Jumat, 15 April 2016

TIGA PETUNJUK NABI UNTUK MENDAPATKAN KECINTAAN ALLAH



TIGA PETUNJUK NABI UNTUK MENDAPAT 
KECINTAAN ALLAH

Oleh : Azwir B. Chaniago

Adalah wajib hukumnya  bagi seorang hamba untuk terus menerus mencintai Allah Ta’ala melebihi cintanya kepada selain-Nya. Dan yang lebih penting lagi, adalah bahwa seorang harus berusaha dengan sungguh sungguh untuk mendapatkan kecintaan Allah Ta’ala.

Lalu siapakah orang orang yang akan mendapat kecintaan Allah Ta’ala. Diantaranya adalah  sebagaimana  dimaksudkan oleh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam dalam sabda beliau : ” Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa, orang yang kaya, dan orang yang tidak pamer.” (H.R Imam Muslim).

Dalam hadits ini Rasulullah telah menjelaskan kepada kita tentang tiga hal yang akan mendatangkan kecintaan Allah Ta’ala yaitu :

Pertama : Allah mencintai orang yang bertakwa.
Diantara yang dicintai Allah adalah orang orang yang bertakwa.  Lalu apakah yang dimaksud dengan takwa. Thalq bin Habib (seorang tabi’in) berkata : Apabila terjadi fitnah, padamkanlah fitnah itu dengan takwa. Orang-orang bertanya, apakah takwa itu. Dia menjawab: Takwa adalah engkau melakukan ketaatan kepada Allah berdasarkan cahaya dari Allah karena mengharap pahala dari-Nya. Dan  engkau meninggalkan segala bentuk kemaksiatan kepada-Nya berdasarkan cahaya dari-Nya karena takut terhadap siksa-Nya. (Atsar, dikeluarkan oleh Ibnul Mubarak, dalam az Zuhd).

Siapa yang disebut bertakwa. ? Ali bin Abi Thalib berkata : Takwa adalah (1) Takut kepada Allah (2) Beramal sesuai dengan wahyu (al-Qur’an dan  as Sunnah),  (3) Qana’ah dengan yang sedikit dan (4) Selalu mempersiapkan diri menghadapi hari pembalasan.

Jadi Ali bin  Abi Thalib memberikan tiga batasan ciri-ciri orang yang bertakwa: 

(1)  Takut kepada Allah. Takut kepada Allah berbeda dengan ketakutan kita kepada makhluk. Jika kita takut kepada binatang buas misalnya,  maka kita akan menjauhinya. Namun, jika kita takut kepada Allah maka kita harus mendekati-Nya dengan senantiasa meningkatkan kualitas ketaatan dan menjauhi kemaksiatan.  

(2) Beramal sesuai dengan wahyu yaitu sesuai perintah Allah dan Rasul-Nya. Ini merupakan salah satu tanda orang bertakwa yang akan mendapatkan keselamatan di dunia dan di akhirat. 

(3) Qana’ah denan yang sedikit. Apa itu qana’ah. Qana’ah bermakna : Merasa cukup dengan apa yang Allah berikan meskipun sedikit. Ridha dan syukur dengan rizki dan keadaan yang telah ditetapkan Allah. Sikap qana'ah sungguh merupakan salah satu tanda bersyukurnya seorang hamba. Rasulullah bersabda : Wakun qani’an takun asykarannas” Dan jadilah engkau orang yang qanaah maka engkau akan menjadi orang yang bersyukur. (H.R Ibnu Majah). 

(4) Selalu bersiap-siap menghadapi kematian. Sungguh Rasulullah memuji orang yang selalu mengingat mati itu sebagai orang mukmin yang cerdas. Dari Ibnu Umar, diriwayatkan bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam ditanya : Siapakah dari orang orang mukmin yang cerdas ? Rasulullah bersabda : “Yang paling banyak mengingat mati dan paling tekun membuat persiapan untuknya, mereka itulah orang yang cerdas” (H.R Ibnu Majah dan al Hakim, dihasankan oleh Syaikh al Albani).
Rasulullah Salalllahu ‘alaihi Wasallam mengingatkan dalam sabda beliau  : “Pergunakan lima perkara sebelum datang lima perkara lagi : Hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum sakitmu, waktu luangmu sebelum sibukmu, mudamu sebelum tuamu, dan kayamu sebelum miskinmu.” (H.R Baihaqi dari Ibnu Abbas).

Kedua :  Mencintai orang yang kaya.                      
Salah satu yang mendapat kecintaan Allah Ta’ala adalah orang kaya. Ketahuilah bahwa yang dimaksud kaya oleh  Rasulullah bukanlah kaya dengan memiliki banyak harta dunia tetapi yang dimaksud beliau adalah kaya hati.
Rasulullah SAW bersabda :“Bukanlah orang yang kaya itu dengan banyaknya harta, namun orang kaya itu adalah kaya hati.” (H.R Imam Bukhari). 

Sungguh orang yang kaya hati, maka hidupnya akan terasa lapang meskipun tidak  memiliki harta yang banyak dan yang penting sekali adalah dia akan mendapat kecintaan Allah Ta’ala. 

Ketiga : Mencintai orang yang ikhlas tidak suka pamer.
Orang yang dicintai Allah akan beramal hanya untuk yang dicintainya, bukan untuk  yang selain-Nya. Beramal bukan untuk dipuji, dihormati, dan dihargai oleh orang lain. Orang yang ikhlas dalam beribadah sudah mendapat kesenangan yang hebat jika dia bisa beramal  hanya untuk Allah. 

Allah Ta’ala berfirman : “Padahal mereka tidak diperintahkan kecuali supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Yang demikian itulah agama yang lurus.” (Q.S al-Bayyinah 5). 

Inilah di antara upaya yang bisa  kita lakukan agar dapat meraih kecintaan Allah Ta’ala yaitu dengan terus berupaya agar bisa menjadi pribadi yang  bertakwa, kaya hati, dan senantiasa ikhlas dalam beramal.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam.  (639)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar