Minggu, 16 Desember 2018

IBADAH TERHALANG KARENA DOSA


IBADAH TERHALANG KARENA DOSA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Di zaman ini sangatlah banyak manusia  yang terhalang dari melakukan ibadah dan berbuat baik. Ada yang terhalang terus menerus. Ada pula yang terhalang pada waktu waktu tertentu. Pada hal semua kita memahami bahwa tujuan penciptaan manusia adalah untuk beribadah kepada-Nya. Allah Ta’ala berfirman :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka beribadah kepada-Ku. (Q.S adz Dzaariat 56).

Diantara bentuk terhalangnya manusia dari beribadah adalah ketika : (1) Berat melakukan shalat berjamaah ke masjid (bagi laki laki). Kalaupun shalat di rumah itupun sering lalai, tidak di awal waktunya.  (2) Berat untuk berinfak atau berzakat pada hal memiliki harta yang banyak. (3) Berat untuk membaca dan mempelajari  al Qur an. (4)  Berat untuk belajar ilmu agama apalagi hadir di majlis ilmu, padahal masih bisa mengatur waktu dan yang lainnya.

Sungguh banyak hal yang membuat orang orang malas atau terhalang dari melakukan ibadah.  Tak ada keraguan bahwa malas dalam beribadah adalah musibah besar.  Ketahuilah bahwa PERBUATAN DOSA DAN  MAKSIAT ADALAH penghalang paling utama bagi seseorang untuk beribadah.

Sungguh Allah Ta’ala  berfirman : 

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

Dan musibah apapun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan kesalahanmu) Q.S asy Syuura 30.

Para ulama menjelaskan bahwa makna dari kasabat aidiikum, perbuatan tanganmu sendiri dalam ayat ini adalah dosa dosa kamu (yakni perbuatan maksiat yang dilakukan, pen.)

Dalam Kitab ad Daa’ wad Dawa’, Imam Ibnul Qayim menyebutkan lebih dari 50 akibat buruk yang akan menimpa manusia jika melakukan maksiat, diantaranya :

(1) Maksiat menyebabkan  kehampaan hati dari mengingat Allah Ta’ala. (2) Andaikan perbuatan dosa tidak ada hukumannya kecuali MENGHALANGI KETAATAN  yang seharusnya menempati posisi dosa tersebut, serta memotong jalan menuju ketaatan lainnya, ketiga keempat dan seterusnya maka hal ini sudah cukup. Banyak sekali ketaatan terputus karena dosa. Pada hal satu ketaatan lebih baik daripada dunia beserta isinya.

Oleh karena itu maka seorang hamba akan terus menerus berusaha mejauhi perbuatan dosa dan maksiat sekecil apapun karena akan membuat dirinya terhalang untuk taat dalam beribadah. 

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.481)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar