Selasa, 04 Desember 2018

BAHAYA BESAR BAGI YANG BERLAKU ZHALIM KEPADA SESAMA


BAHAYA BESAR BAGI YANG BERLAKU ZHALIM 
KEPADA SESAMA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Ada diantara manusia di zaman ini yang merasa ringan untuk melakukan kezhaliman terhadap orang lain bahkan kepada saudara sendiri. Apalagi kalau mereka memiliki pangkat, jabatan, kekuasaan serta harta benda yang banyak.

Pada hal semua kelebihan yang dimilikinya  itu adalah nikmat yang diberikan Allah Ta’ala yang seharusnya dijadikan sebagai jalan atau sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Ketika nikmat Allah digunakan untuk berlaku zhalim maka mereka akan semakin jauh dari Allah dan akhirnya semakin bertambah tambah pula kezhalimannya.

Lalu apa yang dimaksud dengan zhalim. Imam Al Jurjani berkata : Kezhaliman adalah meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. Dan dalam istilah syar’i adalah suatu ungkapan yang menunjukkan berpaling dari kebenaran menuju kebatilan atau mengambil  hak milik orang lain dan melampaui batas.

Imam al Hafizh Ibnu Hajar berkata : Sesungguhnya kezhaliman adalah sifat tercela yang muncul dari kegelapan hati. Seandainya hati seseorang bersinar niscaya dia akan mengambil pelajaran (untuk tidak berlaku  zhalim).

Imam adz Dzahabi menjelaskan tiga contoh kezhaliman yang dilakukan sesama manusia yaitu :

Pertama : Memakan harta  dengan cara yang bathil.

Kedua : Menzhalimi manusia dengan cara membunuh, melukai, memukul dan yang lainnya.

Ketiga : Menzhalimi manusia dengan celaan, laknat dan tuduhan dusta.

Ketahuilah bahwa  Allah Ta’ala mengharamkan kezhaliman atas diri-Nya dan mengharamkan pula kepada manusia. Dari Abu Dzar dari Nabi salallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau meriwayatkan dari Rabbnya bahwa Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman :

يَا عِبَادِيْ إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِيْ وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلاَ تَظَالَمُوْا

Wahai sekalian hamba-Ku, Sesungguhnya Aku mengharamkan kezhaliman pada diri-Ku dan mengharamkannya pada kalian, maka janganlah kalian saling menzhalimi … (H.R Imam Muslim).

Allah Ta’ala berfirman : 

وَلَا تَرْكَنُوا إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ أَوْلِيَاءَ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ

Dan janganlah kamu cenderung kepada orang orang yang zhalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, sedangkan kamu tidak mempunyai seorang penolong pun selain Allah, sehingga kamu tidak diberi pertolongan. (Q.S Hud 113).

Imam al Baghawi menerangkan bahwa : Ayat ini bisa dikatakan sebagai ayat yang paling keras tentang larangan dan ancaman  terhadap perbuatan zhalim.

Rasulullah memberi peringatan yang tegas kepada umatnya agar tidak berlaku zhalim terhadap sesama sebab akan memberi mudharat bagi dirinya. Beliau  bersabda :

2. عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللّهِ أَنّ رَسُولَ اللّهَ صلى الله عليه وسلم قَالَ: «اتَّقُوا الظُّلْمَ. فَإِنّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ. وَاتَّقُوا الشُّحَّ. فَإِنّ الشُّحَّ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ ». رواه مسلم

Dari Jabir bin Abdillah bahwasanya Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam bersabda: Berhati-hatilah terhadap kezhaliman, sebab kezhaliman adalah kegelapan (yang berlipat) di hari Kiamat. Dan jauhilah kebakhilan, kekikiran karena kekikiran itu telah mencelakakan umat sebelum kamu. (H.R Imam Muslim)

Ketahuilah WAHAI ORANG ORANG YANG SUKA BERLAKU ZHALIM  bahwa Allah Ta’ala tak pernah lengah terhadap apa yang dilakukan orang orang zhalim.

Allah Ta’ala berfirman :

وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ ۚ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ

Dan janganlah engkau mengira bahwa Allah lengah dari APA YANG DIPERBUAT OLEH ORANG ORANG ZHALIM. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari yang pada waktu mata (mereka) terbelalak. (Q.S Ibrahim 42)

Sungguh sangatlah banyak bahaya, kerugian dan keburukan yang akan mendatangi orang orang yang suka berlaku zhalim kepada saudaranya, diantaranya adalah :

Pertama : Penyebab datangnya murka Allah.

Allah mengazab penduduk satu negeri yang berbuat zhalim sebagaimana firman-Nya : 
 
وَكَذَٰلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَىٰ وَهِيَ ظَالِمَةٌ ۚ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ

Dan  adzab Rabbmu, apabila dia mengadzab penduduk negeri yang berbuat zhalim. Sesungguhnya adzabNya pedih lagi keras.  (Q.S Hud 102).

Seorang hamba tentulah berusaha mencari ridha Allah dan berusaha menjauh dari murka-Nya. Andaikata Allah murka kepada kita lalu bumi mana yang akan kita pijak dan kemana  kita akan menggantungkan nasib kita baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Kedua : Allah tidak suka kepada orang zhalim.

Sungguh Allah Ta’ala tidak suka atau membenci orang orang yang berbuat zhalim, sebagaimana firman-Nya :

وَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَيُوَفِّيهِمْ أُجُورَهُمْ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ

Dan adapun orang yang beriman dan melakukan kebajikan maka Dia akan memberikan pahala kepada mereka dengan sempurna. Dan ALLAH TIDAK MENYUKAI ORANG ZHALIM. (Q.S Ali Imran 57)

Alah Ta’ala berfirman :

وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا ۖ فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ

Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal tetapi barangsiapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dai Allah. Sungguh Dia (Allah) tidak menyukai orang orang yang zhalim. (Q.S asy Syura 40)

Nah ketika Alah tidak suka kepada kita lalu kemana dan kepada siapa kita memohon petunjuk dan pertolongan dalam menjalani kehidupan ini. Dan siapa pula yang akan memberi kita keselamatan di akhirat kelak.

Ketiga : Sulit ketika sakratul maut.

Sungguh orang orang setiap saat  bermohon keada Allah agar diwafatkan dalam husnul khatimah dan dimudahkan ketika menjalani sakratul maut. Tapi ketahuilah sakratul maut sangatlah sakit dan sulit kecuali bagi orang orang yang diridhai-Nya.

Allah Ta’ala berfirman :

وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنْفُسَكُمُ ۖ

(Alangkah ngerinya) sekiranya engkau melihat pada waktu orang orang zhalim (berada) DALAM KESAKITAN SAKRATULMAUT, sedangkan malaikat memukul dengan tangannya (sambil berkata), Keluarkanlah nyawamu.   (Q.S al An’am 93)

Keempat : Tidak memiliki teman dan penolong.

Allah Ta’ala berfirman :

مَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ حَمِيمٍ وَلَا شَفِيعٍ يُطَاعُ

Tidak ada seorang pun teman setia bagi orang orang zhalim dan tidak ada baginya seorang penolong yang diterima (pertolongannya). Q.S al Mu’min 18.

Kelima : Penyebab datangnya adzab Allah

Allah Ta’ala telah mengingatkan bahwa perbuatan zhalim adalah termasuk dosa besar. Oleh karena itu mereka akan ditimpa adzab yang pedih. Allah berfirman : 

إِنَّمَا السَّبِيلُ عَلَى الَّذِينَ يَظْلِمُونَ النَّاسَ وَيَبْغُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ ۚ أُولَٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Sesungguhnya dosa besar itu atas orang-orang yang telah berbuat zhalim kepada manusia dan telah melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka akan mendapat azab yang pedih. (Q.S asy Syura 42)

Selain itu ketahuilah bahwa Allah Ta’ala akan mengabulkan DOA ORANG YANG DIZHALIMI dan akan mendatangkan keburukan bagi orang YANG MENZHALIMINYA. Rasulullah bersabda : “Berhati-hatilah kamu, jangan menganiaya (menzhalimi) orang lain. Karena doa orang yang teraniaya tidak ada yang bisa menghalanginya di sisi Allah”. (H.R Imam Muslim)

Oleh karena itu maka orang orang beriman akan selalu berusaha menjauhi perbuatan zhalim sekecil apapun karena pasti akan membahayakan kehidupannya di dunia dan juga di akhirat kelak. Wallahu A’lam. (1.469)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar