jika berbicara ia berbohong, JIKA BERJANJI DIA INGKAR  dan jika dipercaya (diberi amanah) ia berkhianat (Mutafaq ‘alaihi).

Di zaman kita ini tidaklah terlalu sulit untuk mengetahui siapa yang pantas mendapat predikat munafik. Lihatlah betapa banyak orang bahkan sebagian yang memegang jabatan memimpin manusia, suka mengumbar janji YANG SEBENARNYA SULIT BAHKAN TAK MUNGKIN BISA DILAKSANAKAN. BISA JADI JUGA TAK ADA NIAT UNTUK MEMENUHINYA,  hanya sekedar janji.  Akhirnya jatuh kepada perbuatan munafik.

Ketahuilah bahwa mengumbar janji kosong akan mendapat hukuman dari Allah Ta’ala. 

(1) Di dunia, akan menjatuhkan harga dirinya di mata masyarakat. Orang orang tentu tak bisa ditipu berkali kali.  Selain itu mungkin dia lupa bahwa janji janji yang penuh kebohongan mudah dan sangat cepat menyebar kepada seluruh masyarakat melalui media sosial.

(2) Sekiranya jatuh kepada perbuatan munafik maka hukuman di akhirat sangatlah berat yaitu sebagaimana firman Allah :

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا

Sungguh orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka. (Q.S an Nisa’ 145).

Oleh karena itu seorang hamba jangan suka memberi janji jika tak bisa memenuhinya. Tak baik banyak berjanji tetapi banyak banyaklah berbuat kebaikan. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.476) 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar