Selasa, 25 Desember 2018

MENZHALIMI MANUSIA BISA BANGKRUT DI AKHIRAT


MENZHALIMI MANUSIA BISA BANGKRUT DI AKHIRAT

Oleh : Azwir B. Chaniago

Kezhaliman bermakna meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. Diantaranya contohnya adalah bahwa jika seseorang menjual barang dagangannya dengan mengurangi timbangan dari yang seharusnya maka  dia tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya. Seharusnya dia menimbang dengan cukup tapi dikurangi.  Itulah salah satu contoh perbuatan zhalim.

Imam Al Jurjani berkata : Kezhaliman adalah meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. Dan dalam istilah syar’i adalah suatu ungkapan yang menunjukkan berpaling dari kebenaran menuju kebatilan atau mengambil  hak milik orang lain dan melampaui batas.

Imam al Hafizh Ibnu Hajar berkata : Sesungguhnya kezhaliman adalah sifat tercela yang muncul dari kegelapan hati. Seandainya hati seseorang bersinar niscaya dia akan mengambil pelajaran (untuk tidak berlaku  zhalim).

Orang orang beriman mengharamkan dirinya untuk berlaku zhalim kepada manusia seperti mengambil hartanya secara bathil, membohongi dan menipunya,  mengghibahnya, menghinanya, membuka aibnya dan sebagainya.

Jika seseorang melakukan keburukan berupa kezhaliman ini maka kelak di hari Kiamat  dia harus mengganti dan membayarnya. Nah ketika itu dinar dan dirham sudah tak ada. Penyelesaian hak dan kewajiban bagi orang yang dizhalimi dan yang menzhalimi adalah dengan TRANSFER PAHALA ATAU DOSA. Transfer pahala dan dosa ini bisa membuat seseorang yang datang ke negeri akhirat dengan membawa  pahala yang banyak tetapi dia  MENJADI ORANG YANG BANGKRUT. 

Tentang hal ini dijelaskan oleh Rasulullah dalam satu hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

أَتَدْرُونَ مَنِ الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ

Apakah kalian tahu siapa muflis (orang yang bangkrut) itu ? Para sahabat menjawab : Muflis (orang yang bangkrut) itu adalah yang tidak mempunyai dirham maupun harta benda.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Muflis (orang yang bangkrut) dari umatku ialah : Orang yang datang pada hari Kiamat membawa (pahala) shalat, pahala puasa dan zakat, namun (ketika di dunia) dia telah mencaci dan (salah) menuduh orang lain, makan harta, menumpahkan darah dan memukul orang lain (tanpa hak).

Maka orang-orang itu akan diberi pahala dari kebaikan-kebaikannya. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka.  (H.R Imam Muslim).

Oleh karena itu, seorang hamba haruslah menjaga dirinya untuk tidak berbuat zhalim kepada manusia. Andaikata merasa pernah menzhalimi manusia maka segeralah minta maaf kepadanya. Ketika menzhalimi dengan mengambil hartanya maka harus berusaha dengan sungguh sungguh mengembalikan atau minta dimaafkan dan direlakan. Jangan sampai bangkrut di akhirat kelak.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.490)
  


 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar