Senin, 10 Desember 2018

BELAJAR DAN MENGAJARKAN ILMU UNTUK MENCARI RIDHA ALLAH


BELAJAR DAN MENGAJARKAN ILMU UNTUK MENCARI RIDHA ALLAH 

Oleh : Azwir B. Chaniago

Barangkali  ada diantara penuntut ilmu yang ingin mencari ridha manusia dengan belajar. Agar dikatakan seorang ‘alim, agar populer, dihargai dan dihormati ditengah masyarakatnya. Pada hal tujuan utama belajar ilmu adalah mencari ridha Allah Ta’ala. Bukan ridha manusia.

Jadi orang yang berakal sehat seharusnya sangat bersemangat untuk mencari ridha Allah dengan ilmunya  meskipun terkadang membuat manusia tidak ridha. Sebaliknya orang yang tercela dalam mencari ilmu berupaya  menggapai ridha manusia dengan meskipun mendatangkan murka Allah Ta’ala. 

Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan dalam firman-Nya : 

وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَٰكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ ۚ

Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajatnya) dengan ayat ayat itu tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah. (Q.S al A’raf 176).

Allah Ta’ala berfirman :  
  
مَن كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لاَ يُبْخَسُونَ
أُوْلَـئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الآخِرَةِ إِلاَّ النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُواْ فِيهَا وَبَاطِلٌ مَّا كَانُواْ يَعْمَلُونَ

Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya pasti Kami berikan (balasan)  atas pekerjaan mereka di dunia (dengan sempurna) dan mereka di dunia tidak akan dirugikan. Itulah orang orang yang tidak memperoleh (sesuatu) di akhirat kecuali neraka. Dan sia sialah di sana apa yang telah mereka usahakan (di dunia) dan terhapuslah apa yang telah mereka  kerjakan. (Q.S Huud 15-16).

Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam telah mengingatkan tentang kerugian besar bagi orang orang yang  melakukan perbuatan baik tetapi ditujukan untuk kesenangan dunia dan mencari perhiasan dunia.  Mereka akan menjadi orang  yang pertama kali akan 
diadili dan dilemparkan ke dalam neraka. Na’udzubillah min dzaalik. 

Rasulullah bersabda : Dari Abu Hurairah, dia berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya manusia pertama kali yang akan diputuskan (pengadilannya) pada hari Kiamat adalah seorang laki laki yang mati syahid. Dia didatangkan, Allah menyebutkan nikmat nikmat-Nya kepadanya dan dia mengakuinya.
Allah bertanya : Apa yang telah engkau lakukan dengan nikmat nikmat-Ku itu ?. Dia menjawab : Aku berperang untuk-Mu sehingga aku mati syahid. Allah berkata : Engkau dusta. Tetapi engkau berperang agar dikatakan seorang pemberani dan dahulu (di dunia) telah dikatakan. Lalu diperintahkan mengenai orang tersebut , kemudiaan dia diseret di atas wajahnya sehingga dilemparkan ke dalam neraka.

Dan seorang laki laki yang mempelajari ilmu dan mengajarkannya. Dia membaca al Qur an. Dia didatangkan, Allah menyebutkan nikmat nikmat-Nya kepadanya dan dia mengakuinya.

Allah bertanya : Apa yang telah engkau lakukan dengan nikmat nikmat-Ku itu ?. Dia menjawab : Aku mempelajari ilmu dan mengajarkannya dan aku membaca al Qur an untuk-Mu. Allah berkata : Engkau dusta. Tetapi engkau mempelajari ilmu agar dikatakan seorang yang ‘alim, engkau membaca al Qur an agar dikatakan seorang qaari  dan dahulu (di dunia) telah dikatakan. Lalu diperintahkan mengenai orang tersebut kemudian dia diseret di atas wajahnya sehingga dilemparkan ke dalam neraka.

Dan seorang laki laki yang Allah luaskan rizkinya dan Allah juga memberikan berbagai macam harta benda. Dia didatangkan, Allah menyebutkan nikmat nikmat-Nya kepadanya dan dia mengakuinya.

Allah bertanya : Apa yang telah engkau lakukan dengan nikmat nikmat-Ku itu ?. Dia menjawab : Aku tidak meninggalkan satu jalanpun yang Engkau menyukai infaq padanya kecuali aku berinfaq padanya untuk-Mu. Allah berkata : Engkau dusta. Tetapi engkau melakukannya agar dikatakan dermawan dan dahulu (di dunia) telah dikatakan. Lalu diperintahkan mengenai orang tersebut kemudian dia diseret di atas wajahnya sehingga dilemparkan ke dalam neraka.  (H.R Imam Muslim).

Sungguh kenikmatan dunia berupa ridha manusia, perhormatan dan penghargaan dari manusia hanyalah sementara, bahkan semu. Oleh karena itu seorang hamba hanya akan mencari ridha Allah Ta’ala dalam semua aspek kehidupannya termasuk ketika belajar mengajarkan ilmunya.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.475)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar